Rasulullah saw bersabda :
"Akan datang pada umatku suatu masa dimana mereka mencintai lima perkara dan melupakan lima perkara pula. Mereka mencintai dunia dan melupakan akhirat; mereka mencintai kehidupan dan melupakan kematian; mereka mencintai gedung-gedung dan melupakan kubur; mereka mencintai harta benda dan melupakan hisab (penelitian amal diakhirat); Mereka mencintai makhluk dan melupakan penciptanya."
Di dalam hadits ini tersirat suatu peringatan dari Rasulullah saw.
Pertama, Akan tiba suatu masa dimana pada waktu itu orang sudah tergila- gila mencintai hal- hal yang bersifat keduniaan dan melupakan hal- hal yang bersifat keakhiratan. Padahal semestinya orang itu harus menyadari bahwa hidup ini hanyalah sementara dalam rangkaian perjalanan menuju kehidupan yang sebenarnya, yaitu di dalam akhirat yang abadi. Oleh Allah, manusia sewaktu mengarungi hidup di dunia yang sifatnya sementara ini supaya bekerja giat mencari bekal untuk persiapan dalam perjalanannya menuju akhirat yang abadi.
Dunia adalah alam yang fana. Artinya segala yang ada di dunia ini baka mengalami kerusakan. Bumi dan langit rusak,bulan, matahari dan semua planit di alam raya ini juga rusak. Semuanya rusak, tidak ada yang tersisa. Kebahagiaan, kemewahan, kemegahan, kedudukan, jabatan dan lain-lainnya juga rusak, tidak ada yang abadi. Allah ta’ala berfirman:
“Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan ( sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal."
Oleh sebab itu karena begitu halusnya bujukan dunia yang dapat melupakan akhirat, sebaiknya orang selalu berhati- hati dalam setiap tingkah lakunya. Dalam hal ini Allah telah berfirman:
"Dan barang siapa kafir maka kekafirannya itu janganlah menyedihkanmu. Hanyalah kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah maha mengetahui segala isi hati." (Q.S Luqman:33)
Kedua, Mencintai kehidupan dan melupakan kematian.
Mati adalah suatu keadaan yang pasti dialami setiap orang. Tidak seorangpun yang mampu menghindari mati, betapapun dia telah berusaha sekuat tenaga. Meskipun demikian banyak orang melalaikan mati, seolah- olah mati tidak bakal terjadi. Padahal mati itu datangnya tak teduga- duga sebelumnya. Bahkan tidak jarang terjadi orang yang pagi hari itu masih segar bugar tetapi siang harinya telah mati.
Allah swt telah berfirman :
“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang, sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (Q.S Al A’raf 34)
Ketiga, Mencintai gedung- gedung dan melupakan kubur.
Membangun gedung atau rumah- rumah megah tidak ada larangan di dalam agama Islam. Bahkan lebih baik jika umat Islam dapat menikmati rumah- rumah yang indah, memiliki gedung- gedung yang indah. Sebab Rasulullah saw sendiri lebih senang dan bangga bila umatnya semuanya kaya, memiliki rumah indah, gedung megah dan lain sebagainya. Akan tetapi janganlah karena rumah indah itu lalu lupa kepada rumah yang terakhir yaitu kuburan.
Ketahuilah bahwa kuburan itu merupakan permulaan tempat dari tempat- tempat di akhirat. Sayyidina Utsman bin Affan apabila melewati kuburan lalu berhenti sebentar kemudian menangis. Ketika ditanya mengapa beliau menangis berliau menjawab: “saya pernah mendengarkan Rasulullah bersabda :
‘Kuburan itu merupakan permulaan dari tempat- tempat di akhirat. Apabila orang yang selamat dari siksa kubur, maka lebih selamat lagi keadaannya seterusnya."
Keempat cinta harta dan lupa kepada hari perhitungan.
Manusia memang sangat suka dengan harta, namun jangan dengan kecintaan itu lalu membuat kita lupa bahwa harta kita itu akan di hisab kelak. Hisab adalah penghitungan dan pertanyaan darimana kita memperoleh harta dan kemana kita belanjakan, jika pertanyaan ini bisa dijawab dengan baik dan bisa dipertanggung jawabkan dihadapan Allah maka harta itu pun akan menjadi penolong bagi kita.
Namun jika harta itu didapatkan dari jalan haram dari mencuri, berjudi dan sebagainya maka harta itu akan membuat pemiliknya celaka, begitu juga jika harta itu didapatkan dari jalan yang halal namun digunakan untuk sesuatu yang dimurkai Allah maka itupun akan membuat celaka. Maka ketika kita memperoleh harta yang halal kita gunakan untuk menunaikan kewajiban kita dan mengabdi kepada Allah dengan menafkahi keluarga, membayarkan zakatnya, dan bershodaqoh maka harta itu akan menjadi penolong kita.
Kelima mencintai makhluk dan lupa kepada Pencipta.
Sungguh apa yang disabdakan Rasulallah amatlah benar, kalau kita lihat dizaman sekarang ini manusia banyak hanya mencintai makhluk dan lupa kepada pencipta. Misalnya seseorang bisa lupa kepada Allah disebabkan oleh asik bekerja untuk memenuhi kebutuhan isteri, anak-anaknya dan orang-orang yang dicintainya, sampai-sampai tidak melaksanakan ibadah shalat. Ada lagi manusia itu yang lupa kepada penciptanya karena sibuk dengan binatang peliharaannya. Na ‘udzu billaahi min dzalik.
Demikianlah sahabat bacaan madani renungan untuk kita. Semoga kita tidak termasuk dengan orang-orang yang dimaksud dalam hadits Rasulullah tersebut. Aamiin.
ini dikutip dari kitab apa ustadz?
BalasHapusDi kitab Nasoihul Ibad ada, boss..
BalasHapus