Rabu, 04 April 2018

Kisah Sahabat Nabi | Kisah Teladan Abu Bakar Ash-Shiddiq Ra

Abu Bakar Ash-Shiddiq Ra adalah seorang yang selalu membenarkan berita yang dibawa Nabi Muhammad Saw semustahil apa pun menurut manusia. Peristiwa Isra’ dan Mi’raj adalah bukti nyata bahwa beliau adalah Ash-Shidiq. Tatkala manusia datang beramai-ramai sambil mengolok-olok Rasulullah karena ceritanya tersebut, tetapi apa yang diucapkan oleh sahabat Abu Bakar? Beliau justru mengatakan, “Apabila Rasulullah telah mengatakan hal itu, maka sungguh dia telah benar.”

Karena itu, tidak berlebihan bila beliau disebut sebagai Ash- Shiddiq. Bahkan yang memberi gelar beliau Ash-Shiddiq adalah Rasulullah Saw. sendiri.

Suatu hari Rasulullah naik ke gunung Uhud bersama Abu Bakar, Umar, dan Usman. Gunung Uhud itu bergetar, lantas Rasulullah Saw. menenangkan gunung Uhud seraya mengatakan,


قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اثْبُتْ أُحُدُ فَإِنَّمَا عَلَيْكَ نَبِيٌّ وَصِدِّيقٌ وَشَهِيدَانِ

“Tenang wahai Uhud, karena di atasmu ada seorang Nabi, Shiddiq dan dua orang Syahid.” (HR. Bukhari). 

Terkait dengan cerita di atas, Al-Imam Ibnu Jarir mengatakan bahwa pelaku dalam QS. Az-Zumar :33 adalah Nabi Muhammad Saw dan Abu Bakar ra.

وَٱلَّذِى جَآءَ بِٱلصِّدْقِ وَصَدَّقَ بِهِۦٓ ۙ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُتَّقُونَ

“Dan orang yang membawa kebenaran(Muhammad)dan membenarkannya mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Az-Zumar :33)

Abu Bakar Ra. adalah sahabat Rasulullah Saw yang sangat berhati-hati dalam hal makanan. Aisyah Ra. menceritakan bahwa suatu waktu Abu Bakar memiliki seorang budak yang setiap harinya budak tersebut memberi beliau hasil usaha kesehariannya. Abu Bakar pun memakan dari hasil usaha budaknya tersebut. Suatu hari budak tersebut membawa makanan dan Abu Bakar memakan sebagian dari makanan tersebut. Lantas budak tersebut mengatakan kepadanya,

“Wahai tuanku, tahukan Anda dari mana makanan ini?” 

Abu Bakar menjawab, “Dari mana engkau dapat makanan ini?” 

Budak itu menjawab, “Dahulu saya pernah berlagak seperti orang pintar (dukun) kepada seseorang, padahal saya sama sekali tidak tahu tentang ilmu perdukunan. Saya hanya menipunya dan ia memberikan upah kepadaku, termasuk apa yang engkau makan tadi.” Mendengar hal itu Abu Bakar Ra. langsung memasukkan jari ke mulutnya dan memuntahkan semua makanan yang tadi ia makan. (HR. Bukhari)
Baca Juga :

Zaid bin Arqam Ra. bercerita, “Salah satu budak Abu Bakar Ra. pernah melakukan ghulul dan darinya ia membawa makanan kepada Abu Bakar. Setelah Abu Bakar selesai makan, budak tersebut mengatakan, ‘Wahai Tuanku, biasanya setiap malam engkau bertanya kepadaku tentang setiap hasil usahaku, tetapi mengapa malam ini engkau tidak bertanya terlebih dahulu?’

Abu Bakar menjawab, ‘Yang menyebabkan hal itu tidak lain adalah karena rasa lapar. Memangnya dari mana harta tersebut?’ Maka budak tersebut menceritakan usahanya. Serta-merta Abu Bakar menjawab, ‘Hampir saja engkau membunuhku.’

Lalu Abu Bakar memasukkan tangannya ke mulut dan berusaha memuntahkan setiap suapan makanan yang tertelan, tetapi usahanya tidak berhasil, kemudian dikatakan, ‘Sesungguhnya makanan itu tidak dapat keluar kecuali dengan air.’ Maka beliau meminta segelas air lalu meminumnya dan memuntahkannya hingga keluar semua makanan yang tadi beliau makan. Lalu dikatakan kepada beliau, ‘Engkau lakukan ini hanya karena ingin memuntahkan makanan yang telah engkau makan?’ Beliau menjawab, ‘Seandainya ia tidak keluar kecuali bila harus bersama jiwaku maka akan aku lakukan’

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang kisah teladan Abu Bakar Ash-Shiddiq Ra.. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari pembahasan tersebut. Aamiin. Sumber Akidah Akhlak Kelas X MA, Kementerian Agama Republik Indonesia, Jakarta 2014. Kujungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

1 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.