Kamis, 11 Mei 2017

Cara Nabi Saw Mengetahui Perasaan Senang dan Marah Aisyah Kepada Beliau

Seperti yang kita ketahui bahwa Nabi Muhammad Saw adalah penutup para Nabi. Beliau adalah salah satu dari sekian banyak orang yang dikasihi oleh Allah Swt dan dipilih oleh Allah Swt untuk menjadi pemimpin umat manusia di dunia. Beliau mempunyai banyak sifat-sifat yang baik dan pantas menjadi tuntutan masyarakat serta teladan bagi umat manusia terutama umat muslim.

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (iaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”. (QS Al-Ahzab:21)

Rasulullah adalah sosok suami yang selalu perhatian dan mengetahui perasaan istri-istrinya. Rasulullah memang merupakan profil seorang suami dengan sifat-sifatnya yang utama, penuh keteladanan, berwibawa, dan sangat santun. Tetapi itu bukan berarti dalam rumahtangga nabi sama sekali tidak pernah terjadi konflik. Rumah tangga nabi, sebagaimana rumah tangga yang lain, sering diwarnai gejolak konflik, seperti kemarahan salah satu pihak atau kecemburuan. Rasulullah Saw bersabda.

 عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَأَعْلَمُ إِذَا كُنْتِ عَنِّي رَاضِيَةً وَإِذَا كُنْتِ عَلَيَّ غَضْبَى قَالَتْ فَقُلْتُ وَمِنْ أَيْنَ تَعْرِفُ ذَلِكَ قَالَ أَمَّا إِذَا كُنْتِ عَنِّي رَاضِيَةً فَإِنَّكِ تَقُولِينَ لَا وَرَبِّ مُحَمَّدٍ وَإِذَا كُنْتِ غَضْبَى قُلْتِ لَا وَرَبِّ إِبْرَاهِيمَ قَالَتْ قُلْتُ أَجَلْ وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَهْجُرُ إِلَّا اسْمَكَ

Dari 'Aisyah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berkata: "Sesungguhnya aku tahu kapan kamu suka kepadaku dan kapan kamu marah kepadaku.' Aisyah bertanya; 'Dari mana engkau mengetahui itu, ya Rasulullah? ' Rasulullah menjawab: "Ketika kamu sedang suka kepadaku, maka kamu akan mengatakan; Demi Tuhan Muhammad'. Dan ketika kamu sedang marah kepadaku, maka kamu akan mengatakan; 'Demi Tuhan Ibrahim.' Aisyah berkata, "Demi Allah ya Rasulullah, memang yang tidak saya sebut ketika saya sedang marah hanyalah nama engkau." (HR. Bukhari dan Muslim)

Menyejukkan kemarahan isteri dengan mesra

Nabi Saw biasa memicit hidung Aisyah jika dia marah dan Baginda berkata, "Wahai Uwaisy, bacalah doa: 'Wahai Tuhanku, Tuhan Muhammad, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kekerasan hatiku dan lindungilah diriku dari fitnah yg menyesatkan." (Hadis Riwayat Ibnu Sunni).

Demikianlah sahabat bacaan madani hadits Rasulullah Saw tentang perasaan senang dan marah Aisyah ra. Rasulullah Saw juga mendoakan Istrinya apabila marah supaya dihilangkan kekerasan hati dan dilindungi dari fitnah yang menyesatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.