Jumat, 12 Februari 2016

9 Adab dan Syarat Terkabulnya Doa


Berdoa adalah mengajukan permohonan hamba kepada Allah swt. dengan hati yang bersih, jiwa yang ikhlas, dan sikap yang tawadu’ serta penuh harap. Berdoa merupakan kebutuhan bagi manusia, karena doa adalah fitrah atau panggilan jiwa sekaligus pengakuan manusia atas sifat ketergantungannya kepada Allah swt. doa menempati posisi yang strategis dalam kehidupan seorang muslim, bahkan frekuensi berdoa dapat dijadikan barometer kedekatan hubungan hamba dengan khaliknya. Sebagaimana firman Allah swt.,


“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186)

Banyak orang berdoa, tetapi tidak seorang pun mengetahui apakah doanya diterima atau ditolak, apakah doanya cepat dijawab atau ditunda, dan jangan-jangan doa-doa kita kadang tak selaras dengan apa yang kita inginkan. Terkadang apa yang kita harapkan dan cintai belum tentu itu baik bagi kita, begitu juga sebaliknya apa yang kita benci ternyata itu baik bagi kita. Namun yakinlah bahwa semua yang Allah kehendaki itu adalah untuk kebaikan kita. Kalau demikian perlu dipertanyakan bagaimana sikap kita pada saat berdoa, apakah telah berdoa dengan sikap yang sopan, tawadu’, menunjukkan sikap hormat, dan merasa benar-benar butuh, atau sekedar main-main.
Ada beberapa syarat dan adab terkabulnya doa adalah sebagai berikut,

1. Berdoa dengan penuh ketakwaaan dan ikhlas, sebagaimana firman allah swt.

“Sesungguhnya  Allah hanya menerima (Kurban) dari orang-orang yang bertakwa.” (QS, Al-Maidah : 27)

“Maka sembahlah allah dengan memurnikan ibadah kepada-nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya)” (QS, Al-Mukmin:14)

2. Awalilah doa dengan membaca ta’awuz, basmalah dan shalawat Nabi Saw. seraya memuji Allah swt. sekalipun Allah swt. tidak membuthkan pujian.

3. Makanan, pakaian, dan minuman harus baik dan halal, sebagaimana firman allah swt,

“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah di berikan allah kepadamu, dan  syukurilah nikmat allah jika kamu hanya kepadanya saja menyembah.” (QS. An-Nahl:14)

Rasulullah bersabda “Perbaikilah makananmu maka kamu menjadi orang yg mustajab doanya”

4. Percayalah dan yakin kepada allah bahwa doanya akan di kabulkan.
Setiap manusia harus percaya bahwa allah maha kuasa terhadap segala sesuatu. Billa allah menghendaki seseuatu terjadi, maka terjadilah ia. Hal ini menambah keyakinan bahwa semua rahmat kebaikan dan berkah berada di sisi Allah swt.

“Dan tidak ada sesuatu pun melainkan pada sisi kamilah khzanahnya dan kami tidak menurunkanya melainkan dengan ukuran yang tertentu.” (QS. Al-Hijr :21)

Rasulullah  saw bersabda: “Berdoalah kalian semua kepada Allah sedangkan kalian semua yakin akan terkabul doanya.”

5. Berdoa dengan menghadirkan hati, khusyuk , cinta apa yang di sisi allah (pahala) dan takut akan murka dan siksanya. Allah telah memuji zakariya dan keluarga dalam firman-Nya,

“Dan (ingatlah kisah) zakariya, tatkala ia menyeru tuhanya: ‘ya tuhanku, janganlah engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan engkaulah waris yang paling baik.’ Maka kami memperkenankan doanya, dan kami anugrahkan kepadanya yahya dan kami jadikan istrinya dapat mengandung,  sesungguhnya mereka adalah orang- orang yang khusyuk kepada kami.” (QS. Al-Anbiya:89-90)

“Dan sebutlah (nama) tuhanmu  dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara di waktu pagi dan petang dan jangalah kamu termasuk orang-orang  yang lalai.” (QS al-Araaf: 205)

6. Menetapkan hati dan bersungguh sungguh dalam berdoa, rasulullah melarang mengecualikan dalam doa. Rasulullah saw. Bersabda, 

“Jika seseorang dari kamu berdoa, maka tetapkanlah hatinya dalam berdoa, dan jangalh berkata,’ya allah, jika engkau mengendaki maka berilah aku, sesungguhnya tidak ada yang memaksa allah’”

7. Tidak tergesa-gesa dalam berdoa dan berdoa secara terus menerus.
Dari anas ra.., katanya, rasulullah saw. Bersabda, 

“ Seorang hamba senatiasa dalam kebaikan selama ia tidak terburu-buru. Para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah! Bagaimana ia terburu-buru?’ jawab beliau ia berkata, aku telah berdoa kepada tuhanku lalu dia tidak memperkenankan doaku.” (HR. Ahmad)

8. Mengakhiri doa dengan bacaan hamdalah (Alhamdulillaahi rabbil 'Aalamiin) sebagai ungkapan rasa terima kasih dan syukur.

9. Berdoa pada waktu-waktu yang musatajab.
Waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa:
a. Malam lailatul qadar
b. Waktu sepertiga malam yang terakhir 
c. Setelah shalat fardhu
d. Antara azan dan iqamah
e. Ketika shalat ditunaikan
f. Pada bulan ramadhan
g. Waktu di antara dua Kutbah Jum’at
h. Ketika sujud 
i. Ketika turun hujan dan ketika hujan
j. Ketika khatmil Qur’an
k. Ketika hati benar-benar menghadap allah dan tulus ikhlas

Demikianlah sahabat bacaan madani syarat dan adab terkabulnya doa. Mudah-mudahan doa yang kita mohonkan kepada Allah swt. dikabulkan dan dan ijabah. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.