Selasa, 14 Februari 2017

Rumah yang di Masuki 70 Ribu Malaikat Tiap Hari

Dalam arti umum, rumah adalah salah satu bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. Rumah bisa menjadi tempat tinggal. Dalam arti khusus, rumah mengacu pada konsep-konsep sosial-kemasyarakatan yang terjalin di dalam bangunan tempat tinggal, seperti keluarga, hidup, makan, tidur, beraktivitas, beribadah dan lain-lain.

Rumah yang maksud bukan seperti pengertian rumah diatas. Sebab rumah yang dimasuki malaikat tersebut bukan untuk makan, minum dan istirahat. Sebab malaikat tidak membutuhkan makan, minum maupun istirahat. Malaikat berbeda dengan manusia diantaranya adalah malaikat tidak memilki nafsu. Namun rumah yang dimasuki malaikat sebanyak 70 ribu tiap hari itu bernama Baitul makmur berfungsi untuk tempat beribadah malaikat. dan Baitul Makmur tesebut setentangan dengan Ka'bah.

Nama Baitul Makmur disebutkan oleh Allah dalam al-Quran, tepatnya di surat at-Thur,

وَالْبَيْتِ الْمَعْمُورِْ وَالسَّقْفِ الْمَرْفُوعِْ . وَالْبَحْرِ الْمَسْجُورِ

“Demi Baitul Ma’mur. Demi atap yang ditinggikan (langit). Demi laut yang di dalam tanahnya ada api,” (QS. at-Thur: 4 – 6)

Baitul Makmur adalah bangunan yang sangat mulia, berada di langit ketujuh. Di sanalah para Malaikat beribadah, sebagaimana manusia beribadah di sekitar Ka’bah.

Dalam Hadist Isra dalam Kitab Shahihain dan dari Hadits Lainnya, Rasulullah Saw Bersabda :

"Baitul Ma'mur adalah Sebuah Rumah atau Istana dimana setiap harinya dimasuki oleh 70ribu Malaikat yang tidak kembali lagi untuk selama lamanya."

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utasimin rahimahullah berkata,

“Baitul Makmur terletak pada langit ketujuh. Sebagaimana pada hadits ‘sejajar dengan ka’bah’ maknanya “di atasnya”. Ini bukanlah hal yang aneh. Allah atas segala seseuatu Maha Menguasai. Atau maknanya ‘berlawanan arah’ sebagaimana penduduk bumi memakmurkan ka’bah maka penduduk langit juga memakmurkan baitul makmur.” 

Diriwayatkan dari Abu Zar, Rasulullah bersabda :

"Sesungguhnya aku telah melihat apa yang tidak kalian lihat, aku telah mendengar apa yang tidak kalian dengar. Langit berderak dan sepantasnya bagi langit berderak, karena tidak ada satu tempatpun di langit atau selebar 4 buah jari, melainkan padanya terdapat malaikat yang sedang sujud. Seandainya Kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian benar-benar akan sedikit tertawa dan banyak menangis, dan kalian tidak akan mau bersenang-senang dengan wanita diatas peraduan, niscaya kalian akan mendatangi tempat yang tinggi untuk meminta tolong dan berseru kepada Allah." (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah)

Setelah mendengar Sabda Rasulullah Saw tersebut Abu Zar benar-benar ingin dirinya hanya menjadi pohon yang dicabut dari akarnya dan tidak bernyawa.

Dari Jabir Ibn Abdillah, Rasulullah Saw bersabda :

"Tidak suatu tempat pun, baik selebar telapak kaki atau sejengkal tangan, atau selebar telapak tangan di langit ke 7, melainkan padanya terdapat malaikat yang sedang berdiri, atau malaikat yang sedang sujud atau malaikat yang sedang ruku. Dan apabila hari kiamat terjadi, mereka para Malaikat mengatakan : "Maha Suci Engkau, kami tidak menyembah-Mu dengan penyembahan yang sebenar-benarnya, hanya saja kami tidak pernah mensekutukan Engkau dengan sesuatu pun." (HR. At-Thabrani)

Seperti Firman Allah Swt :

وَمَا مِنَّا إِلَّا لَهُ مَقَامٌ مَعْلُومٌ .وَإِنَّا لَنَحْنُ الصَّافُّونَ .وَإِنَّا لَنَحْنُ الْمُسَبِّحُونَ

"Tiada seorangpun di antara kami (malaikat) melainkan mempunyai kedudukan yang tertentu, dan sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf (dalam menunaikan perintah Allah). Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih (kepada Allah)." (QS. As-Syafaat : 164-166)

Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud ra :

"Sesungguhnya diantara lapisan-lapisan langit terdapat suatu lapisan yang tiada tempat barang sejengkal pun padanya melainkan terdapat kening para malaikat (yang sedang bersujud) atau kedua telapak kakinya (yang sedang berdiri)"

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang baitul makmur sebagai rumah yang dimasuki oleh 70 ribu malaikat setiap harinya. Ini merupakan bukti kebesaran Allah Swt. mudah-mudahan setelah membaca ulasan ini, keimanan kita kepada Allah bertambah. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.