Jumat, 27 Mei 2016

Hadits Tentang Berbicara Dengan Baik dan Larangan Banyak Bicara


Di antara adab berbicara yang dituntunkan Rasulullah Saw adalah berbicara seperlunya, tidak berlebihan. Kita diperintahkan untuk berbicara hanya yang baik. Beliau melarang kita banyak bicara dengan pembicaraan yang tidak terkait dengan dzikir kepada Allah. Kemampuan seseorang untuk meninggalkan apa saja yang tidak berguna baginya menjadi salah satu tanda bagusnya keislaman dia [HR Tirmidzi] dan Allah menjadikannya sebagai ciri orang mukmin yang beruntung.

Rasulullah Saw mewanti-wanti kita semua untuk menjaga lisan, nikmat besar Allah yang dianugerahkan kepada manusia. Lisanlah alat komunikasi terpenting manusia, melahirkan apa yang ia pikirkan dan yakini. Kemampuan seseorang menjaga lisan untuk mengucapkan hanya yang baik dan benar merupakan prestasi luar biasa yang menjamin keseluruhan anggota tubuh dalam keadaan baik.

Dari Uqbah bin Amir ia berkata: “Saya bertemu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu beliau bersabda kepadaku: “Wahai Uqbah bin Amir, sambunglah (hubungan silaturahim) terhadap orang yang memutuskannya, berikanlah (sesuatu) kepada orang yang telah mengharamkannya untukmu dan maafkanlah orang yang telah menzhalimi kamu.” Uqbah berkata, “Kemudian saya mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau lalu bersabda kepadaku: “Wahai Uqbah, jagalah lisanmu, menangislah atas dosa-dosamu dan hendaklah rumahmu memberikan kelapangan untukmu.” (HR Ahmad)

1. "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik-baik atau diam." (HR. Bukhari)

2. "Siapa yang memberi jaminan kepadaku untuk memelihara di antara rahangnya (mulut) dan di antara kedua pahanya (kemaluan) niscaya aku menjamin baginya surga." (HR. Bukhari)

3. "Barangsiapa akhir ucapannya “Laa ilaaha illallah” ‘Tiada Tuhan selain Allah’ niscaya dia masuk surga." ( HR. Abu Dawud)

4. "Sesungguhnya di antara ungkapan kata dan keterangan adalah sihir." (HR. Bukhari)

5. "Bila seorang dari kamu sedang marah hendaklah diam." (HR. Ahmad)

Penjelasan:
Bicara saat emosi (marah) dapat menyesatkan.

6. "Diam (tidak bicara) adalah suatu kebijaksanaan dan sedikit orang yang melakukannya." (HR. Ibnu Hibban)

7. "Sesungguhnya Allah melarang kamu banyak omong, yang diomongkan, dan menyia-nyiakan harta serta banyak bertanya." (HR. Asysyihaab)

8. "Apabila ada orang yang mencaci-maki kamu tentang apa yang dia ketahui pada dirimu, janganlah kamu mencaci-maki dia tentang apa yang kamu ketahui pada dirinya karena pahalanya untuk kamu dan kecelakaan untuk dia." (HR. Ad-Dailami)

9. "Barangsiapa banyak bicara maka banyak pula salahnya dan barangsiapa banyak salah maka banyak pula dosanya, dan barangsiapa banyak dosanya maka api neraka lebih utama baginya." (HR. Ath-Thabrani)

10. "Kebanyakan dosa anak Adam karena lidahnya." (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)

11. "Berhati-hatilah dalam memuji (menyanjung-nyanjung), sesungguhnya itu adalah penyembelihan." (HR. Bukhari)

12. "Seorang memuji-muji kawannya di hadapan Nabi Saw, lalu beliau berkata kepadanya, “Waspadalah kamu, sesungguhnya kamu telah memenggal lehernya, sesungguhnya kamu telah memenggal lehernya (diucapkan berulang-ulang)”. (HR. Ahmad)

13. "Taburkanlah pasir ke wajah orang-orang yang suka memuji dan menyanjung-nyanjung." (HR. Muslim)

14. "Tahukah kamu apa ghibah itu? Para sahabat menjawab, “Allah dan rasulNya lebih mengetahui.” Beliau bersabda, “Menyebut-nyebut sesuatu tentang saudaramu hal-hal yang dia tidak sukai.” (HR. Muslim)

15. "Seorang mukmin bukanlah pengumpat, pengutuk, berkata keji atau berkata busuk." (HR. Bukhari dan Al Hakim)

16. "Semua umatku diampuni kecuali yang berbuat (keji) terang-terangan yaitu yang melakukannya pada malam hari lalu ditutup-tutupi oleh Allah, tetapi esok paginya dia membeberkan sendiri dengan berkata, “Hai Fulan, tadi malam aku berbuat begini…begini.” Dia membuka tabir yang telah disekat oleh Allah Azza wajalla." (Mutafaq’alaih)

17. "Yang paling aku takutkan bagi umatku adalah orang munafik yang pandai bersilat lidah." (HR. Abu Ya’la)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.