Senin, 16 Januari 2017

Mengapa Mata Manusia Melotot Saat Di Cabut Rohnya?

Mati adalah sesuatu yang pasti. Mati bukan perkara kecil, malah ia dinamakan sebagai kiamat kecil. Mati bermaksud, ruh keluar dari jasad, maka tinggallah jasad yang kaku, tidak bergerak lagi. Saat sesorang mengahadapi sakaratul maut atau menghembuskan nafas yang terakhir, sering kita lihat mereka seolah-oleh merasakan sesuatu yang berat. Mungkinkah mereka merasakan begitu sakitnya sakaratul maut yang mereka rasakan?

Tidak ada orang yang bisa mengetahui sakitnya sakaratul maut secara persis kecuali orang yang telah mati. Adapun yang belum mati hanya mengambil ibarat itu dari pengqiasan. Kalau tubuh kita disabet dengan pedang, sakit yang terasa hanya menyentuh, bagaimana jika dikelupas?

Rasa sakit pada saat nyawa dicabut sangat berat hibgga menyebar ke seluruh tubuh, urat, tulang sumsum, dan seluruh persendian. Bahkan seluruh pangkal rambut hingga ujung kaki terasa sakit menahan perihnya sakaratul maut. Jangan bertanya tentang keperihan dan kepedihan pada saat sakaratul maut hingga para ulama berkata sakitnya lebih sakit dari disabet dengan pedang, lebih pedih ketimbang digergaji, dan lebih pedih dibanding dicabik-cabik dengan alat pemotong.

Terkadang kita melihat seseorang yang telah selesai mengalami sakaratul maut, matanya tidak tertutup, atau dengan mata terbelalak keatas.

Diriwayatkan dari Ummu Salamah, ia berkata, Rasulullah Saw memasuki kediaman Abu salamah Ra, saat Beliau Meninggal dunia, sementara pandangannya telah terbuka, beliau memejamkan mata Abu Salamah lalu bersabda :

"Sungguh pandangan itu mengikuti ruh saat dicabut" (HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasa'i dan Ibnu Majah)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah  Ra ia berkata : Rasulullah Saw Bersabda :

"Bukankah kalian melihat seseorang saat mati menengadahkan pandangan ? Para Sahabat menjawab : "Betul", Beliau meneruskan : "Itu saat pandangan mengikuti Ruhnya". (HR. Muslim)

Sahabat bacaan madani dari penjelasan hadits tadi, sedikit sebanyak kita dapat membayangkan betapa susahnya ruh di saat mau berpisah dari jasad. Kesusahan dizahirkan oleh Allah Swt. dihadapan para manusia yang masih hidup dengan diperlihatkan mata si mati yang terbuka sejurus kematian.

Kesusahan ruh keluar dari jasad ini, tidak sekadar berlaku kepada orang-orang yang jahat sahaja, malah ia berlaku kepada semua manusia, termasuk manusia yang baik. Mudah-mudahan kita termasuk orang yang khusnul khatimah di saat akhir hayat. Aamiin.

3 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.