Selasa, 14 Maret 2017

3 Golongan Manusia yang Berhak Allah Tolong

Setiap orang yang beriman kepada Allah Swt selalu mengharapkan pertolongan Allah Swt. akan tetapi pertolongan Allah Swt. itu tidak serta merta datang setelah kita memohon kepada Nya. Allah Swt hanya memberikan pertolongan kepada orang yang bertakwa dan yakin akan pertolonganNya.  Kebanyakan manusia sulit untuk keluar dari berbagai masalah karena kurang bertakwa dan yakin akan pertolongan Allah Swt. Manusia terlalu mengandalkan akal dan kemampuan diri, sehingga kurang yakin akan kemampuan dan kekuatan Allah Swt. Kebanyakan kita hanya mengandalkan akal dan kemampuan diri, enggan bergantung dan memohon pada Allah Swt. Bahkan beranggapan berdoa dan memohon pada Allah Swt sebagai usaha yang sia sia saja.

Orang yang beriman dan percaya akan pertolongan  Allah insya Allah mampu mengatasi semua masalah itu. Bersama Allah tidak ada masalah yang tidak mungkin diselesaikanNya. Allah sudah menjanjikan  dalam surat At Thalaq ayat 2 :

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا

“…Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.” (QS. At-Thalaq :2)

Bertaqwa kepada Allah Swt merupakan pokok untuk mendapatkan pertolongan Allah Swt. diantara orang yang bertaqwa itu ada 3 golongan yang berhak Allah Tolong. Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda,

“Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya”. (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160)

1. Fisabilillah adalah orang berjuang di jalan Allah dalam pengertian luas sesuai dengan yang ditetapkan oleh para ulama fikih. Intinya adalah melindungi dan memelihara agama serta meninggikan kalimat tauhid, seperti berperang, berdakwah, berusaha menerapkan hukum Islam, menolak fitnah-fitnah yang ditimbulkan oleh musuh-musuh Islam, membendung arus pemikiran-pemikiran yang bertentangan dengan Islam. Dengan demikian, pengertian jihad tidak terbatas pada aktivitas kemiliteran saja. Allah Swt berfirman :

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan pada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Ankabut : 69)

Allah Swt berfirman :

تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ .يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ .وَأُخْرَىٰ تُحِبُّونَهَا ۖ نَصْرٌ مِنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ

“Yaitu kalian beriman kepada Allah dan berjihad dijalan Allah dengan harta-harta kalian dan jiwa-jiwa kalian. Dan itu bagi kalian adalah lebih baik, jikalau kalian mengetahui. Allah akan mengampuni dosa-dosa kalian dan akan memasukkan kalian kedalam sorga-sorga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, serta kediaman-kediaman yang baik di sorga Aden. Demikian itu adalah kemenangan yang besar. Dan lainnya lagi yang kalian senangi. Sesungguhnya pertolongan dari Allah dan kemenangan teramat dekat bagi kalian, maka berilah kabar gembira bagi orang-orang yang beriman.“ (QS. Ash-Shaff : 11 – 13)

2. Yang dimaksud hamba sahaya yang disuruh menebus dirinya ialah seorang budak hamba sahaya, baik laki-laki maupun perempuan yang dijanjikan oleh tuannya bahwa dia boleh memerdekakan dirinya dengan syarat harus menebusnya atau membayarnya dengan sejumlah harta tertentu.

3. Bagi siapa saja yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka berhak mendapatkan pertolongan dari Allah Swt berdasarkan penegasan Rasulullah Saw dalam hadits ini. Dan pertolongan Allah Swt itu pasti datang. Allah Swt berfirman :

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnyapada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (QS. Ar-Ruum : 21)

Allah Swt akan menolong mereka yang menikah. Allah Swt Maha Adil, apabila tanggung jawab para pemuda bertambah dengan kewajipan memberi nafkah kepada isteri dan anak-anaknya, maka Allah Swt akan memberikan rezeki yang lebih.

Allah Swt sudah menjanjikan pada para hamba-Nya yang beriman dengan pertolongan serta bantuan dari-Nya selama mereka bertakwa, beriman serta beramal shaleh dan mengikhlaskan agama hanya pada Allah Swt.

Allah Swt berfirman :

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا

“Dan Allah sudah berjanji pada orang-orang yang beriman di antara kamu serta mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, seperti Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang sudah diridhai-Nya untuk mereka, serta Dia benar-¬benar akan merobah (keadaan) mereka, setelah mereka ada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tidak ada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku.” (QS. An-Nur : 55) 

Dalam hadits ini terdapat isyarat yang terkandung bahwa seorang mukmin, mungkin baginya untuk melakukan perkara-perkara seperti ini walaupun dia tidak memiliki sarana yang cukup. Ini karena sangat percayanya dia terhadap kepastian pertolongan dan bantuan dari Allah Swt.

Alasan dikhususkannya tiga orang tersebut, sebagaimana dikatakan oleh Ath-Thibi : “Karena perkara-perkara ini adalah termasuk dari perkara yang sangat berat yang menyulitkan dan sangat membebaninya”

Ath-Thibi rahimahullah berkata,

“Dan yang paling berat adalah menjaga kesucian diri dari perzinahan, karena itu berarti memutus syahwat alamiah yang melekat kuat dalam diri seseorang.” (Tuhfatul Ahwadzi, 5/242)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.