Jumat, 20 Oktober 2017

Pengertian Akhlak, Dalil, Macam-Macam Metode Meningkatkan Akhlak dan Hikmah Peningkatan Akhlak

Pengertian Akhlak.
Akhlak berasal dari bahasa Arab yakni akhlak yang merupakan bentuk jama’ dari “Khuluq”yang berarti as-Sajiyah (perangai), at ̣-ṭabi’ah (kelakuan, tabiat, watak dasar), al-marū’ah (peradaban yang baik), dan al-din (agama).

Sedangkan menurut istilah, akhlak didefinisikan oleh beberapa ahli sebagai berikut:

a) Al-Ghazali berpendapat bahwa, "segala sifat yang tertanam dalam hati yang menimbulkan kegiatan-kegiatan dengan ringan dan mudah tanpa memerlukan pemikiran tanpa pertimbangan."

b) Ibnu Maskawih berpendapat kitabnya Tahdzibul Akhlaq bahwa akhlak adalah: "sikap jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan (terlebih dahulu)."

Dari definisi-definisi di atas, baik definisi yang dikemukakan oleh Al-Ghazali mapun Ibnu Miskawaih, keduanya menitikberatkan bahwa akhlak itu sesuatu yang instingtif dan mekanik. Maksud dari instingtif dan mekanik adalah dalam pelaksanannya akhlak tak membutuhkan petimbangan apapun.

Dalil Naqli tentang Akhlak.

Ayat al-Qur’an yang menjelaskan akhlak adalah :

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ

"Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung." (QS. al-Qalam: 4)

Firman Allah Swt dalan Surat Al-Aḥzab ayat :21

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS. Al-Aḥzab :21)

Berdasarkan uraian diatas dapat diambil pengertian akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa sehingga seseorang dapat menilai perbuatan baik atau buruk, kemudian mendorong untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan.

Macam-macam Metode Peningkatan Kualitas Akhlak.

Imam Al-Ghazali berpendapat, bahwa metode-metode yang bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas akhlak seseoarang antara lain adalah:

1) Metode Taat Syari’at.
Metode ini berupa pembenahan diri, yakni membiasakan diri dalam hidupsehari-hari untuk melakukan kebajikan dan hal-hal bermanfaat sesuai dengan ketentuan syari’at, aturan-aturan negara, dan norma-norma kehidupan bermasyarakat.

Disamping itu berusaha untuk menjauhi hal-hal yang dilarang syara’ dan aturan -aturan yang berlaku. Metode ini sederhana dan dapat dilakukan oleh siapa saja dalam kehidupan sehari-hari. Hasilnya akan berkembang sikap dan perilaku positif seperti ketaatan pada agama dan norma-norma masyarakat, hidup tenang dan wajar,senang melakukan kebajikan, pandai menyesuaikan diri dan bebas dari permusuhan.

Cara menerapkan metode tersebut adalah: 

a) Membiasakan diri untuk selalu melakukan kebaikan dan menjauhi yangdi larang syara’.

b) Menjauhi permusuhan.

c) Membiasakan diri untuk menyesuaikan dengan lingkungan.

2) Metode Pengembangan Diri.
Metode yang bercorakpsikoedukatifini didasari oleh kesadaran ataskekuatan dan kelemahan diri yang kemudian melahirkan keinginan untuk meningkatkan sifat-sifat baik dan sekaligus menghilangkan sifat-sifat buruk.

Dalam pelaksanaannya dilakukan pula proses pembiasaan (conditioning) sepertipada “metode taat syari’at” ditambah dengan upaya meneladani perbuatan dari pribadi-pribadi yang dikagumi.

Membiasakan diri dengan cara hidup seperti ini secara konsisten akan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan dan sifat-sifat terpuji yang terungkap dalam kehidupan pribadi dan kehidupan bermasyarakat.

Metode ini sebenarnya mirip dengan metode pertama, hanya saja dilakukan secara lebih sadar, lebih disiplin dan intensif serta lebih personal sifatnya daripada metode pertama.

Cara menerapkan metode pengembangan diri ini adalah: 

a) Berupaya meneladani perbuatan-perbuatan terpuji.
b) Membiasakan konsisten untuk melakukan kebiasaan terpuji.
c) Berusaha meningkatkan potensi diri.

3) Metode Kesufian.
Metode ini bercorak spiritual-religius dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pribadi mendekati citra Insan Ideal (insan kamil). Pelatihan disiplin diriini menurut Al-Ghazāli dilakukan melalui dua jalan yakni al-mujāhadah dan al-riyādāh. Al-Mujāhadah adalah usaha sungguh-sungguh untuk menghilangkan segala hambatan pribadi (harta, kemegahan, taklid, maksiat). Al-Riyāḍāh adalah latihan mendekatkan diri pada Allah dengan selalu berusaha meningkatkan kualitas ibadah.

Kegiatan sufistik ini berlangsung dibawah bimbingan seorang Guru yang benar–benar berkualitas dalam hal ilmu, kemampuan dan wewenangnya sebagaiMursyid.


Diantara ketiga metode tersebut, metode kesufian dianggap tertinggi oleh Al-Ghazāli dalam proses peningkatan derajat keruhanian, khususnya dalam meraih ahlak terpuji.

Cara menerapkan metode ini adalah:

a) Membiasakan bersifat zuhud.
b) Melakukan riyāḍah/ mendekatkan diri pada Tuhan.
c) Meningkatkan kualitas ibadah.

Demikian beberapa metode dan cara penerapannya, semoga dengan caracara tersebut, usaha kita semua dalam upaya meningkatkan kualitas akhlak terpuji khususnya kepada peserta didik dapat berhasil sesuaidengan tujuan yang kita harapkan bersama.

Contoh Orang yang Memiliki Kualitas Akhlak.

Kehidupan Ali bin Abi Thalib as dan Fatimah az-zahra merupakan contoh dan teladan bagi kehidupan suami istri yang bahagia. Ali senantiasa membantu Fatimah dalam pekerjaan-pekerjaan rumah tangganya. Begitu pula sebaliknya, Fatimah selalu berupaya untuk mencari keridaan dan kerelaan Ali, serta senantiasa memberikan rasa gembira kepada suaminya. Pembicaraan mereka penuh dengan adab dan sopan santun. “Ya binta Rasulillah”; wahai putri Rasul, adalah panggilan yang biasa digunakan Imam Ali setiap kali ia menyapa Fatimah. Sementara Sayidah Fatimah sendiri menyapanya dengan panggilan “Ya Amir al-Mukminin”; wahai pemimpin kaum mukmin. Demikianlah kehidupan Imam Ali as dan Sayidah Fatimah ra. Keduanya adalah teladan bagi kedua pasangan suami-istri, atau pun bagi orang tua terhadap anak-anaknya.

Hikmah Peningkatan Kualitas Akhlak.

Adapun hikmah peningkatan kualitas akhlak adalah sebagai berikut ;

1. Dapat membiasakan diri untuk selalu melakukan kebaikan dan menjauhi yang di larang syara’.

2. Dapat meningkatkan kemampun baik yang ada pada diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

3. Dapat berintraksi sosial diri untuk menyesuaikan dengan lingkungan.

4. Dapat menjauhkan diri dari perbuatan permusuhan diantaranya.

5. Dapat melaksanakan dan meningkatkan kualitas ibadah maghdah maupun ghairu mahdah.

Perilaku Orang Yang Meningkatkan Kualitas Akhlak.
Dengan memahami ajaran Islam mengenai metode peningkatan kualitas akhlak maka seharusnya kita memiliki sikap sebagai berikut :

1. Memahami metode-metode yang bisa meningkatkan kualitas akhlak seseoarang dan cara penerapannya Berbakti kepada orang tua dengan semaksimal mungkin misalnya dengan cara merawatnya jika beliau sudah tua dan berkata dengan perkataan yang baik;

2. Mengetahui contoh orang yang memiliki kualitas akhlak.

3. Mengidentifikasi hikmah dan kualitas peningkatan akhlak.

4. Menghiasi akhlak dalam kehidupan sehari-hari.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang pengertian akhlak, dalil, macam-macam metode meningkatkan akhlak dan hikmah peningkatan akhlak kualitas akhlak. Sumber Buku Akhlak kementerian Agama republik Indonesia, 2015. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.