Kamis, 23 Februari 2017

Kisah Pernikahan Nabi Adam dan Hawa dengan Maskawin Membaca Sholawat Nabi

Nabi Adam as sebagai manusia pertama, bersama dengan istrinya, Hawa. Merekalah orang tua semua manusia di dunia. Nabi Adam dan Hawalah yang memulai kehidupan manusia didunia. Setelah Allah SWT. menciptakan bumi, langit, dan malaikat, Allah berkehendak untuk menciptakan makhluk lain yang nantinya akan dipercaya menghuni, mengisi, serta memelihara bumi tempat tinggalnya. Saat Allah mengabari para malaikat akan kehendak-Nya untuk menciptakan manusia, mereka khawatir makhluk tersebut nantinya akan membangkang terhadap ketentuan-Nya dan melakukan kerusakan di muka bumi. Berkatalah para malaikat kepada Allah:

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

"Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-Baqarah :30)

Setelah Allah Swt mencipakan adam dari tanah, Allah Swt pun menjadikan Hawa sebagai teman yang di ciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam As yang pada Akhirnya menjadi Istri Nabi Adam. dari sinilah awal mula berkembangnya manusia di dunia ini. Sebelumnya Nabi Adam juga di nikahkan Allah Swt dengan Hawa. Sebagaimana ajaran Islam, sebelum berumah tangga terlebih dahulu menikah sesuai dengansyariat Allah Swt.

Alkisah, Pada waktu itu ia sedang duduk, tiba tiba ia merasa sangat mengantuk dan akhirnya tertidur. Ketika itu Allah Swt memerintahkan kepada Malaikat Jibril As agar mengeluarkan tulang rusuk kirinya (Tulang rusuk kiri Nabi Adam As), sedangkan Nabi Adam as tidak merasakan kesakitan gara-gara tulang rusuk kirinya dikeluarkan. Kemudian Allah Ta’ala menciptakan dari tulang rusuk kiri Adam itu seorang wanita, yang diberi nama dengan Hawa.

Segala kecantikan, dan keindahan diletakkan oleh Allah Swt kepada Siti Hawa As hingga pada hari kiamat. Begitu juga segala kesucian dan budi pekerti diletakkan pada Siti Hawa As. Sedangkan kerinduan, kecintaan dan kasih sayang diletakkan di dalam hati Adam As. Sehingga Siti Hawa As menjadi seorang wanita yang paling cantik di seluruh langit dan bumi, sedangkan Adam As menjadi seorang lelaki yang paling tinggi rasa cintanya di seluruh langit dan bumi.

Kemudian Allah Swt memakaikan kepada Siti Hawa As tujuh puluh macam perhiasan Syurga, dan diberinya pula sebuah mahkota, akhirnya didudukkan diatas singgahsana dari emas.

Setelah itu Allah Swt membangungkan Adam As dari tidurnya, sambil dilihatkan Siti Hawa As kepadanya. Adam As bertanya: “Siapakah Engkau?” Siti Hawa As menjawab: “Aku diciptakan Allah untuk dirimu.”

Adam berkata: “Mendekatlah engkau kepadaku!” Siti Hawa menjawab: “Sebaiknya engkaulah yang mendekati aku!”. 

Kemudian Nabi Adam As berdiri dan pergi menemui Siti Hawa As. Mulai saat itulah menjadi kebiasan bagi umat manusia sebagai keturunan Adam, pihak lelaki menemui atau meminang wanita.

Di saat Adam As mendekati Siti Hawa As, beliau ingin memegang Siti Hawa, tiba-tiba terdengar suara (Perkataan malaikat): “Wahai Adam, bersabarlah!, sebab pergaulanmu dengan Hawa tidak dihalalkan kecuali dengan mahar dan nikah.”

Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada seluruh penghuni Syurga untuk menghiasi Syurga dengan seindah-indahnya. Setelah itu Allah Ta’ala memerintahkan kepada semua Malaikat di langit berkumpul di bawah pohon bernama Thuubaa. Semua malaikat pun berkumpul di sana.

Kemudian Allah Swt berkhutbah: “Alhamdulillah pujian untuk-Ku, dan keagungan adalah selimut-Ku, kesombongan adalah selendang-Ku, seluruh makhluk adalah hamba hamba-Ku. Aku menjadikan malaikat-malaikat dan penghuni langit-Ku sebagai saksi. Aku kawinkan Hawa dengan Adam dengan maskawin dan tasbih serta tahlil atas-Ku.”

Kemudian pelayan-pelayan Syurga dan para malaikat menaburkan mutiara dan delima, lalu Siti Hawa diserahkan kepada Adam as oleh mereka. Siti Hawa As meminta maskawinnya dari Adam.

Maka Adam As berkata: “Ya Allah, apakah yang harus aku berikan kepadanya? Emas; perak; atau permata?” Allah berfirman: “Bukan, Wahai Adam as!”

Adam bertanya lagi: “Apakah aku harus berpuasa, sholat atau mengucapkan tasbih untuk-Mu?” Allah Swt berfirman: “Bukan, wahai Adam!”. 

Adam bertanya lagi: “Ya Allah, apakah yang harus aku lakukan?” 

Allah Swt berfirman: “Maskawin Siti Hawa yaitu engkau membacakan sholawat sepuluh kali untuk Nabi dan kekasih-Ku, Muhammad sang penghulu seluruh Rasul!”.

Allah Swt berfirman kepada Nabi Adam As: “Berilah sholawat kepada Muhammad supaya Aku (Allah) halalkan Hawa bagimu!”. 

Kepada ummat Muhammad, Allah berfirman: “Shollu Alaihi Wasallimu (Salam sejahtera untuk Muhammad) berilah sholawat dan salam untuknya. Berilah sholawat kepada Muhammad, agar Aku haramkan neraka bagi kamu, dan berilah salam kepadanya, agar Aku halalkan jannah (Syurga) untuk kamu!”.

Demikianlah sahabat bacaan madani kisah pernikahan Nabi Adam dengan Hawa, yang hanya dengan maskawin membaca sholawat kepada Rasulullah Saw.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.