Jumat, 31 Maret 2017

Kisah Hadiah Terbaik dan Terburuk yang Diberikan Luqman Al-Hakim

Hadiah atau hibah adalah pemberian uang, barang, jasa dan lain sebagainya  yang dilakukan tanpa ada kompensasi balik seperti yang terjadi dalam perdagangan, walaupun dimungkinkan pemberi hadiah mengharapkan adanya imbal balik, ataupun dalam bentuk nama baik (prestise) atau kekuasaan. Dalam hubungan manusia, tindakan pertukaran hadiah berperan dalam meningkatkan kedekatan sosial.
Istilah hadiah dapat juga dikembangkan untuk menjelaskan apa saja yang membuat orang lain merasa lebih bahagia atau berkurang kesedihannya, terutama sebagai kebaikan, termasuk memaafkan (walaupun orang lain yang diberi tidak baik).

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita melihat orang yang memberi hadiah atau menerima hadiah. Ada hadiah yang harganya mahal, ada yang harganya biasa-biasa saja, ada hadiahnya berupa barang kecil da nada juga di bingkis dengan bingkisan yang besar. Tentunya hadiah yang diterima manusia itu ada hadiah yang terbaik menurut orang yang menerima da nada juga hadiah yang terburuk menurut orang yang menerima.

Seorang ibu yang dermawan menghadiahkan seekor kambing kepada Luqman Al-Hakim. Ibu tersebut berpesan, “Sembelihlah kambing ini dan berikan saya bahagian yang terburuk daripadanya untuk saya makan.” 

Luqman pun menyembelih kambing tersebut, kemudian mengambil hati dan lidah kambing yang sudah dia sembelih, lalu mengirimkannya kepada ibu tersebut.

Beberapa hari kemudian, ibu tadi datang kembali kepada Luqman dan menghadiahkan seekor kambing. Kali ini dia berpesan agar Luqman menyembelih kambing tersebut dan mengirimkan bahagian yang terbaik dari daging kambing yang di sembelih. Setelah kambing disembelih, Luqman kembali mengirimkan hati dan lidah kambing kepada ibu tersebut.

Si ibu merasa heran, diapun bertanya pada Luqman. Kenapa Tuan mengirimkan kepada saya hati dan lidah kambing ketika saya meminta bahagian yang terburuk dari kambing yang di sembelih?. Dan pada saat saya meminta kepada Tuan agar dikirimkan bahagian kambing yang terbaik Tuan juga mengirimkan kepada saya hati dan lidahnya ? Apa maksudnya Tuan ?

Luqman menjawab, “ Hati dan lidah adalah sumber kebaikan dan keburukan.“

Apabila hati dan lidah seseorang baik maka anggota tubuhnya yang lain akan menjadi baik, tetapi apabila hati dan lidah tidak baik maka anggota tubuh yang lain juga ikut menjadi tidak baik.“

Mendengar jawapan tersebut, sang ibu pun mengerti apa yang dimaksud oleh Luqman, bahwa hati dan lidah merupakan faktor untuk kebaikan atau keburukan dalam kehidupan seseorang.

Sahabat bacaan madani yang dirahmati Allah Swt. Untuk itu marilah kita menjaga hati agar kita selalu termotipasi untuk melakukan hal-hal yang baik dalam kehidupan.

Rasulullah Saw. bersabda, “Bahwa dalam diri setiap manusia terdapat segumpal daging, apabila ia baik maka baik pula seluruh amalnya, dan apabila ia itu rusak maka rusak pula seluruh perbuatannya. Gumpalan daging itu adalah hati.” (HR. Bukhari)

Dan mari juga kita menjaga lidah agar selalu bertutur kata dengan tutur kata yang baik dan tidak menyakiti orang lain.
Rasulullah Saw. bersabda, :

"Wahai orang-orang yang beriman dengan lisannya dan belum beriman dengan hatinya, janganlah kalian menyakiti kaum muslimin, dan janganlah kalian mencari-cari kekurangan-kekurangan mereka, karena sesungguhnya barangsiapa mencari-cari kekurangan-kekurangan mereka maka kelak Allah akan menyingkapkan kekurangan dia (di akhirat) maka Dia akan membiarkan orang lain tahu aibnya, meskipun di dalam rumahnya." (HR.Tirmidzi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.