Jumat, 16 Oktober 2015

Adab Rasulullah Ketika Akan Tidur



Islam adalah agama yang rahmatan lil’alamin, islam memang agama yang sempurna. Dari hal yang sangat besar seperti jihad hingga adab tidur di atur di dalam Al-Qur’an dan di contohkan oleh Rasulullah saw melalui sunnahnya.
Rasulullah saw adalah sebaik-baik tauladan. Oleh sebab itu, dalam beribadah dan melakukan aktifitas sehari sedapat mungkin kita harus meneladani beliau. Sebab meneladani dan melakukan sunah beliau berarti mengagungkan dan mencintai Rasulullah saw.
Adab sebelum tidur
Setiap makhluk hidup membutuhkan tidur untuk beristirahat dari segala aktivitas yang di lakukan di siang hari.
Dalam beberapa ayat, Allah swt. berfirman :

“Dan  diantara tanda-tanda kekuasaannya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian karunianya. Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (Q.S Ar-Rum:23)

“Dan kami jadikan tidurmu untuk istirahat” (Q.S An-Nabaa:9)
Berikut beberapa adab tidur seorang muslim yang dikerjakan oleh Rasulullah saw.
1. Berwudu’ sebelum tidur.
Dari Bara’ bin ‘Azib r.a Rasulullah saw bersabda,

“Apabila kalian hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudulah seperti wudhu’ kalian shalat.” (HR Bukhari)

Imam An-Nawawi mengatakan,

“Hadis ini berisi anjuran untuk berwudhu’ ketika hendak tidur. Apabila sesorang telah mepunyai udhu’ maka hal itu telah mencukupinya, karena maksud dari itu semua adalah tidur dalam keadaan suci khawatir maut menjemputnya seketika itu.
Maksud lainnya, dengan berwudhu’ dapat menjauhkan diri dari gangguan setan dan perasaan takut ketika tidur”

2. Mebersihkan tempat tidur.
Dari Abu Hurairah r.a Rasulullah saw bersabda,

“Apabila salah seorang diantara kalian hendak tidur maka kebutilah tempat tidurnya dengan ujung sarungnya, karena sesungguhya dia tidak tahu apa yang menimpanya.” (HR. Bukahari)

3. Membaca surah al Ikhla, al Falaq, dan an Naas.
Hal ini berdasarkan hadis Aisyah r.a, berkata,:
“Adalah Rasulullah saw apabila hendak tidur beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu meniupnya seraya membaca surat Al-ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas. Kemudian mengusapkan kedua telapak tangannya kebagian tubuh yang bisa di usap. Dimulai dari kepala, wajah dan bagian tubuh lainnya sebanyak tiga kali.” (HR Bukhari)

4. Tidur dengan berbaring kesisi kanan.
Dari Bara’ bin ‘Azib r.a Rasulullah saw bersabda,:
“Apabial kalian hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudhu’lah seperti wudhu’ kalian untuk shalat, kemudian berbaring kesebelah kanan.” (HR. Bukhari)

5. Membaca doa sebelum tidur.
“Apabila Nabi saw hendak menuju pembaringannya untuk tidur, beliau berdoa AllaHumma bismika ahyaa wa amuutu (Yaa Allah, dengan namamu aku hidup dan aku mati).
 Ketika bangun tidur, beliau berdoa, ‘AlhamdulillaHil ladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilayHin nusyuur( segala puji   bagi Allah yang telah menghidupkan kami kembali setelah sebelumnya mematikan kami, dan hanya kepada-nyalah kami akan kembali). (HR. Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

6. Tidak tidur setelah Subuh.
Suatu ketika ‘abdullah bin ‘Abbas ra melihat anaknya sedang tidur di waktu Subuh, kemudian beliau berkata,
“Bangunlah!, Apakah engkau hendak tidur di saat rizki itu sedang dibagikan?”
Imam Ibnu Qayyim mengatakn, “Tidur di waktu subuh dapat mencegah rezki, karena pada waktu itu adalh waktu manusia mencari rizkinya. Maka , tidur pada waktu ini adalah dilarang kecuali apabila hal itu sangat dibutuhkan sekali. Tidur diwaktu subuh membahayakan sekali bagi tubuh, dapat menyebabkan kemalsan dan lemah.”

7. Dibencinya tidur sebelum Isya dan bercakap-cakap setelahnya.
Hal ini berdasrkan hadis dari Abu Barzah ra:
“Bahwasanya Rasulullah Saw membenci tidur sebelum ‘Isya’ dan becakp-cakap setelahnya.” (HR. Bukhari)

Al Hafizh Ibnu Hajar berkata,
“Dibenci tidur sebelum ‘Isya’  karena dapat melalaikan pelakunya dari shalat ‘Isya’ hingga keluar waktunya, adpun bercakap-cakap setelahnya yang tidak bermanfaatnya, dapat menyebabkan tidur hingga shalat Subuh dan luput shalat malam.”

8. Dibencinya tidur dengan telungkup.
Tikhfah Al ghifari ra berkata,
“Suatu ketika tatkala aku tidur didalam mesjid, tiba-tiba ada seseorang yang menghampiriku, sedangkan aku dalam keadaan tidur telungkup, lalu dia membangunkanku....seraya berkata, ‘Bangunlah! Ini adalah bentuk tidur yang dibenci Allah.’ Maka aku mengangkat kepalaku, ternyata beliau adalah Nabi saw”. (HR. Tirmidzi)
Syaraful Haqq Al ‘Azhim Abadi berkata:
“Berdasarkan hadits ini, bahwa tidur telungkup di atas perut adalah terlarang, dan itu adalh bentuk tidurnya setan.”

9. Dilarang meletakkan kaki sebelah kaki di atas sebelah kaki lainnya.
Hal ini berdarkan sabda Rasulullah saw,
“Jika salah seorang diantara kalian terlentang diatas punggung(tidur), maka janganlah menaruh salah satu kakiya di atas kaki lain.” (HR. Tirmidzi)

Sumber : 24 Jam Bersama Rasulullah, Abu Aqilla, Basmallah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.