Senin, 16 Oktober 2017

Kisah Kedermawanan Wanita Tua dan Seekor Kijangnya

Dermawan adalah memberikan harta dengan senang hati dalam kondisi memang wajib memberi, sesuai kepantasannya dengan tanpa mengharap imbalan dari yang diberi. Baik imbalan berupa pujian, balasan, kedudukan, ataupun sekedar ucapan terima kasih.

Jadi seseorang disebut dermawan jika memberi secara tulus ikhlas. Orang yang memberi karena ingin balasan dari pihak yang diberi bukanlah dermawan tapi disebut berdagang. Sebab ia seolah-olah membeli balasan berupa pujian, kedudukan, ucapan terima kasih dan lainnya dengan hartanya.

Alkisah- Suatu hari, seorang wanita tua kedatangan seorang tamu. Tamu tersebut datang dengan menunggangi seekor kuda. Begitu wanita itu menyadari ada tamu yang datang ke rumahnya, wanita tersebut langsung segera menghampiri tamunya tersebut, memegangi tali kendali kuda, dan membantu tamunya turun dari atas kuda.

Tidak lama kemudian, putra wanita itu datang dan dengan penuh rasa gembira menanyakan keadaan tamunya yang baru datang. Wanita tua itu berkata kepada putranya,

"Bangun dan siapkan jamuan untuk menyambut kedatngan tamu kita; sembelih kijang itu dan masaklah." 

Anak lelaki itu menjawab, "Sekarang saya akan mencari kayu bakar." 

Wanita tua itu berkata, "Jika menunggu keatanganmu dari padang pasir mencari kayu bakar akan memakan waktu lama. Sementara itu, tamu kita akan merasa lapar, ini tidak pantas bagi kita."

Dia segera menyembelih kijang, memasaknya dan menghidangkannya untuk tamunya.

Setelah itu, tamunya meneliti dan akhirnya mengetahui bahwa wanita tua itu tidak memiliki apapun selain kijang itu yang dia sembelih untuk menjamu tamunya.

Lalu tamunya berkata kepadanya, "Apakah engkau mengenalku?" 

Dia menjawab, "Tidak." 

Tamunya berkata, "Aku adalah Hatim At-Tha'i (orang yang selama ini dikenal sebagai orang yang dermawan) dan sekarang engkau harus datang ke kabilahku agar mereka melakukan penyambutan sempurna atas kedatanganmu dan aku akan memberikan berbagai hadiah untukmu!"

Wanita tua itu menjawab, "Kami tidak meminta upah dari para tamu dan tidak menjual apa yang kami berikan dengan uang."

Mendengar jawaban wanita tua itu, Hatim yang selama ini dikenal dermawan menyadari bahwa wanita tua itu lebih dermawan darinya. (Kisah ini diambil dari Ariany Syurfah, Multiple Intelligence for Islamic Teaching, 2007)

Baca Juga :


Demikianlah sahabat bacaan madani kisah tentang wanita tua dengan kedermawanannya. Wanita tua tersebut begitu ikhlas memuliakan tamunya, padahal sebelumnya wanita tua tersebut tidak mengenal siapa sebenarnya tamu yang datang mengunjunginya. Semoga kita selalu bisa memuliakan tamu. Aamiin. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.