Kamis, 16 Juni 2016

Mengapa Hanya Laki-laki yang Mendapatkan Bidadari di Surga?


Surga adalah impian setiap orang Islam, bahkan seluruh manusia yang mempercayai adanya hari akhir. Sebab surga itu tempat yang paling indah dan menyenangkan yang disediakan buat manusia yang bertaqwa. Setiap membicarakan surga,otomatis yang terbayang adalah bidadari. Bidadari yang disediakan bagi lelaki yang bertaqwa. Allah Swt menyebutkan kenikmatan ahlul surga bagi kaum laki-laki dengan memberikan iming-iming Hurul ‘Ain (bidadari yang bermata jeli) dan istri-istri yang cantik.

Banyak ayat Al-qur'an dan Hadis yang menjelaskan bahwa laki-laki nanti akan memperoleh bidadari-bidadari cantik disurga. Hal itu tidak disebutkan untuk wanita sebagaimana laki-laki. Barangkali karena itulah banyak diantara wanita yang bertanya-tanya tentang ganjaran dan kenikmatan apa yang akan mereka dapat di jannah. Firman Allah Swt,

“Disisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya, seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik.” ( QS. Ash Shaaffaat : 40-49).

Yang menjadi pertanyaanya adalah, mengapa hanya laki-laki saja yang mendapatkan bidadari disurga?

Inilah jawabannya. Karena laki-laki adalah pemimpin bagi wanita. Jika laki-laki dijanjikan semisal ini maka mereka akan lebih semangat dan berupaya dalam mencari akhirat dan tidak adanya kecondongan terhadap dunia karena bisa menghalangi mereka dengan berlomba-lomba menuju kebaikan.

Wanita umumnya mengikuti laki-laki. Jika laki-laki (dijanjikan) diberikan bidadari di surga, bersamaan dengan itu, Allah juga menjanjikan bagi wanita yang beriman kebaikan yang besar dan kedudukan yang tinggi di surga (yaitu mereka jauh lebih cantik dari bidadari, sehingga terkadang bidadari tidak ditoleh oleh suaminya sedikitpun). Bagi mereka pahala yang menjadikan mereka istri bagi suami mereka yang baik di surga (wanita di dunia akan mendapatkan suaminya di surga, menjadi suami-istri abadi).

Di surga tidak ada gangguan, perselisihan dan bahaya sebagaimana yang terjadi pada para madu (istri-istri) di dunia. Bahkan mereka bersatu (hatinya) bersama suami mereka. Walaupun bersama suaminya 1000 wanita, maka tidak membahayakan, tidak membuat menyesal dan bersedih. Semuanya berada dalam kebaikan, kenikmataan, kenyamanan dan ketenangan.

Salah satu hikmahnya juga karena laki-laki bertugas mendidik wanita para istri mereka. Dan laki-laki akan diminta pertanggungjawaban terhadap istri mereka. Ketika si istri melakukan kemaksiatan, maka suami juga akan ditanya diakhirat, “mengapa engkau biarkan istrimu bermaksiat? Mengapa tidak kau didik?”. Dan umumnya wanita terkadang mengingkari kebaikan suami mereka (sebagaimana dalam hadits) dan bidadari adalah sebagai motivasi serta hiburan bagi para suami dan laki-laki (misalnya semangat berperang dalam jihad).

Oleh karena itu jika si istri membangkang dan sulit dididik, maka para suami memiliki hiburan berupa bidadari. Sebagaimana sabda Nabi Saw,

“Tidaklah seorang wanita menyakiti suaminya di dunia kecuali istrinya di akhirat dari bidadari akan berkata, “Janganlah engkau mengganggunya, semoga Allah membinasakanmu. Sesungguhnya ia hanyalah tamu (sebentar) di sisimu, sebentar lagi ia akan meninggalkanmu menuju kami.”  (HR. At-Thirmidzi dan Ibnu Majah)

Lalu bagaimana dengan wanita yang masuk surga, apakah mereka mendapatkan bidadara?

Sebagaimana laki-laki, Wanita juga mendapatkan kenikmatan laki-laki yang ganteng, tubuhnya atletis dan penampilan yang sangat menarik. Yaitu suami mereka di dunia (jika suaminya masuk surga).

Aisyah ra: berkata pada ketika wanita-wanita yang iri pada laki-laki di surga. " Sesungguhnya para bidadari yang mengucapkan kata-kata ini, maka para wanita dari penduduk bumi menjawab: Kami adalah wanita-wanita yang mendirikan sholat, sedangkan kamu semua (bidadari) tidak pernah sholat. Kami semua berpuasa, sedangkan kamu semua (bidadari) tidak pernh berpuasa. Kami semua berwudu, sedangkan kamu semua (bidadari) tidak berwudu..........
Kami semua bersedekah, sedangkan kamu semua (bidadari) tidak bersedekah. Lalu Aisyah berkata: Maka wanita-wanita dunia itu mengaalahkan bidadari-bidadari di surga. Demi Allah wanita-wanita penduduk bumi mendapatkan istana, pelayan, suami, mahkota, tempat wisata yang indah, dan segala sesuatu yang disenangi, yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terbesit dalam hati manusia. Wanita yang shalat akan tampil lebih cantik dan mengalahkan bidadari. Bahkan mereka akan dibuat menjadi sangat cantik dan menjadi ratunya para bidadari di surga kelak. Sebagaimana seorang raja yang tidak akan memalingkan pandangannya kepada pelayan-pelayan wanitanya ketika sang ratu berada di sisinya, dimana ratu itu mempunyai kecantikan yang jauh melebihi para pelayan-pelayan wanita sang raja, demikian pula di surga kelak seorang suami tidak memalingkan pandangannya kepada bidadari-bidadari, ketika ada istrinya yang ketika semasa hidupnya beramal shaleh, yang kecantikannya sangat jauh melebihi para bidadari tersebut.

Dengan demikian wanita-wanita yang sholehah akan menjadi ratu-ratu kecantikan disurga. Mereka lebih utama, lebih sempurna, lebih cantik dari pada bidadari. Digambarkan oleh Rasulullah s.a.w, wanita dunia adalah pakaian yang dan mempesona setiap orang yang melihatnya. Sedangkan bidadari seperti selimut.

Rasulullah Saw bersabda kepada Ummu Salamah: "Sesungguhnya keutamaan wanita dunia dibandingkan dengan bidadari seperti keutamaan pakaian luar dengan selimut. Kepada wanita dunia, Allah menyiapkan rumah mewah, kenikmatan yang berkelanjutan, memberikan suami yang muda dan tampan selamanya, yang tidak pernah dilihat oleh mata sebelumnya.” 
Dari Berbagai Sumber.
Baca Juga :

1 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.