Rabu, 04 April 2018

Akhlak Utama Dari Abu Bakar dan Meneladani Akhlak Utama Abu Bakar

A. Akhlak Utama Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq Ra.
Beliau adalah Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib Al-Qurasyi At-Taimy. Nasab beliau bertemu dengan nasabnya Rasulullah Saw. pada kakek keenam yaitu Murrah bin Ka’ab.

Bapak beliau, Utsman bin Amir, akrab dipanggil Abu Quhafah. Ibu beliau adalah Ummul Khair yaitu Salma binti Shohr bin Amir. Berarti sang ibu adalah putri pamannya (sepupu) bapak. Beliau dilahirkan dua tahun enam bulan setelah Tahun Gajah.

Di masa Jahiliyah Abu Bakar dikenal sebagai seorang yang jujur, berakhlak mulia, dan mahir dalam berdagang. Hal ini diketahui oleh semua manusia sehingga beliau sering didatangi para pemuda Quraisy untuk diminta keterangan tentang ilmu pengetahuan, strategi berdagang, dan sopan santunnya. Selain itu, beliau juga termasuk salah satu dari ahli nasab Quraisy hingga Rasulullah Saw pernah mengatakan, “Sesungguhnya Abu Bakar Ra. adalah seorang Quraisy yang paling mengetahui tentang nasab mereka.” (HR. Muslim, 2490)

Bahkan Abu Bakar Ra. tidak pernah meminum Khamer walaupun di masa Jahiliyah. Tatkala beliau ditanya, beliau menjawab, “Aku adalah orang yang menjaga kehormatan dan menjaga kewibawaan, siapa yang meminum khamer maka berarti dia telah melalaikan kehormatan dan wibawanya.” (Lihat Tarikh Al-Khaulafa, 49)

Ketika cahaya Islam menerangi bumi Makkah dibawa oleh seorang Al- Amin (yakni Rasulullah Saw), maka Abu Bakar Ra. menyambut baik hidayah Islam, bahkan beliau adalah orang pertama yang masuk Islam dari kalangan kaum laki-laki yang merdeka.

Sahabat Ammar bin Yasir bercerita,


سَمِعْتُ عَمَّارًا يَقُولُ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا مَعَهُ إِلَّا خَمْسَةُ أَعْبُدٍ وَامْرَأَتَانِ وَأَبُو بَكْرٍ

"Aku melihat Rasulullah di Makkah dan tidakkah bersamanya kecuali lima orang budak, dua wanita, dan Abu Bakar Ra.(HR. Bukhari)

Setelah mengikrarkan keislamannya, Abu Bakar ra mengajak sahabat- sahabatnya untuk masuk Islam, sehingga dengan sebab dakwahnya banyak para pemuda Makkah yang menyatakan keislamannya. Beliau pun banyak menginfakkan hartanya di jalan Allah Swt. Bahkan beliau pernah menginfakkan seluruh hartanya hingga sahabat Umar tidak dapat mengalahkannya dalam berinfaq. Selain itu, Abu Bakar memerdekakan para budak dan tidak mengharapkan dari hal itu semua kecuali ridha Allah Swt.

Sebagai kesimpulan akhlak utama dari Abu Bakar Ash-Shiddiq Ra.
a. Di masa jahiliah Abu Bakar dikenal sebagai seorang yang jujur, berakhlak mulia, dan mahir dalam berdagang.
b. Pandai tentang ilmu pengetahuan, strategi berdagang, dan sopan santun.
c. Orang yang menjaga kehormatan dan menjaga kewibawaan, siapa yang meminum Khamer maka berarti dia telah melalaikan kehormatan dan wibawanya.
d. Ketika cahaya Islam menerangi bumi Makkah dibawa oleh seorang Al-Amin (yakni Rasulullah Saw.), maka Abu Bakar Ra. menyambut baik hidayah Islam, bahkan beliau adalah orang pertama yang masuk Islam dari kalangan kaum laki-laki yang merdeka.
 e. Abu Bakar Ra. pun banyak menginfakkan hartanya di jalan Allah Swt. Bahkan beliau pernah menginfakkan seluruh hartanya hingga sahabat Umar tidak dapat mengalahkannya dalam berinfak. Selain itu, Abu Bakar memerdekakan para budak dan tidak mengharapkan dari hal itu semua kecuali wajah Allah Swt.

B. Meneladani Akhlak Utama dari Abu Bakar Ash-Shiddiq Ra.
Sebagai sahabat Nabi tentu Abu Bakar memiliki ahlak yang luhur dan dapat diteladani oleh kita semua. Sifat yang patut kita teladaani dari Abu Bakar antara lain :

1) Kasih Sayang, Suka Menolong dan Dermawan.
Abu Bakar adalah salah satu sahabat kaya raya yang dermawan. Bahkan sejak masukIslam, dia telah mempersilahkan Rasulullah menggunakan harta bendanya untuk berdakwah demi kejayaan agama Islam. Abu Bakar adalah sosok yang pengasih. Hal ini dibuktikan dengan penebusan kepada seorang budak yang disiksa oleh majikannya karena masuk Islam, dialah Bilal bin Rabbah. Tidak hanya Bilal, masih banyak lagi budak-budak beragama Islam yang dibebaskan oleh Abu Bakar.

Kasih sayang, suka menolong dan dermawan merupakan ahlak yang sangat dianjurkan dalam Islam. Salah satu Asmaul Husna adalah ar-Rahman dan ar-Rahim, artinya pengasih dan penyayang. Dalam Al-Quran dan hadis kita juga dianjurkan untuk saling menolong. Allah Swt menyuruh kita tolong menolong dalam hal kebaikan dan taqwa, namun dilarang tolong menolong dalam dosa dan permusuhan. Mendermakan sebagian harta kita untuk orang lain yang membutuhkan akan dapat mengurangi dosa kita, menjadikan harta kita bersih dan rizki akan bertambah banyak.

2) Rendah Hati.
Sikap rendah hati Abu Bakar terlihat ketika berpidato di awal pemerintahannya. Abu Bakar berkata kepada umat Islam, "Bantulah aku jika aku berada di jalan yang benar, dan bimbinglah aku jika aku di jalan yang salah. Taatilah aku selama aku taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dan jika aku mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka janganlah engkau mengikutiku." Penyebab iblis menjadi musuh kekal manusia dan diturunkan dari surga adalah karena sifat sombong iblis. Allah Swt sangat menyukai orang yang rendah hati, sebaliknya Allah Swt sangat mengutuk orang yang sombong. Dalam hadis dijelaskan bahwa orang yang sombong tidak akan dapat mencium wanginya surga.

3) Berjiwa Tenang.
Ketika Rasulullah Saw meninggal dunia, semua orang begitu sedih karena merasa kehilangan orang yang sangat dicintai. Bahkan Umar bin Khattab sangat marah dan menghunuskan pedang ketika ada orang yang memberi kabar bahwa Rasulullah Saw meninggal. Namun tidak demikian dengan Abu Bakar, dia menampakkan kepasrahannya, dia menerima dengan ikhlas atas meninggalnya Rasulullah Saw.

4) Suka Bermusyawarah.
Sebagai seorang pemimpin Abu Bakar jauh dari sifat otoriter. Dia selalu memutuskan persoalan yang dihadapi umat Islam dengan jalan musyawarah. Hal ini bisa dilihat ketika Abu Bakar jatuh sakit dan merasa ajalnya sudah dekat. Dia memanggil para tokoh Islam dari berbagai suku untuk diajak musyawarah menentukan siapa pengganti khalifah setelah dia meninggal. Meskipun pada akhirnya Abu Bakar menunjuk sendiri Umar bin Khattab sebagai penggantinya namun dia tetap menawarkannya kepada para sahabat yang lain.

5) Setia.
Saat Rasulullah Saw berturut-turut ditinggal wafat oleh orang-orang yang disayanginya, Abu Bakar adalah orang yang pandai menghibur Rasulullah Saw. Abu Bakar juga selalu mendampingi dakwah Rasulullah Saw, baik dalam keadaan bahagia maupun bahaya. Ketika Nabi mendapatkan perlawanan dari kaum kafir Quraisy, Abu Bakar selalu membela Rasulullah Saw, bahkan beberapa kali Abu Bakar berhasil menghentikan perbuatan orang kafir Quraisy yang akan membunuh Rasulullah Saw. Kesetiaan Abu Bakar terhadap Rasulullah juga dibuktikan ketika Abu Bakar mendampingi Rasulullah saat hijrah ke Madinah. Padahal kejaran kaum kafir Quraisy adalah bahaya yang mengancam ketika itu, namun Abu Bakar telah membuktikan kesetiaannya untuk menemani Rasulullah Saw sampai di Madinah.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang akhlak utama dari Abu Bakar dan meneladani akhlak utama Abu Bakar. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari pembahasan tersebut. Aamiin. Sumber Akidah Akhlak Kelas X MA, Kementerian Agama Republik Indonesia, Jakarta 2014. Kujungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.