Jumat, 31 Maret 2017

Ketika Tamu Terakhir yang Pasti Mendatangi Manusia

Tamu adalah seseorang atau sekelompok orang yang datang untuk berkunjung ke instansi, organisasi maupun kekediaman seseorang, untuk bersilaturahmi ataupun kepentingan pekerjaan baik kedinasan maupun pribadi.

Tamu yang datang terkadang ada yang disukai tuan rumah, ada juga yang tidak disukai atau tidak diharapkan kedatangannya.

Dalam kehidupan didunia ini ada yang pertama, ada juga yang terakhir. Begitu juga dengan tamu yang mengunjungi kita. Ada yang pertama bertamu kerumah kita walaupun kita tidak ingat lagi siapa orangnya. Ada juga tamu yang terakhir akan menemui manusia. Tamu yang terakhir ini pasti datangnya. Walaupun manusia sendiri tidak suka akan kedatangannya, atau belum mengharapkan kedatangannya.

Lalu , siapakah tamu pengunjung terakhir manusia itu? Apa tujuan tamu tersebut  mengunjungi manusia? Apakah tamu tersebut hanya sekedar bersilaturahmi atau ada kepentingan yang lain?
Sahabat bacaan madani yang dirahmati Allah Swt. Untuk sama-sama diketahui, bahwa kedatangan tamu terakhir itu mengunjungi manusia untuk menjalankan misi penting. Misi tersebut tidak bias di elakkan oleh manusia, dan juga manusia juga tidak bias bersembunyi dari tamu tersebut. Walupun dibalik pagar yang tinggi serta penjagaan yang ketat.

Untuk menemui manusia tamu tersebut tidak membutuhkan pintu untuk masuk, tidak membutuhkan izin untuk masuk atau membuat perjanjian sebelum berkunjung. Tamu tersebut tidak harus melihat kondisi manusia, apakah lagi sibuk, lapang, sakit maupun sehat.

Tamu terkahir manusia ini tidak memilki hati yang mudah luluh, dia tidak terpengaruh dengan tangisan dan kelemahan yang dirasakan waktu itu. Tamu terakhir tersebut juga tidak bias di pengaruhi dengan pemberian hadiah atau yang lainnya.

Tamu tersebut tidak menginginkan harta kekayaan manusia. Yang dia inginkan adalah manusia yang dia kunjungi seutuhnya. Bukan sebahagianya, tetapi mau memisahkan roh manusia dengan jasadnya yaitu kematian manusia tersebut. Dia malaikat maut yang merupakan tamu terakhir manusia.
Allah Swt berfirman.

قُلْ يَتَوَفَّاكُم مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ

Artinya:
“Katakanlah, ‘Malaikat Maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.” (QS. As-Sajadah: 11)

Dan firman-Nya:

وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُم حَفَظَةً حَتَّىَ إِذَا جَاء أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لاَ يُفَرِّطُونَ 

Artinya: “Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya".(QS. Al-An'am: 61)

Kunjungan malaikat maut ini merupakan kinjungan yang pasti. Kunjungan tersebut tidak bias dindur maupun di majukan walaupun hanya satu detik. Kehidupan didunia ini hanya sementara. Tentu harapan kita semoga kelak disaat tamu terkahir mendatangi kita, kita dalam keadaan beriman kepada Allah Swt. Bukan dalam keadaan kafir, syirik maupun orang yang berbuat zhalim.

Allah Swt berfirman:

الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلائِكَةُ ظَالِمِي أَنفُسِهِمْ فَأَلْقَوُاْ السَّلَمَ مَا كُنَّا نَعْمَلُ مِن سُوءٍ بَلَى إِنَّ اللّهَ عَلِيمٌ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ . فَادْخُلُواْ أَبْوَابَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا فَلَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِينَ

Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat zhalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata), ‘Kami sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatan pun.” (Malaikat menjawab), “Ada, sesungguh-nya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan. “Maka masuklah ke pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombong-kan diri itu.” (QS. An-Nahl: 28-29). 

Allah Swt berfirman:

حَتَّى إِذَا جَاء أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ  لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحاً فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِن وَرَائِهِم بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

Artinya:
“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Ya Tuhanku, kembalikan lah aku (ke dunia).” Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak. Sesungguh-nya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al-Mu'minun: 99-100).

Sahabat bacan madani. Untuk mempersiapkan kedatang tamu terkahir tersebut kita harus mempersiapkan diri. Dengan cara meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah Swt. Sebab setelah kedatangan tamu tersebut, tidak ada lagi waktu untuk manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Mudah-mudahan kelak kita meninggal dalam keadaan orang yang beriman. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.