Selasa, 13 Juni 2017

Kisah Keberkahan dari Kesalahan Tempat Bersedekah

Sedekah adalah pemberian seorang muslim kepada orang lain secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Sedekah lebih luas dari sekadar zakat maupun infak. Karena sedekah tidak hanya berarti mengeluarkan atau menyumbangkan harta. Namun sedekah mencakup segala amal atau perbuatan baik.

Di antara yang membuat sedekah tidak diterima adalah sedekah yang dilakukan tidak ikhlas. Ada yang bersedekah namun ingin disebut sebagai orang yang dermawan atau ingin cari pujian tinggi. Padahal amalan yang diterima adalah amalan yang ikhlas karena Allah Swt. Karena sedekah adalah ibadah yang mulia. Jika tidak dimurnikan ibadah tersebut hanya untuk Allah Swt, maka ibadah tersebut jadi sia-sia. Fiman Allah Swt.

إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۖ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُ

“Jika kamu Menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu.” (QS. Al Baqarah: 271)

Perlu diketahui, bahwa yang utama untuk disembunyikan adalah sedekah kepada fakir dan miskin. Di antara hikmah menyembunyikan sedekah kepada fakir miskin adalah untuk menutupi aib saudara kita yang miskin tersebut. Sehingga tidak tampak di kalangan manusia serta tidak diketahui kekurangan dirinya.

Rasulullah Saw menceritakan tentang 7 jenis manusia yang mendapat naungan di suatu hari yang ketika itu tidak ada naungan lain selain dari Allah Swt, yaitu hari akhir. Salah satu jenis manusia yang mendapatkannya adalah orang yang bersedekah ikhlas dan diam-diam. Sabda Rasulullah Saw.

“Seorang yang bersedekah dengan tangan kanannya, ia menyembunyikan amalnya itu sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.” (HR. Bukhari no. 1421)

Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari ketika salah seorang yang mengumpulkan hartanya yang banyak untuk bersedekah sembunyi-sembunyi. Ia kumpulkan uang sampai berjumlah sekian ribu dinar dalam 1 tahun. Kerja khusus untuk bershadaqah tapi sembunyi-sembunyi. Sudah terkumpul, pergi keluar malam hari. Dilihat ada seorang wanita tidur di jalanan. “Wah ini orang susah”, dia pun menutup wajahnya sambil memberikan bungkusan uang itu dan lari supaya tidak diketahui wajahnya.

Pagi hari gempar di kampung. Ada pelacur diberi sedekah oleh orang sembunyi-sembunyi. Ia berkata

“Subhanallah! Salah beri, aku kira wanita susah ternyata pelacur”, “Ya Rabb aku setahun mengumpulkan uang untuk dapat pahala sedekah yang sembunyi-sembunyi ternyata uangku untuk pelacur”.

Tapi dia tidak putus asa, ia kumpulkan lagi uang sampai setahun yang jumlahnya sekian ribu dinar. Sekarang aku tidak mau tertipu, pilih-pilih dulu. Dilihatnya orang sedang duduk diam saja di satu tempat yang gelap. “ini pasti orang susah”, dia pun memberi uang kepada orang tersebut lalu bergegas lari.

Paginya gempar lagi, pencuri sedang ingin mencuri mendapat uang sedekah dengan jumlah uang yang besar. “Ya Rabb 2 tahun aku bekerja khusus untuk memberi nafkah orang yang susah dengan sembunyi-sembunyi. Tahun pertama pelacur, tahun kedua pencuri”.

Ia tidak jera dan tidak putus asa, dia kumpulkan lagi uang selama 1 tahun. “Ya Rabb ini yang terakhir, kalau sudah masih lagi sampai shadaqah bukan kepada mustahiq, selesai Ya Rabb aku tidak mampu lagi”.

Dia lihat orangtua tengah malam jalan sendiri dengan tongkatnya tertatih-tatih. “Wah ini orang yang pasti berhak, malam-malam begini orangtua jalan malam-malam dengan tongkat pasti orang susah”.

Dilemparnya uang itu “ini untukmu” dan ia pun pergi. Pagi hari gempar lagi kampung, “ada kabar apa?” orang paling kaya dan paling kikir dapat uang semalam oleh orang yang sedekah sembunyi – sembunyi. “Ya Rabb yang pertama pelacur, yang kedua pencuri, yang ketiga orang paling kaya dan paling kikir di kampungnya. Ya Rabb apa arti dari perbuatanku?”.

Ia pun diam, sekian tahun kemudian kemudian, Allah Swt sampaikan kabar padanya ada dua orang ulama besar adik kakak. Muridnya puluhan ribu dan ia termasuk orang yang asyik dengan ulama itu. Ini ulama adik kakak, keduanya orang yang sangat luar biasa ilmunya, pengikutnya puluhan ribu. Ia berkata “Subhanallah!! ini ulama adik kakak siapa ayahnya?”. 

Kasak-kusuk tanya kesana-kemari ternyata 2 orang anak itu adalah ibunya seorang pelacur dulu tapi tengah malam ada yang memberi sedekah sembunyi-sembunyi. Ibunya itu melacur untuk nafkah anaknya maka ia taubat dari pelacurannya dan ia sekolahkan kedua anaknya dengan hartanya itu. Allah Swt jadikan dengan harta itu anak ini jadi orang baik menjadi ulama besar dan pahalanya kembali padanya. Air matanya mengalir, ternyata yang kuberikan 20 tahun yang lalu Allah Swt menjadikannya berlipat ganda sampai muncul 2 orang ulama shalih sampai puluhan ribu orang yang beribadah mengikuti ilmunya dan pahalanya untuk dia. Ini keikhlasan seseorang.

Tidak lama kemudian ia dengar lagi ada seorang wali shalih wafat. Masya Allah ratusan ribu yang mengantar jenazahnya. Siapa orang itu? Orang itu dulu pencuri, saat ia sedang mencuri ia berdoa kepada Allah Swt “Ya Rabb beri aku keluhuran kalau aku dapat rizqi malam ini aku taubat”. Ada yang melemparinya uang lantas ia bertaubat ia bersedekah, ia masuk ibadah dan ia tidak keluar dari tempat ibadahnya sampai Allah Swt angkat ia menjadi orang yang shalih.

Lantas ia (orang yang bersedekah yang terharu atas dua kabar itu berkata) berdoa “Ya Rabb tinggal yang ketiga, bagaimana dengan orang tua yang paling kaya dan kikir di kampung kami”. “Orang itu sudah wafat tapi ia pindah ke tempat lain berwasiat mengirimkan seluruh hartanya untuk membangun Baitul Maal bagi para anak yatim sampai sekarang itu hartanya masih makmur”.

Orang tersebut pindah gara-gara dia malu tengah malam katanya, dia yang kaya kikir, tengah malam ada yang sedekahi. Dia berkata “ini orang sedekah padaku, sementara aku tidak pernah sedekah. Aku nafkahkan seluruh hartaku dan harta ini untuk baitul maal” dan untungnya terus berlipat ganda sampai 20 tahun tidak berhenti. Ini pelipat gandaan di dunia dan pahalanya di hari kiamat dinaungi oleh Allah Swt.

Demikianlah sahabat bacaan madani kisah tentang keberkahan salah tempat bersedekah. Semoga sedekah kita dijauhkan dari sifat riya'. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.