Senin, 18 Juli 2016

Mengapa Allah Menyukai Bersin dan Membenci Menguap?


Menguap adalah sebuah gerakan refleks menarik dan menghembuskan napas yang sering terjadi saat seseorang merasa letih atau mengantuk. Belum diketahui sebab mengapa orang-orang menguap, namun seringkali dikatakan bahwa penyebabnya adalah jumlah oksigen di paru-paru yang rendah. Menguap mudah sekali menular - 55% orang-orang yang melihat seseorang menguap akan turut menguap dalam waktu lima menit berikutnya.

Sedangkan bersin merupakan reaksi penyesuaian karena ia menyingkir ingus yang mengandung partikel atau gangguan asing dan membersihkan rongga hidung. Saat bersin, lelangit ("palate") lembut dan uvula lendut sementara belakang lidah naik untuk menutup sebagian rute ke mulut agar udara yang disingkirkan dari paru-paru bisa dikeluarkan melalui hidung. Oleh karena penutupan muluh adalah sebagian, sejumlah besar udara ini biasanya juga dikeluarkan melalui mulut

Bersin dan menguap ini sering terjadi pada manusia. Islam mempunyai etika disaat manusia bersin dan menguap, walaupun masih banyak kita lihat orang-orang yang menyepelekan etika ketika sedang menguap dan bersin. Diantara dua kebiasaan manusia tadi, salah satu diantaranya dibenci oleh Allah Swt. yang menjadi pertanyaannya mengapa Allah Swt menyukai bersin dan membenci menguap?

Allah Swt membenci menguap, Sebab menguap itu berasal dari setan. Menguap termasuk salah satu senjata setan untuk menjerumuskan manusia. Sebab tak jarang kita lihat orang yang sedang menguap, membuka mulut lebar-lebar dan mengeluarkan bermacam-macam kata-kata atau irama. Dan ini dianggap sepele, padahal yang demikian itu membuat setan senang, bahagia dan tertawa. Sedangkan Allah Swt sangat membencinya. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw,

“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Oleh karena itu bila kalian bersin lalu dia memuji Allah, maka wajib atas setiap muslim yang mendengarnya untuk ber-tasymit (mengucapkan “yarhamukallah”). Sedangkan menguap itu dari setan, jika seseorang menguap hendaklah dia tahan semampunya. Bila orang yang menguap sampai mengeluarkan suara ‘haaahh’, setan tertawa karenanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Menguap dikatakan sebagai godaan setan, karena dialah yang mengajak manusia untuk memenuhi syahwatnya. Sementara menguap terjadi ketika seseorang cenderung malas, banyak tidur, dan berat dalam melakukan ketaatan. (Ta’liq Shahih Bukhari untuk hadis no. 3115)

Adapun adab yang perlu diperhatikan ketika menguap, yaitu menahan semampunya. Sebab kalau menguap kita terlepas dan mengeluarkan suara, maka disinilah setan akan tertawa dan berbahagia. Sebab menguap itu berasal dari setan. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw,

“Menguap itu dari setan, jika seorang menguap hendaklah dia tahan semampunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Bila tidak mampu maka menutup mulut dengan tangan, kemudian adab selanjutnya adalah menahan suara ketika menguap.

Ada yang menarik dari penjelasan Ibnu bathal -rahimahullah- mengenai hadits yang disebutkan di atas.

Beliau mengatakan “Penyandaran perbuatan menguap kepada setan maksudnya adalah penisbahan pada keridhaan dan keinginan setan, maksudnya setan gembira bila manusia menguap.” (Syarh Ibnu Bathal 17/462)

Sahabat bacaan madani yang selalu di Rahmati Allah Swt. kepada Allah swt juga kita bermohon semoga kita selalu dilindungi dari sifat-sifat maupun pekerjaan yang dibenci oleh Allah Swt. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.