Jumat, 21 Oktober 2016

Inilah Aliran Dalam Agama Dajjal


Dajal adalah seorang tokoh dalam eskatologi Islam yang akan muncul menjelang kiamat. Dajal dikatakan kafir dan jahat, pembawa fitnah (ujian) terbesar dan tidak ada ujian yang terbesar selain itu. Kemudian para nabi sebelum Nabi Muhammad telah pula menjelaskan tentang Dajal kepada umatnya, hanya tidak sedetail penjelasan Muhammad, seperti Dajal adalah seorang yang pecak (buta) disalah satu matanya. Nabi Saw bersabda: “Wahai manusia, sesungguhnya tidak ada makhluk di muka bumi ini sejak Allah menciptakan Adam sampai hari kiamat yang fitnahnya lebih besar daripada Dajjal.” (HR. Muslim)

Rasulullah Saw juga bersabda,

"Tidaklah Allah mengutus seorang nabi melainkan telah memperingatkan umatnya tentang Dajjal, dan Nabi Nuh telah memperingatkan hal itu kepada umatnya, juga para nabi yang datang sesudahnya..." (HR. Ahmad)

Telah terungkap dalam hadits bagaimana Dajjal akan menebar perselisihan ke seluruh dunia. Salah satu tandanya adalah bagaimana manusia dari semua agama, bangsa, dan kepercayaan tunduk pada sistem ini. Karena perselisihan tersebut akan sangat besar dan tersebar luas, banyak orang, sadar atau tidak, akan jatuh ke dalam perangkap tersebut, dengan melakukan gaya hidup yang dianjurkan oleh Dajjal. Dangan kata lain, tak peduli apa pun pandangan hidup mereka, semua orang yang melakukan dan menyukai kekacauan, yang melakukan dan membela penggunaan kekerasan, atau menjalankan tindakan yang membahayakan perdamaian, sesungguhnya merupakan pengikut agama Dajjal.

Agama tersebut dapat dibagi lagi ke dalam beberapa "aliran". Jika kita meninjau abad yang baru saja kita lalui, kita bisa menyaksikan kerusakan parah akibat dua paham yang muncul dari Darwinisme: komunisme dan fasisme.

Kedua paham ini dapat dianggap sebagai dua aliran utama dari agama Dajjal. Para pendiri dan pemimpin kedua paham ini sama-sama merupakan pengikut setia Darwinisme, yang terletak pada akar filsafat Dajjal, dan kedua gerakan ini sangat dipengaruhi oleh Darwinisme. Kedua aliran ini telah membawa malapetaka tak terperikan pada dunia, mengubah dunia menjadi ajang besar peperangan. Ketika kita meneliti kedua paham ini lebih dekat, sebuah temuan menarik mulai muncul. Tak peduli meski keduanya tampak sangat berseberangan, keduanya sebenarnya mempunyai lebih banyak kesamaan dibanding perbedaan yang tampak, dan menjadi sangat jelas bagaimana keduanya terilhami oleh sumber yang sama: Darwinisme. Pemikiran utama Darwinisme, akar dari kemiripan tersebut, adalah sebagai berikut.

1. Darwinisme
-Titik tolak Darwinisme adalah pengingkaran menyeluruh terhadap Sang Pencipta. Tujuan utamanya adalah pembentukan masyarakat yang benar-benar terlepas dari agama. Akibatnya, Darwinisme telah menjadi agama yang bertuhankan kesempatan dan kebetulan.

-Darwinisme berpandangan bahwa ada "perjuangan untuk bertahan hidup" di alam ini, sehingga kekejaman pun berlaku. Menurut pernyataan ini, perjuangan tanpa kenal kasihan yang terjadi di antara makhluk hidup lainnya juga berlaku pada manusia. Dalam lingkungan tempat seseorang melihat orang lainnya sebagai musuhnya, perasaan yang paling sering muncul adalah kemarahan, keserakahan, dan kebencian.

-Tidak ada ruang untuk tenggang rasa, belas kasih, atau musyawarah dalam perjuangan untuk bertahan hidup. Jika hanya yang terkuat yang mampu bertahan, maka tenggang rasa, belas kasih, dan musyawarah merupakan pilihan terakhir yang diandalkan oleh manusia.

-Pada dasarnya, Darwinisme adalah sebuah tipu daya besar. Semua pernyataannya telah disangkal oleh ilmu pengetahuan modern.

2. Komunisme
-Komunisme menggambarkan agama sebagai candu bagi masyarakat. Perjuangan awalnya di semua masyarakat tempat paham ini diterima adalah menentang semua kepercayaan agama.

-Seperti yang dinyatakan Lenin, dengan kata-kata "perkembangan adalah 'perjuangan' antara dua pihak yang bertentangan", komunisme menyatakan bahwa kemajuan hanya bisa terjadi dengan cara pertentangan. Diyakini di sini bahwa tidak mengkin ada kemajuan dan perkembangan tanpa pertumpahan darah.

-Pemberontakan bersenjata dan revolusi merupakan unsur penting dari komunisme. Pada akar dari semuanya itu terletak amarah yang dirasakan terhadap kelompok masyarakat lainnya dan hasrat tanpa ampun untuk membalas dendam.

Lenin mewujudkan suatu ideologi komunis melalui revolusi tahun 1917 dan menggiring masyarakatnya kepada masa penuh pertumpahan darah, penderitaan, dan kesedihan. Pemerintahan diktator yang berkuasa dengan bangkitnya revolusi, mengungkap keberutalan komunisme yang sesungguhnya kepada seluruh dunia.

-Komunisme bertekad melawan setiap penentangan dan perbedaan. Perbedaan hanya berarti satu hal: pertentangan. Hanya boleh ada satu jenis untuk segala hal di dalam pemerintahan komunis, termasuk manusia. Semua yang bermaksud menentang keseragaman dipandang sebagai musuh pemerintah dan tidakan keras akan dilakukan terhadapnya. Dalam keadaan seperti itu, tidak ada tenggang rasa dan tak ada kemungkinan untuk menciptakan musyawarah.

-Dalam pelaksanaannya, penerapan komunisme menjadi petunjuk yang jelas tentang betapa menipunya pemikiran seperti persamaan, keadilan sosial, dan kebebasan yang dikemukakan oleh komunisme dalam rangka memikat pengikutnya. Pemikiran-pemikiran tersebut tak lain dari alat propaganda komunisme, sebuah sistem yang diktator dan mengagungkan diri sendiri.

3. Fasisme
-Fasisme dan semua cara yang ditempuhnya, bertentangan langsung dengan akhlaq agama. Salah satu sifat yang membedakan fasisme adalah kecenderungannya untuk membunuh orang tak bersalah atas sesuatu yang dinamakannya nilai-nilai "suci" dan menganggap pembantaian tersebut sebagai kebajikan. Itulah sebabnya, perang merupakan bagian yang tak bisa dipisahkan dari fasisme.

-Kemarahan dan kebencian yang ditujukan kepada orang dari ras yang berbeda merupakan salah satu unsur mendasar lainnya dari fasisme. Kecenderungan rasis ini telah mengilhami banyak peperangan, pertentangan, kematian, dan pembersihan etnis.

-Disiplin ketat merupakan bagian mendasar dari pemerintahan fasis. Semua pendapat yang bertentangan dengannya akan dimusnahkan. Pembakaran ribuan buku selama Hitler berkuasa, hanya karena buku-buku tersebut mengandung "pemikiran bukan Jerman", adalah salah satu contohnya.

-Dalam rangka memperoleh dukungan masyarakat, fasisme menanamkan kepada masyarakat gagasan bahwa ras mereka lebih unggul dari yang lainnya. Tujuan sesungguhnya adalah sebuah sistem yang dibangun dengan konsep rasial. Namun demikian, jelaslah bahwa dalam lingkungan di mana setiap ras mengira dirinya lebih unggul, tidak akan ada akhir dari perang dan pertentangan. Bencana yang telah diakibatkan oleh diktator fasis seperti Hitler dan Mussolini pada rakyat mereka sendiri merupakan bukti mencolok akan kenyataan bahwa pemikiran yang didukung oleh fasisme tak lebih dari kepalsuan belaka.

Diktator fasis seperti Hitler, Mussolini, dan Franco, telah menyebabkan kematian ribuan orang dan penderitaan jutaan lainnya, demi ideologi fasis mereka.

Sifat-sifat yang telah disebutkan di atas merupakan sedikit contoh untuk memberikan kepada Anda suatu gambaran umum tentang paham-paham ini. Jika kita mengingat bagaimana paham-paham ini diterapkan, akan lebih jelas lagi seberapa jauh sesungguhnya kekasaran dan kebrutalan mereka. Akan tetapi, yang paling penting dicatat adalah bahwa cara-cara Dajjal dan paham-paham yang terkait dengannya, bisa saja dianut oleh seluruh lapisan masyarakat, meskipun segala kerusakan parah terbukti telah diciptakannya. Karena alasan inilah, sangat penting artinya mempelajari cara sistem Dajjal membawa seluruh masyarakat di bawah kendalinya. Mengungkapkan bagaimana hal ini terjadi merupakan "tembakan pembuka" dalam perang pemikiran yang akan kita lancarkan terhadap sistem tersebut. Ini karena manusia tidaklah dengan tiba-tiba menjadi pribadi-pribadi yang mementingkan diri sendiri, membabi-buta, dipenuhi kebencian dan nafsu balas dendam dalam waktu semalam saja. Seperti yang telah kita lihat, mereka hanya bisa dibiasakan menerima sistem Dajjal secara perlahan, melalui tahap demi tahap. Prosesnya dimulai ketika seseorang untuk pertama kali menyadari lingkungannya dalam proses pembelajarannya dan terus berlanjut sepanjang hidupnya. Pengajaran itu dimulai dengan memalingkan manusia dari keimanan terhadap Allah. (Sumber Terorisme : Ritual Setan Harun Yahya)

1 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.