Rabu, 23 Desember 2015

Hikmah Dibalik Penciptaan Lebah yang Perlu Dicontoh dalam kehidupan


Lebah termasuk juga salah satu binatang yang disebutkan didalam Al-Qur’an bahkan surah yang ke 16 di namai dengan An-Nahl yang artinya lebah. Lebah makhluk Allah swt. yang benar-benar menakjubkan. Jika di amati kelompok lebah, maka disana tersusun sebuah sistem kehidupan yang rapi dan terpimpin. Sekelompok lebah biasanya dipimpin seekor ratu. Fisiknya biasaanya lebih besar di bandingkan dengan yang lain. Semua lebah akan taat dan patuh terhadap ratunya. Lebah sama halnya seperti manusia yang pekerjaannya di bagi-bagi sesuai dengan kemampuannya. Lebah termasuk binatang yang tidak mengambil keputusaan dengan sembarangan. Contohnya pertimbangan disaat membuat sarang. Lebah membuat sarang yang memiliki ruangan yang bermanfaat, sehingga tidak ada tempat yang sia-sia. Lebah termasuk tanda kekuasaan Allah swt bagi orang yang memikirkan, sebagaimana firman Allah swt dalam Al-Qur’an yang artinya,

“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang dibukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibikin manusia, kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minumam (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. Surat An-Nahl : 68-69).

Adapun hikmah dari penciptaan lebah yang bisa dijadikan pelajaran bagi orang yang berpikir sebagai berikut,

1. Selalu Mendatangkan Manfaat.
Lebah menghasilkan madu, royal jelli, propolis, sengat lebah dan aksinya membantu penyerbukan tanaman. Meskipun lebah mengambil nektar dari tanaman tetapi tidak pernah mementingkan dirinya sendiri untuk mendapatkan nektar. Tetapi kedatangannya justru menguntungkan bagi bunga yang dihinggapinya. Kaki dan bulu-bulunya membantu proses perkawinan bunga jantan betina. bahkan orang yang disengatnya bisa menyembuhkan bermacam  penyakit orang yang disengatnya tersebut.

2. Bekerja Keras.
Sikap ini ditunjukkan oleh lebah pekerja dalam mengumpulkan bahan makanan untuk kebutuhan puluhan ribu anggota. Tidak jarang setiap harinya seekor lebah pekerja harus terbang  puluhan kilo meter dari satu bunga ke bunga tanaman lain untuk mengumpulkan nektar tanaman.

3. Bekerja Secara Profesional.
Di dalam satu sarang terdapat pembagian tugas yang adil dan sesuai dengan keahlian anggota. Lebah ratu bertugas menjaga keutuhan bersama dan menghasilkan telur, lebah jantan sebagai lebah pemacek (mengawini ratu) dan lebah pekerja ada yang bertugas mengumpulkan pakan dan air serta adapula yang bertugas membersihkan sarang, membersihkan lebah yang mau masuk sarang dan pengawal yang menjaga sarang dari serangan musuh.

4. Bersatu padu dan Tidak Bercerai berai.
Kelompok lebah madu merupakan kelompok yang kompak dan bersatu padu.

5. Hormat dan Patuh pada Perintah Pemimpin.
Ratu merupakan satu-satunya pemimpin dalam kelompok. Tidak ada dualisme kepemimpinan dalam kelompok. Meskipun lebah menghasilkan madu, namun ratu lebah tidak mau dimadu.

6. Sikap Rela Berkorban.
Sikap rela berkorban diperlihatkan oleh lebah pekerja tatkala adanya serangan musuh, maka lebah pekerja akan bertempur sampai mati demi harga diri dan kehormatan kelompok. Pada musim paceklik, lebah jantan harus rela dieksekusi mati demi keutuhan kelompok.

Demikianlah sahabat madani filosofi dari penciptaan lebah, yang selalu memberikan manfaat, pekerja keras, bekerja secara profesional, selalu bersatu, hormat dan patuh kepada pimpinan selama pemimpin masih amanah serta makhluk yang rela berkorban. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari lebah dan bisa kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.