Senin, 04 Juli 2016

Dua Kegembiraan Ketika Hari Raya Idul Fithri Tiba


Sebulan penuh orang-orang yang beriman melaksanakan puasa, menahan diri tidak makan, tidak minum dan tidak berhubungan suami istri disiang hari Ramadhan. Selain itu juga orang-orang mukmin yang berpuasa menahan panca indra dan anggota tubuh lainnya seperti mulut, mata, telinga, tangan, kaki dan lain sebagainya dari perbuatan yang tidak di ridhai Allah Swt. bahkan mereka berusaha menguasai hati nurani supaya terjauh dari iri hati, dendam, memutuskan silaturrahim dan penyakit hati lainnya yang merusak pahala ibadah puasa.

Setelah puasa di bulan Ramadhan selesai, maka tibalah saatnya orang-orang yang beriman yang berpuasa dibulan Ramadhan untuk merayakan kemenangannya selama ramadhan, yaitu bergembira disaat hari raya Idul Fithri. Bagi orang yang berpuasa, dia akan merasakan dan menemukan dua kegembiraan besar, yang menumbuhkan kemantapan dan kekuatan dalam kehidupan, yaitu :

Pertama. Gembira karena telah berhasil menunaikan kewajiban ibadah puasa Ramadhan. Disamping ibadah wajib puasa, mereka juga gembira bisa melaksanak ibadah-ibadah sunnah yang lainnya. Sebab ibadah sunnah yang dikerjakan di bulan Ramadhan sangat berbeda pahalanya dibandingkan ibadah sunnah yang dikerjakan di luar bulan Ramadhan. Sebagaimana rasulullah saw bersabda, bahwa ibadah sunnah dibulan Ramadhan itu sama pahalanya seperti ibadah wajib di luar Ramadhan.

Kedua. Gembira karena akan bertemu dengan kenikmatan rohaniyah dan gembira ketika bertemu dengan Allah Swt. di Padang Mahsyar dengan segala pertanggung jawaban dihadapan Mahkamah yang Maha Adil, sebagaimana Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra, dia mengatakan bahwa Rasulullah Saw bersabda, 

“Allah berkata, ‘Setiap amalan anak Adam adalah untuknya sendiri kecuali puasa. Sesungguhnya puasa adalah untuk-Ku dan Aku-lah yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai. Apabila pada suatu hari seseorang di antara kalian berpuasa, maka dia tidak boleh berkata kotor dan tidak boleh berteriak (yang sia-sia). Apabila seseorang mulai mengejek atau mengajaknya berkelahi, maka katakanlah: Sesungguhnya saya adalah orang yang sedang berpuasa. Demi yang jiwa Muhammad ada di tangannya. Perubahan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada minyak misk/kesturi. Orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan yang membahagiakan dirinya. Apabila dia berbuka maka dia senang (dengan buka puasanya) dan apabila dia bertemu dengan Rab-nya, maka dia akan senang dengan puasanya.’.”

Artinya kelak, pahalanya hanya Allah yang lebih tahu, dan langsung diberikan kelak.

Tentunya dengan kedua kegembiraan inilah, orang-orang yang beriman selalu ingin bertemu lagi dengan Ramadhan-Ramadhan yang akan datang. Sebab dibalik dari bulan Ramadhan terdapat banyak hikmah dan keutamaannya bagi orang-orang beriman yang mau mendapatkan gelar yang tinggi yaitu gelar Taqwa dari Allah Swt.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang dua kegembiraan yang didapatkan orang-orang beriman yang berpuasa dibulan Ramadhan. Mudah-mudahan kita juga mendapatkan kegembiraan tersebut. kita gembira saat Idul Fithri bukan hanya karena berkumpul dengan sanak keluarga, bukan hanya punya banyak baju baru, bukan juga karena banyaknya kue atau minuman mewah di rumah kita. Akan tetapi yang lebih penting kegembiraan kita tersebut disebabkan oleh dua hal diatas tadi. Kalau kegembiraan kita disebabkan oleh dua hala tersebut, Insya Allah kegembiraan yang lain akan mengikut. Akan tetapi jika kegembiraanya disebabkan dari yang lain, maka kegembiraan yang dua tadi tidak akan didapat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.