Senin, 19 September 2016

Macam-macam Shalat Sunah Munfarid (Sendiri)


Shalat sunah munfarid adalah shalat sunah yang lebih baik dilakukan dengan cara sendirian, tidak ada imam atau makmum.
Berikut contoh shalat sunah Munfarid :

1. Shalat Sunah Tahiyatul Masjid
a. Pengertian Shalat Tahiyatul Masjid.
Shalat Tahiyatul Masjid adalah shalat sunah yang dilaksanakan ketika seseorang memasuki masjid. Hukum melaksanakannya adalah sunah, dikerjakan 2 rakaat sebelum duduk dengan tujuan menghormati (memuliakan) masjid. Nabi Saw bersabda:

إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمْ الْمَسْجِدَ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يَجْلِسَ

artinya:"Jika salah seorang dari kalian masuk masjid, maka hendaklah dia shalat dua rakaat sebelum dia duduk.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

 b. Cara melaksanakan shalat Tahiyatul Masjid
 1.‎ Berniat shalat Tahiyatul Masjid Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah :‎

أُصَلِّي سُنَّةً تَحِيَّةَ الْمَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ للهِ تَعَالى

artinya: Saya berniat shalat tahiyat masjid dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
‎ 
2.‎ Takbiratul ihram ‎
3.‎ Shalat dua rakaat seperti biasa.‎
‎4.‎ Salam.
Baca Juga : Macam-macam Shalat Sunah Berjamaah

2. Shalat Sunah Tahajud.
a. Pengertian Shalat Tahajud
Tahajud berarti bangun dari tidur pada malam hari. Jadi shalat Tahajud adalah shalat sunah yang dikerjakan pada malam hari setelah shalat Isya’ sampai menjelang waktu Subuh. Lebih utama dikerjakan sepertiga malam yang terakhir (kira-kira jam 02.00 dini hari). Hukum melaksanakan shalat Tahajjud adalah sunnah muakkad. Jumlah rakaatnya paling sedikit 2 rakaat dan paling banyak tak terbatas. Firman Allah SWT

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

artinya :“Dan pada sebagian malam hari (shalat) Tahajudlah kamu sebagai (ibadah) tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu memberikan tempat (kedudukan) yang terpuji" (Q.s. Al-Isra’ : 79) 

Waktu pelaksanaan shalat tahajjud adalah mulai setelah Isya’ sampai sepertiga akhir malam. Ulama membagi waktu tahajjud menjadi tiga, yaitu:

Sepertiga malam pertama. Dari jam 19.00 sampai jam 22.00
Sepertiga malam kedua. Dari jam 22.00 sampai 01.00
Seperti malam ketiga. Dari jam 01.00 sampai masuknya waktu subuh.

b. Cara menlaksanakan shalat Tahajud

Berniat dalam hati melaksanakan shalat Tahajud, jika dilafalkan :

أُصَلِّي سُنّةَ التَهَجُدِ رَكْعَتَيْنِ ِللَهِ تَعَاليَ

artinya: Saya berniat mengerjakan shalat Tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala.

Takbiratul Ihram.
Shalat 2 rakaat seperti shalat-shalat yang lain.
Salam

Berdo’a setelah Shalat tahajud.

اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ

artinya: “Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya. Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari- Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembahkecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau”. 

Ada baiknya pula membaca Do’a keselamatan dunia dan akhirat :

رَبَّنَاءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

artinya : ”Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”.(QS, 2:201)

3. Shalat Sunah Istikharah
a.  Pengertian Shalat Istikharah
Shalat Istikharah artinya shalat sunah dua rakaat dengan maksud mohon petunjuk  dari Allah SWT dalam menentukan pilihan terbaik diantara dua pilihan atau lebih. Hukum melaksanakannya adalah sunah dikerjakan pada waktu siang atau malam, pagi atau sore dengan 2 rakaat. Nabi Saw bersabda:

عَنْ جَابِرٍ رضي الله عنه قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُعَلِّمُنَا الاسْتِخَارَةَ فِي الأُمُورِ كُلِّهَا كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ يَقُولُ إذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلْ

artinya: "Rasulullah mengajarkan kami ber-istikharah dalam seluruh perkara sebagaimana beliau mengajar kami surat Al-Quran. Beliau bersabda, “Apabila kalian bermaksud sesuatu, maka shalatlah dua raka’at sunnah kemudian berdoalah…”  (HR. Bukhari)

b.  Cara Mengerjakan shalat Istikhrah

Beniat dalam hati melakukan shalat Istikharah, jika dilafalkan :

أُصَلِّي سُنَّةَ اْلإِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ للهِ تَعَالى

artinya: Saya berniat shalat sunah Istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala.

2.  Takbiratul Ihram
3.  Shalat dua rakaat seperti Shalat-Shalat yang lain
4.  Salam dan membaca do’a

Doa setelah shalat istikharah

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ  هَذَا اْلأَمْرَ -وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ

artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepadaMu dengan ilmu pengetahuanMu dan aku mohon kekuasaanMu (untuk mengatasi persoalanku) dengan kemahakuasaanMu. Aku mohon kepadaMu sesuatu dari anugerahMu Yang Maha Agung, sesungguhnya Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (orang yang mempunyai hajat hendaknya menyebut persoalannya) lebih baik dalam agamaku, dan akibatnya terhadap diriku sukseskanlah untuk ku, mudahkan jalannya, kemudian berilah berkah. Akan tetapi apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, perekonomian dan akibatnya kepada diriku, maka singkirkan persoalan tersebut, dan jauhkan aku daripadanya, takdirkan kebaikan untuk ku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berilah kerelaanMu kepadaku.”

Setelah shalat istikharah, biasanya di dalam hati timbul rasa tenang dan mantap terhadap salah satu pilihan yang ada. Bisa juga hasil istikharah diketahui lewat mimpi, dengan isyarat dan simbol-simbol tertentu. Kalau masih ragu, istikharah dapat diulang dua atau tiga kali.

4. Shalat Sunah Dhuha.
a. Pengertian Shalat Dhuha
Shalat Dhuha adalah shalat sunnah yang dilaksanakan pada pagi sampai siang hari. Dari setelah matahari agak tinggi sampai sebelum masuk waktu dzuhur. Waktu terbaik adalah dengan mengakhirkan sampai waktu agak siang (panas). Kira-kira antara jam 8 sampai jam 10. Hukum salat Duha adalah sunnah muakkad. Jumlah rakaatnya paling sedikit dua, rakaat dan paling banyak dua belas rakaat, yang paling utama delapan rakaat. Rasulullah Saw bersabda:

عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

artinya:"Dari Abu Dzar dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau telah bersabda, “Setiap hari bagi setiap persendian dari salah seorang di antara kalian terdapat kewajiban untuk bersedekah. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar makruf nahi munkar adalah sedekah. Semua itu tercukupkan dengan dua rakaat shalat yang dilakukan di waktu dhuha.” (HR. Muslim)

b. Cara melaksanakan salat Dhuha

Beniat dalam hati melakukan shalat Dluha, jika dilafalkan :

اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحى رَكْعَتَيْنِ لِله تَعَالى.الله اَكْبَرُ

Artinya: Saya berniat shalat sunah Dluha dua rakaat karena Allah Ta’ala.

2. Takbiratul Ikhram
3. Shalat dua rakaat seperti shalat-shalat yang lain
4.  Salam dan membaca do’a

اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

artinya: Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh.

5. Shalat Sunah Tasbih
Shalat tasbih (صلاه التسابيح) adalah shalat sunnah 4 (empat) rakaat yang banyak mengandung ucapan tasbih (subhanallah) di setiap gerakannya. Shalat Sunnah Tasbih adalah shalat sunnat empat raka’at yang di dalamnya ada bacaan tasbih sebanyak 300 kali dan setiap raka’atnya ada bacaan tasbih sebanyak 75 kali, yang dikerjakan paling tidak minimal sekali seumur hidup. Tetapi jika mampu boleh mengerjakannya setahun sekali, sebulan sekali, seminggu sekali atau setiap malam sekali.

a. Cara melaksanakan Shalat Tasbih
Shalat Tasbih bisa dikerjakan dengan dua cara:                                                                          
– Dikerjakan di siang hari yakni empat rakaat satu salam.                                                
– Dikerjakan di malam hari yakni empat rakaat dengan dua salam, yaitu tiap dua rakaat dengan satu salam.

Adapun Cara melaksanakan Shalat Tasbih sbb:
1.  Berniat melakukan Shalat Tasbih
Lafaz niat Shalat Tasbih 4 rakaat:

اُصَلِّي سُنَّةَ التَّسْبِيْحِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلَّهِ تَعَالَي اَللهُ أَكْبَرْ

artinya: Sengaja aku shalat sunnat tasbih empat rakaat karena  Allah Ta’ala.

Lafaz niat Shalat Tasbih 2 rakaat:

اُصَلِّي سُنَّةَ التَّسْبِيْحِ رَكَعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَي. اَللهُ أَكْبَرْ

artinya: Sengaja aku shalat sunnat tasbih dua rakaat karena Allah Ta’ala.

2. Setelah membaca surat al-Fatihah dan surat lainnya sebelum rukuk membaca tasbih sebanyak 15 kali dengan lafaz:

وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ سُبْحَانَ اللهِ

3. Ketika ruku’ sesudah membaca do’a ruku’ membaca tasbih 10 kali,
4. Ketika bangun dari ruku’ sesudah bacaan i’tidal membaca tasbih 10 kali,
5. Ketika sujud pertama sesudah membaca do’a sujud membaca tasbih 10 kali,
6. Ketika duduk diantara dua sujud sesudah membaca bacaan antara dua sujud membaca tasbih 10 kali
7. Ketika sujud yang kedua sesudah membaca do’a sujud membaca tasbih 10 kali,
8. Ketika bangun dari sujud yang kedua sebelum bangkit (duduk istirahat) membaca tasbih 10 kali.
Jumlah bacaan tasbih satu raka’at :  75 x tasbih
Jumlah total empat raka’at: 4 X 75 = 300 kali tasbih
Surat yang dibaca setelah membaca surat al-faatihah adalah:
- Pada raka’at pertama membaca surat “at-takaatsur”                                                  
- Pada raka’at kedua membaca surat “al-‘ashr”                                                              
- Pada raka’at ketiga membaca surat “al-kaafiruun”                                                          
- Pada raka’at keempat membaca surat “al-ikhlash”
- Doa setelah Shalat Tasbih

اللّهُمَّ اِنِّى اَسْئَلُكَ تَوْفِيْقَ اَهْلِ اْلهُدَى وَاَعْمَالَ اَهْلِ اْليَقِيْن وَمُنَاصَحَةَ اَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزَمَ اَهْلِ الصَّبْرِ وَجَدَّ اَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ اَهْلِ الرَّغْبَةِ وَتَعَبُّدَ اَهْلِ الْوَرَعِ وَعِرْفَانَ اَهْلِ اْلعِلْمِ حَتىَّ اَخَافَكَ . اللّهُمَّ اِنِّى اَسْئَلُكَ مَخَافَةً تُحْجِزُنِى عَنْ مَعَاصِيْكَ حَتَّى اَعْمَلَ بِطَعَاتِكَ عَمَلاً اَسْتَحِقُ بِهِ رِضَاكَ وَحَتَّى اُنَاصِحَكَ فِى التَّوْبَةِ خَوْفًا مِنْكَ وَحَتَّى اُخْلِصَ لَكَ النَّصِيْحَةَ حُبًّالَكَ وَحَتَّى اَتَوَكَّلَ عَلَيْكَ فى اْلأُمُوْرِ كُلِّهَا وَاُحْسِنَ الظَّنَّ بِكَ . سُبْحَانَ خَالِقِ النُّوْرِ رَبَّنَا اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَغْفِرْلَنَا اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْر بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن .

6. Shalat Sunah Rawatib
a. Pengertian Shalat Sunnah Rawatib
Shalat Sunnah Rowatib adalah shalat sunah yang waktu pelaksanaannya  mengiringi shalat fardu lima waktu. Shalat tersebut dilakukan sebelum atau sesudah shalat fardu. Sholat Sunat Rawatib yang dikerjakan sebelum sholat fardu disebut rawatib qobliyah, sedangkan Sholat Sunat Rawatib yang dikerjakan sebelum sholat wajib disebut rawatib bakdiyah.

b. Hukum Sholat Sunat Rawatib.
Sholat Sunat Rawatib itu bila ditinjau dari segi hukumnya terbagi dua :
1. Sholat Sunat Rawatib Muakkad yaitu  sholat sunah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, karena selalu dikerjakan oleh Nabi Muhammad Saw.
Sholat Sunat Rawatib Muakkad terdiri dari :
1)   Dua rakaat sebelum sholat Subuh.
2)   Dua rakaat sebelum sholat Zuhur.
3)   Dua rakaat sesudah Shola Zuhur.
4)   Dua rakaat sesudah sholat Magrib.
5)   Dua rakaat sesudah sholat Isya

Dalil naqlinya  yang menjelaskan tentang Sholat Sunat Rawatib Muakkad

artinya:”Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: “Saya ingat dari Rasulullah Saw, dua rakaat sebelum Zuhur, dua rakaat sesudah Zuhur, dua rakaat sesudah Magrib, dua rakaat sesudah Isya, dan dua rakaat sebelum Subuh”.  (HR. Bukhari dan Muslim).

2.  Sholat Sunat Rawatib ghoiru Muakkad yaitu  sholat sunah yang kurang dianjurkan untuk dilaksanakan, karena Nabi Muhammad Saw tidak selalu melaksanakannya.

Sholat sunat Rawatib ghairu Muakkad terdiri dari :

a) Dua rakaat sebelum Sholat Zuhur.
b) Dua rakaat sesudah Sholat Zuhur.
c) Empat rakaat sebelum Sholat Ashar.
d) Dua rakaat sebelum Sholat Magrib.
e) Dua rakaat sebelum Sholat Isya.
                 
c. Cara Mempraktekkan Sholat Sunat Rawatib                                              
Cara melaksanakan Sholat Rawaib baik sebelum mapun sesudahnya (qobliyah dan  ba’diyah dikerjakan dua rakaat sama dengan sholat fardu baik gerakannya maupun bacaannya, tetapi yang berbeda hanyalah niatnya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan sholat sunah rawatib sbb:

1.Tidak didahului azan dan iqomah.
2.   Dilaksanakan secara munfarid (sendirian).
3.   Bacaannya tidak dinyaringkan.
4.   Jika lebih dari dua rakaat, maka setiap dua rakaan satu dalam.
5.   Sebaiknya tempat mengerjakan sholat rawatib pindah sedikit dari tempat mengerjakan sholat fardu.
6.   Diutamakan pada rakaat pertama membaca Surat Al Kafirun, dan pada rakaat kedua membaca Surat Al Ikhlas.
7.   Diawali dengan niat menurut macam sholatnya. Niat melaksanakan sholat rawatib cukup dalam hati sesuai dengan macam sholat rawatib tersebut.

Lafal niat Shalat Rawatib
1. Sebelum Subuh:

أُصَلِي قَبْلِيَّةَ الصُبْحِ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَاليَ

artinya: Aku n iat shalat sunnah qobliyyah subuh dua rakaat karena Allah.

2.   Sebelum Dzuhur:

أُصَلِي قَبْلِيَّةَ الظُهْرِ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَاليَ

artinya: Aku niat shalat sunnah qobliyyah dzuhur dua rakaat karena Allah.

3.  Setelah shalat Dzuhur:

أُصَلِي بَعْدِبّةَ الظُهْرِ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَاليَ

artinya: Aku niat shalat sunnah ba’diyyah dzuhur dua rakaat karena Allah.

4.  Sebelum shalat Asar

أُصَلِي قَبْلِيَّةَ الظُهْرِ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَاليَ

artinya: Aku niat shalat sunnah qobliyyah dzuhur dua rakaat karena Allah

5.  Sebelum shalat Maghrib:

أُصَلِي قَبْلِيَّةَ العَصْرِ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَاليَ

artinya: Aku niat shalat sunnah qobliyyah maghrib dua rakaat karena Allah.

6.   Setelah shalat Maghrib:

أُصَلِي بَعْدِبّةَ الَمغْرِب رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَاليَ

artinya: Aku niat shalat sunnah ba’diyyah maghrib dua rakaat karena Allah.

7.  Sebelum shalat Isya’:

أُصَلِي بَعْدِبّةَ الِعشَاء رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَاليَ

artinya: Aku niat shalat sunnah qobliyyah isya’ dua rakaat karena Allah.

8. Setelah shalat isya’:

أُصَلِي بَعْدِبّةَ الِعشَاء رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَاليَ

artinya: Aku niat shalat sunnah ba’diyyah isya’ dua rakaat karena Allah.

7. Shalat Sunah Hajat
Shalat Hajat adalah shalat sunah yang dilakukan karena ada suatu hajat atau keperluan, baik keperluan duniawi atau keperluan ukhrawi agar hajat dikabulkan Allah. Firman Allah:

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلا عَلَى الْخَاشِعِينَ

artinya: Dan mintalah pertolonganlah (kepada Allah) dengan sabar dan shalat” ( Al Baqarah : 45 )

Cara melaksanakan Shalat hajat
Cara pelaksananya yaitu sama dengan sholat saholat sunat yang lainya yaitu

Niat sholat Hajat di dalam hati, jika dilafalkan :

اُصَلِّى سُنّـَةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ ِللهِ تَعَالى

artinya: aku niat sholat sunah hajat karena Allah.

2.  Membaca doa Iftitah, dilanjutkan dengan surat Al Fatihah kemudian  membaca salah satu surat di dalam Al Quran.
3.  Ruku’ sambil membaca Tasbih tiga kali
4.  I’tidal sambil membaca bacaannya
5.  Sujud yang pertama sambil membaca Tasbih tiga kali
6.  Duduk antara dua sujud sambil membaca bacaannya
7.  Sujud yang kedua sambil membaca Tasbih tiga kali
8.  setelah selesai rakaat pertama kemudian dilanjutkan rakaat kedua dan setelah sujud terakhir kemudian tasyahhud akhir dan diakhiri dengan salam.

Doa Setelalah Sholat Sunnah Hajat Setelalah Sholat sunnah hajat 2 rokaat kemudian membaca pujian kepada Alloh misalnya dengan memilih lafadz tahmid :

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ لاَ تَدَعْ لِى ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ حَاجَةً هِىَ لَكَ رِضًا إِلاَّ قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

artinya: Tiada ilah selain Allah yang Mahasantun lagi Mahamulia, Mahasuci Allah Tuhan ‘Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Aku mohon kepadaMu hal-hal yang bisa mendatangkan rahmatMu, sebab-sebab datangnya ampunanMu, perlindungan dari segala noda, keuntungan dari segala kebajikan, dan keselamatan dari segala dosa. Janganlah Engkau sisakan dosa untukku kecuali Engkau telah mengampuninya, jangan sisakan kegalauan kecuali Engkau telah menghilangkannya, jangan sisakan hajat yang Engkau meridhainya kecuali Engkau telah menunaikannya, duhai Dzat yang paling pemurah.

8. Shalat Sunah Mutlak
Shalat Mutlak adalah shalat sunnah yang boleh dikerjakan pada waktu kapan saja, kecuali pada waktu yang dilarang untuk mengerjakan shalat sunah dengan jumlah rakaat yang tidak terbatas. Niat shalat mutlak tidak terikat dengan niat tertentu selain ikhlas hanya karena ibadah kepada Allah SWT. Shalat sunah mutlak dikerjakan tiap-tiap dua raka’at dengan satu kali salam. Waktu-waktu yang diharamkan untuk mengerjakan shalat sunah adalah:

Waktu matahari sedang terbit hingga naik setombak/lembing.
Ketika matahari berada tepat di puncak ketinggiannya hingga tergelincirnya, kecuali pada hari Jum’at ketika orang masuk masjid untuk mengerjakan shalat tahiyyatul masjid.
Sesudah shalat asar sampai terbenam matahari.
Sesudah shalat subuh hingga terbit matahari agak tinggi.
Ketika matahari sedang terbenam sampai sempurna terbenamnya.
Lafadz niatnya:

اُصَلي سنة المطلق ركعتين لله تعالى

artinya: Aku niat shalat sunah 2 rakaat karena Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.