Kamis, 09 Februari 2017

Setelah di Turunkan Hujan Nabi Ilyas Memohon Lagi agar Kemarau Panjang

Nabi Ilyas adalah termasuk yang jarang kita dengar cerita atau kisahnya. Nabi Ilyas As diutus oleh Allah Swt. untuk mengingatkan kaum Bani Israil yang kufur, yaitu penduduk negeri Baalbek, sebuah darah di Libanon. Pada masa Nabi Ilyas, kota ini didiami oleh bangsa Fenisia, yang merupakan bangsa pelaut terkenal. Bangsa ini menyembah berhala Baal. Sampaisekarang masih ada sebuah bangunan altar bernama Heliopolis yang diyakini sebagai tempat penyembahan bangsa Fenisia kepada Dewa Baal. Nama kota Baalbek sendiri diambil dari nama Baal, dewa bangsa Fenisia yang mereka sembah.

Ilyas merupakan keturunan keempat Nabi Harun. Ia adalah putra Yasin bin Fanhash bin Aizar bin Harun. Ia berdakwah agar kaumnya mau meninggalkan kebiasaan buruk mereka menyembah berhala. Berkali-kali Nabi Ilyas mengingatkan, namun mereka tidak pernah menghiraukan. Menyadari kaumnya tidak mematuhi seruannya, Nabi Ilyas meminta agar Allah Swt. menurunkan azab-Nya. Maka datanglah bencana kekeringan melanda negeri Baalbek. Kisah Nabi Ilyas ini tidak banyak diceritakan dalam Al Qur'an.

Allah Swt pernah menurunkan bencana kepada umat Nabi Ilyas. Karena kaum Nabi Ilyas durhaka, Allah Swt. menurunkan azab berupa kemarau panjang selama tiga tahun berturut-turut. Semua tanaman dan hewan mati karena kelaparan. Kaum Nabi Ilyas akhirnya menyadari kesalahan mereka. Mereka bersedia meninggalkan berhala dan berjanji tidak menyembahnya lagi. Karena mereka sadar, Nabi Ilyas memohon kepada Allah Swt. agar menurunkan hujan ke tengah- tengah kaumnya. Namun setelah menikmati kemakmuran hidup, kaum Nabi Ilyas kembali ingkar. Mengetahui kekufuran kaumnya, Nabi Ilyas pun berdoa agar Allah Swt. menarik kembali nikmat yang telah dicurahkan kepada kaumnya dan mereka kembali ditimpa bencana yang lebih dahsyat daripada bencana sebelumnya.

Nabi Ilyas di utus Allah Swt kepada kaum bani Israil. Yang kebiasaannya menyembah berhala. Nabi Ilyas mendapat tugas dari Allah Swt. untuk menyadarkan kaum Bani Israil yang suka menyembah berhala Baal. Ilyas mengingatkan kaumnya, bahwa berhala yang mereka sembah itu bukan tuhan yang sebenarnya. Ia juga menyerukan agar mereka takut kepada Allah Swt. yang menciptakan alam semesta, dan menegaskan bahwa Allah Swt. adalah Tuhan para pendahulu mereka. Namun kaum Bani Israil mendustakan seruan Ilyas tersebut. Kisah Nabi Ilyas yang memperingatkan kaumnya itu terdapat dalam Al-Qur'an surah as-Saffat ayat 124-127.

إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَلَا تَتَّقُونَ .أَتَدْعُونَ بَعْلًا وَتَذَرُونَ أَحْسَنَ الْخَالِقِينَ .اللَّهَ رَبَّكُمْ وَرَبَّ آبَائِكُمُ الْأَوَّلِينَ .فَكَذَّبُوهُ فَإِنَّهُمْ لَمُحْضَرُونَ

"(ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu tidak bertakwa?. Patutkah kamu menyembah Ba'l dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta, (yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?". Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka akan diseret (ke neraka)." (QS. As-Saffat : 124-127)

Demikianlah sahabat bacaan madani sekilah kisah nabi Ilyas beserta kaum bani Israil yang kurang bersyukur dan selalu ingkar janji kepada Allah dan rasulnya. Mudah-mudahan kita dijauhkan dari sifat kurang bersyukur dan ingkar kepada Allah dan Rasulnya. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.