Minggu, 10 April 2016

Dua Penyebab Qabil Putra Nabi Adam As Membunuh Adiknya Habil



Setelah pasangan Nabi Adam ‘alaihissalam dan Hawa turun ke bumi, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengaruniakan anak keturunan kepada mereka. Tidaklah Hawa melahirkan kecuali selalu kembar laki-laki dan perempuan. Diriwayatkan dari Ibnu Ihasq dalam Tafsir Baghowi dan Tafsir Al-Qurthubi bahwa Hawa melahirkan 40 anak dengan 20 kali mengandung.

Salah satu kisah pengorbanan yang diterima karena amal atau ibadah yang dilakukan dilandasi keikhlasan, sekaligus mengisahkan amal ibadah yang tidak diterima karena tidak ikhlas adalah kisah pengorbanan Habil dan Qabil. Dua putra Nabi Adam as.

Qabil dan Habil, keduanya adalah putra Adam as. Al-Quran mengabdikan kisah keduanya agar menjadi pelajaran yang bisa dipetik hikmahnya oleh setiap mukmin dan mukminah.

Qabil dikenal sebagai orang yang bermental buruk, selalu melakukan keburukan, dosa, tamak,dan menentang kebenaran. Sedangkan habil adalah saudaranya, seorang yang saleh, bertakwa, dan selalu berbuat kebenaran.

Diantara keduanya sering timbul perselisihan. Habil selalu mempertahankan kebenaran, sedang Qabil selalu menentangnya. Perselisihan antara keduanya sering terjadi hingga akhirnya sampai ke suatu titik kristis, yakni peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh Qabil terhadap adiknya Habil.

Diantara sebab perselisihan mereka ada dua pendapat.

Pertama, habil adalah seorang peternak yang mempunyai ternak kambing, sedangkan qabil adalah seorang petani yang memiliki tanaman pertanian, masing-masing melakukan kurban dengan mengeluarkan harta yang dimiliki. Habil memilih seekor domba yang paling baik untuk dijadikan kurban, sedangkan Qabil memilih gandum yang terburuk dari hasil pertaniannya untuk berkurban. 

Kemudian, keduanya menyerahkan harta kurban masing-masing kepada Allah. Tiba-tiba, turunlah api dari langit yang membakar kurban habil dan membiarkan kurban saudaranya dan tidak menerima kurbannya, timbullah rasa dengki dalam dirinya, kemudian ia membunuh adik kandungnya itu.

Kedua, dikisahkan bahwa Nabi Adam as mempunyai anak yang masing-masing terlahir kembar dua, terdiri dari laiki-laki dan perempuan. Yang pertama, Qabil dengan saudari kembarnya bernama labuda. Nabi adam ingin menjodohkan masing-masing anaknya secara bersilang, sesuai syariat yang berlaku saat itu. Qabil dengan saudari kembar Habil.

Sementara itu, suadari kembar Qabil adalah wanita cantik sehingga ketika Nabi Adam akan mengawinkannya dengan Habil, Qabil menolak dan menentang ayahnya seraya berkata, “Aku lebih berhak memperisti saudari kembarku, sedangakan Habil lebih berhak memperistri saudari kembarnya. Bukanlah hal yang bersilang ini tidak lain hanyalah pendapatmu belaka!”

Kemudian, Adam as memerintahkan kedua anak laki-lakinya melakukan kurban. Barangsiapa yang kurbannya diterima oleh Allah swt akan dijodohkan dengan anak yang cantik (Iklima, saudari kembar Qabil) itu. Ternyata, yang diterima Allah adalah kurban Habil. Turunlah api dari langit menyambar dan menelan kurban kurban Habil. Akhirnya, timbullah rasa dengki dalam diri Qabil terhadap adiknya. Kemudian, terjadilah pembunuhan.

Allah SWT menceritakan hal ini dalam Al-Qur’an.

“Ceritakanlah kepada mereka kisah putra adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya. Ketika keduanya mempersembahkan kurban, diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil)berkata ‘’Sesunguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa. Sesungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan mengerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh) ku dan dosa mu sendiri. Kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim. ‘hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya sebab itu dibunuhnyalah maka jadilah ia seorang diantara oarang-orang yang merugi.’’(QS. Al-Maidah:27-30)

Demikianlah sahabat madani kisah Qabil dan Habil putra Nabi Adam as yang membahas tentang keikhlasan. Mudah-mudahan kita termasuk hamba-hamba Allah swt yang selalu ikhlas. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.