Sabtu, 22 April 2017

Nasehat Abu Bakar Meluluhkan Umar bin Khattab Saat Rasulullah Wafat

Abu Bakar ash-Shiddiq adalah sahabat yang pertama kali masuk Islam, dan selalu menyertai Rasulullah Saw sepanjang hidupnya, baik di Makkah maupun di Madinah. Tidak hanya itu, beliau adalah sahabat Rasulullah sekaligus teman bermusyawarah dan wazir-nya. Di tangannya, para senior sahabat memeluk Islam seperti Utsman bin Affan, az-Zubair bin al-Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqqash, dan Thalhah bin Ubaidillah ra.

Abu Bakar selalu setia mendampingi Rasulullah Saw dalam menghadapi berbagai macam halangan dan rintangan, siap membela beliau dengan sepenuh jiwa, bahkan beliau pula yang telah membebaskan banyak budak-budak yang disiksa karena masuk Islam seperti Bilal, Amir bin Fuhairah, Ummu Ubaisy, Zinnirah, Nahdiyyah dan kedua putrinya, serta budak wanita milik Bani Mu'ammal juga dibebaskan olehnya.

Beliaulah yang menemani Rasulullah Saw di kala hijrah, dan turut serta dalam setiap peperangan bersama Rasulullah Saw, seperti Badar, Uhud, Khandaq, Hudaibiyyah, penaklukan kota Makkah, Hunain, Tabuk, dan pertempuran besar lainnya.

Dua bulan setelah menunaikan ibadah haji wada’ (haji perpisahan), Nabi Muhammad Saw terkena sakit demam panas. Para istri beliau sudah berkumpul. Tidak seorang pun dari mereka yang berani meninggalkan beliau dalam keadaan sakit parah. Demam panas yang menyerang tubuh Rasulullah Saw semakin hari semakin tinggi. Beliau tidak dapat lagi meninggalkan tempat tidurnya.

Semula Rasulullah Saw masih mampu memimpin shalat fardhu berjamaah di Masjid Nabawi. Shalat Dzuhur berjamaah bersama para sahabat adalah shalat yang terakhir kali diimami oleh beliau. Namun, sejak itu terhitung sudah tiga hari beliau tidak sanggup mengimami shalat. Hal ini dikarenakan kondisi kesehatan beliau yang kian memburuk. Bila beliau mendengar suara sahabat Bilal bin Raba’ mengumandangkan adzan shalat, beliau segera menunjuk sahabat Abu Bakar Siddiq sebagai imam shalat. Tempat kediaman Siti Aisyah memang sangat berdekatan dengan Masjid Nabawi.

Ketika Rasulullah meninggal, kaum Muslimin terpecah. Di antara mereka ada yang murtad, dan di antara mereka ada yang tidak percaya dengan berita meninggalnya Rasulullah Saw. Termasuk Umar bin Khattab, kabar wafat Rasulullah Saw yang didengar dengan kedua telinga Umar ra telah mengeluarkanya dari kesadaran.

Beliau berdiri dan bersuara dengan lantang, “Laki-laki dari kaum munafik membuat isu bahwa Rasulullah Saw telah wafat. Rasulullah Saw sesungguhnya masih hidup. Ia hanya pergi menemui Rabbnya sebagaimana Musa bin Imran pergi meninggalkan kaumnya selama empat puluh hari, kemudian kembali kepada mereka, dan itu setelah diisukan bahwa ia telah mati. Demi Allah, Rasulullah Saw akan kembali dan akan memotong tangan dan kaki laki-laki yang menyebarkan isu bahwa beliau telah wafat.”

Ketika Umar tengah berbicara di depan orang-orang, Abu Bakar keluar dari kediaman Rasulullah Saw dan menyuruhnya untuk duduk. “Wahai Umar, duduklah!” ujar Abu Bakar.

Umar enggan menuruti suruhan itu, akan tetapai orang-orang segera meninggalkanya dan menghadapkan wajah mereka ke arah Abu Bakar.

Pada saat inilah Abu Bakar tampil untuk menasihati kaum Muslimin. Beliau berkata,

“Amma Ba’du, barangsiapa di antara kalian yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad telah wafat. Dan barang siapa di antara kalian yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah hidup dan takkan pernah mati." Allah berfirman,

"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul . Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang ? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (QS. Ali Imran 144)

Ibnu Musayyab meriwayatkan bahwa Umar mengatakan, “Demi Allah, aku tidak ingat ayat itu kecuali setelah Abu Bakar membacanya. Saat itu aku tercengang sampai-sampai aku merasa kedua kakiku tidak membawaku lagi. Ketika itu aku limbung ke lantai setelah mendengar Abu Bakar membacakan ayat itu, aku baru yakin bahwa Nabi saw. Benar telah wafat. (HR. Bukhari)

Akhirnya Umar bin Khattab dan para  sahabat waktu itu menerima atas wafatnya Rasulullah Saw. Yang sebelumnya banyak yang tidak percaya bahwa Rasulullah Saw tidak meninggal.

Demikianlah sahabat bacaan madani kisah para sahabat menanggapi meninggalnya Rasulullah Saw. Dari kisah meninggalnya Rasulullah Saw menunjukkan bahwa Allah Swt juga mencabut nyawa orang yang paling di cintai dan disayangi oleh Allah Swt. Apalagi kita sebagai manusia biasa yang sangat jauh berbeda dengan Rasulullah Saw.

1 komentar:

  1. Wah ... sahabat yang saling mengingatkan. Entah kenapa, rasanya setiap kali membaca riwayat ini rasanya adem.

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.