Minggu, 04 Februari 2018

Biografi Usman bin Affan, Proses Pengangkatan dan Gaya Kepemimpinan Usman bin Affan

Usman bin Affan enam tahun lebih muda dari pada Nabi. Kabilahnya Bani Umayyah, merupakan kabilah Quraisy yang dihormati karena kekayaannya. Kekayaan tersebut mereka peroleh dari usaha perdagangan. Keluarga Usman juga kaya raya. Pada usia remaja, Usman sudah mulai menjalankan usaha dagangnya ke berbagai negeri. Abu Bakar, salah satu sahabat nabi dan sebagai teman dagang. Lewat Abu Bakar inilah Usman masuk Islam.

Akhirnya Usman menerima ajakan Rasulullah Saw memeluk Islam tanpa ragu.Tidak berapa lama, Usman menikah dengan Ruqayah, putri Rasululah Saw.. Keimanannya tak pernah goyah bahkan ketika ia disiksa oleh salah seorang pamannya dari Bani Umayyah untuk meninggalkan Islam dan kembali ke pangkuan agama nenek moyang.

Selain sifatnya lemah lembut dan tutur katanya halus, Usman seorang lakilaki pemalu. Suatu ketika, Rasulullah bersabda: “Hai umatku yang paling malu adalah Usman bin Affan”. Karena kelembutannya banyak orang mencintai Usman. Karena pemalu, Usman disegani dan dihormati banyak orang.

Gambaran terkenal mengenai Usman adalah kedermawanannya, sehingga orang akan mengatakan boros. Yang jelas, dia selalu siap mendermawankan hartanya yang melimpah sama sekali tidak menjadikan Usman kikir. Ia pernah menyumbangkan 300 ekor unta dan uang 1000 dinar ketika Nabi Saw menyeru kaum muslimin untuk melakukan ekspedisi ke Tabuk menghadapi tentara Byzantium.

Sejak masuk Islam , Usman tidak bisa dipisahkan dari perjuangan menegakkan agama Islam. Karena mendapatkan permusuhan yang sengit dari penduduk Mekkah, Rasulullah Saw menyuruh kaum muslimin hijrah ke Habsyi. Bersama istrinya, Usman melakukan hijrah ke Habsyi.

Di hadapan Rasulullah Saw Usman mempunyai kedudukan mulia. Nabi Saw sangat mengagumi ketampanan Usman. dan kemuliaan budi pekertinya. Karena itulah setelah Ruqayah wafat, Nabi Saw menikahkan Usman dengan Ummu Kulsum salah satu putri Rasulullah Saw. Pernikahannya dengan dua putri Nabi inilah yang menjadikan Usman dijuluki Dzun Nurain yang artinya pemilik dua cahaya. Sayangnya pernikahan dengan Umu Kulsum juga tidak terlalu lama karena Ummu kulsum meninggal terlebih dahulu. Bagitu sayangnya Nabi kepada Usman maka Nabi pernah berkata, “Seandainya aku punya putri yang lain lagi, pasti akan aku nikahkan juga dengan Usman”.

Kedudukan Usman yang begitu mulia di sisi Nabi membuatnya sangat dihormati oleh kaum muslimin. Pada masa Abu Bakar dan Umar, pendapat Usman senantiasa didengarkan dan diperhatikan. Tidaklah mengherankan jika Umar bin Khatab menunjuknya sebagai salah satu anggota Dewan syura. Lewat Dewan Syura itu pula Usman diangkat sebagai khalifah ketiga.

Proses Pengangkatan dan Gaya Kepemimpinan Usman bin Affan.

Pada hari rabu waktu Subuh, 4 Dzulhijjah 23 H, khalifah Umar yang hendak mengimami shalat di masjid mengalami nasib naas. Ditikam oleh seorang budak dari Persia milik Mughirah bin Syu’bah yang bernama Abu Lu’lu’ah Fairuz.

Setelah penikaman, Umar masih bertahan selama beberapa hari . Dalam keadaan sakit, ia membentuk sebuah dewan yang beranggotakan enam orang yaitu antara lain Abdurrahman bin Auf , Zubair bin Awwan, Saad bin Abi Waqash, Thalhah bin Ubaidillah, Ali bin Abu Thalib dan Usman bin Affan. Dewan inilah yang dikenal dengan sebutan Dewan Syura. Keenam anggota Dewan Syura adalah para sahabat Nabi paling terkemuka yang masih hidup hingga saat itu. Mereka semua harus bersidang untuk menentukan siapa di antara mereka yang menggantikan kedudukan Umar sebagai khalifah.

Sepeninggalan Umar bin Khatab, Dewan Syura mulai bersidang untuk menentukan pengganti Umar. Abdurrahman bin auf ditunjuk sebagai ketua sidang. sidang berjalan alot sehingga selama tiga hari lamanya. Pada hari terakhir, Abdurrahman bin Auf, Zubair bin Awwan, Saad bin Abi Waqash dan Thalhah bin Ubaidillah mengundurkan diri dari pencalonan. Maka calon khalifah yang tersisa hanyalah Ali bin Abu Thalib dan Usman bin Affan sebagai khalifah. Ketika dibaiat, usia Usman bin Affan hampir 70 tahun. Ia terpilih mengalahkan Ali bin Abu Thalib sebagian karena pertimbangan usia.

Setelah dibaiat, Usman berkhutbah di depan kaum muslimin : “Sesungguhnya kalian berada di tempat sementara, dan perjalanan hidup kalian pun hanya untuk menghabiskan umur yang tersisa. Bergegaslah sedapat mungkin kepada kebaikan sebelum ajal datang menjemput. Sungguh ajal tidak pernah sungkan datang sembarangan waktu dan keadaan baik siang maupun tidak pernah malam. ingatlah sesungguhnya dunia penuh dengan tipu daya . Jangan kalian terpedaya oleh kemilau dunia dan janganlah kalian sekali-kali melakukan tipu daya kepada Allah. Sesungguhnya Allah tidak pernah lalai dan melalaikan kalian”.

Sebelum menjadi khalifah, Usman adalah seorang dermawan. Ketika menjadi khalifah, kedermawanan Usman tidak lantas berkurang. Ia tetap menjadi dermawan seperti sebelum menjadi khalifah, bahkan menjadi lebih dermawan. Dia menaikkan tunjangan untuk kaum muslimin demi kesejahteraan mereka. harta kekayaan berupa jizyah dan harta rampasan perang yang didapat dari daerah taklukan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan kaum muslimin.

Selain dermawan, Usman juga seorang yang lemah lembut. Meskipun demikian, khalifah Usman juga seorang yang teguh hati. Misalnya, dia segera mengirimkan pasukan untuk mengamankan wilayah-wilayah yang memberontak terhadap kekuasaan Islam.

Kelemahan Usman adalah terlalu mengutamakan keluarganya dari bani Umayyah. Misalnya, ia mengangkat beberapa orang dari Bani Umayyah menjadi gubernur di beberapa wilayah. Sifatnya yang lemah lembut dan dermawan sering dimanfaatkan oleh anggota Bani Umayyah untuk mendapatkan keuntungan. Ia kurang bisa bersikap tegas terhadap keluarganya.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang biografi Usman bin Affan dan proses pengangkatan dan gaya kepemimpinan Usman bin Affan. Sumber buku Siswa SKI Kelas X MA Kementerian Agama Republik Indonesia, 2014. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.