Dalam terminologi al-Quran, kata neraka disebut naar, yang berarti api yang menyala. Secara istilah, neraka berarti tempat balasan berupa siksaan bagi orang yang berbuat dosa dan kesalahan. Neraka adalah tempat penyiksaan dimana bentuk hukumannya yang paling sangat menyiksa digambarkan sebagai api.
Neraka dalam al-Quran disebut naar. Naar adalah api yang panas sekali atau api yang dijadikan jin darinya. Adapun ayat-ayat yang menggunakan kata naar ditemukan sebanyak 194 kali.
Berdasarkan pengertian neraka dalam al-Quran tersebut, tampak bahwa semua kata memiliki arti yang sama, yaitu neraka mengandung arti api dan panas yang menyala-nyala atau bergejolak dan dapat meremukkan. Pengertian ini menunjukkan bahwa tempat yang disebutkan sebagai neraka adalah tempat dan keadaan yang tidak menyenangkan.
Manusia yang dimasukkan kedalam neraka akan menangis, menjerit dan merintih disebabkan pedihnya siksaan api neraka. Sebagimana firman Allah Swt dalam Al-Qur’an,
Allah Berfirman :
"Mereka merintih didalam api, sedang mereka didalamnya tidak mendengar." (QS. Al-anbiya : 100)
Firman Allah Swt Dalam Al-Qur'an,
"Maka adapun orang-orang yang celaka, maka tempatnya didalam neraka, didalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih)". (QS. Hud : 106)
Manusia pun berteriak dineraka sambil memohon kepada Allah Swt supaya di keluarkan dari neraka. Sebagaimana firman Allah Swt dalam Al-Qur’an sebagai berikut,
"Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan". Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun." (QS. Fathir : 37)
Allah SWT memberikan peringatan kepada manusia, apa-apa yang dirasakan para penghuni neraka yang menyala-nyala. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Haritsah dijelaskan bahwa seakan-akan aku mendengar penghuni neraka itu suaranya sangat gaduh dan hiruk pikuk.
Diriwayatkan oleh Al-A'masy dari Yazid Ruqasyi dari Anas, beliau berkata : "Penghuni neraka kelak senantiasa menangis hingga air matanya habis bercucuran. Setelah itu darahnya akan bercucuran memenuhi raut wajahnya. Air mata dan darahnya bagaikan samudra dan bisa dijadikan tempat berlabuh bagi bahtera". (HR. Ibnu Majah)
Tiadalah sedetik pun penghuni neraka melainkan merasakan siksa dan kepedihan yang berkepanjangan. Shaleh al-Mariy mengatakan kelak penghuni neraka berteriak-teriak sampai habis suaranya, sehingga suaranya tidak ada yang tersisa melainkan tinggal rintihan seperti orang yang sedang sakit keras.
Ibnu Abu Ishaq berkata dari riwayat Muhammad bin Ka'ab berkata bahwa tatkala penghuni neraka menjerit, maka api pun akan semakin keras menyiksanya, dan bahwa jeritan itu berasal dari nafasnya, sedang rintihannya itu berasal dari tangisannya. Ali bin Abu Thalhah telah berkata dari Ibnu Abbas yang menafsirkan Firman Allah : "Mereka menjerit didalamnya, sedang mereka didalamnya tidak mendengar", yaitu tatkala penghuni neraka disiksa, terkadang mereka akan berteriak dengan suara keras dan terkadang dengan suara lemah.
Sehingga Allah berfirman :
"...Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri." (QS. Ibrahim : 21)
Zaid mengatakan bahwa penghuni neraka bersabar dan menahan siksa selama ber abad2, kemudian mereka menangis selama ber abad-abad, selanjutnya mereka berkata : "Sama saja bagi kita, apakah kami mengeluh atau bersabar dengan siksa neraka, bagi kita tidak akan ada tempat untuk lari daripadanya".
"Ya Allah Selamatkan dan Lindungi kami dari Siksa Api Neraka"
Neraka dalam al-Quran disebut naar. Naar adalah api yang panas sekali atau api yang dijadikan jin darinya. Adapun ayat-ayat yang menggunakan kata naar ditemukan sebanyak 194 kali.
Berdasarkan pengertian neraka dalam al-Quran tersebut, tampak bahwa semua kata memiliki arti yang sama, yaitu neraka mengandung arti api dan panas yang menyala-nyala atau bergejolak dan dapat meremukkan. Pengertian ini menunjukkan bahwa tempat yang disebutkan sebagai neraka adalah tempat dan keadaan yang tidak menyenangkan.
Manusia yang dimasukkan kedalam neraka akan menangis, menjerit dan merintih disebabkan pedihnya siksaan api neraka. Sebagimana firman Allah Swt dalam Al-Qur’an,
Allah Berfirman :
لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَهُمْ فِيهَا لَا يَسْمَعُونَ
"Mereka merintih didalam api, sedang mereka didalamnya tidak mendengar." (QS. Al-anbiya : 100)
Firman Allah Swt Dalam Al-Qur'an,
فَأَمَّا الَّذِينَ شَقُوا فَفِي النَّارِ لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَشَهِيقٌ
"Maka adapun orang-orang yang celaka, maka tempatnya didalam neraka, didalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih)". (QS. Hud : 106)
Manusia pun berteriak dineraka sambil memohon kepada Allah Swt supaya di keluarkan dari neraka. Sebagaimana firman Allah Swt dalam Al-Qur’an sebagai berikut,
وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ ۚ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ ۖ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ
"Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan". Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun." (QS. Fathir : 37)
Allah SWT memberikan peringatan kepada manusia, apa-apa yang dirasakan para penghuni neraka yang menyala-nyala. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Haritsah dijelaskan bahwa seakan-akan aku mendengar penghuni neraka itu suaranya sangat gaduh dan hiruk pikuk.
Diriwayatkan oleh Al-A'masy dari Yazid Ruqasyi dari Anas, beliau berkata : "Penghuni neraka kelak senantiasa menangis hingga air matanya habis bercucuran. Setelah itu darahnya akan bercucuran memenuhi raut wajahnya. Air mata dan darahnya bagaikan samudra dan bisa dijadikan tempat berlabuh bagi bahtera". (HR. Ibnu Majah)
Tiadalah sedetik pun penghuni neraka melainkan merasakan siksa dan kepedihan yang berkepanjangan. Shaleh al-Mariy mengatakan kelak penghuni neraka berteriak-teriak sampai habis suaranya, sehingga suaranya tidak ada yang tersisa melainkan tinggal rintihan seperti orang yang sedang sakit keras.
Ibnu Abu Ishaq berkata dari riwayat Muhammad bin Ka'ab berkata bahwa tatkala penghuni neraka menjerit, maka api pun akan semakin keras menyiksanya, dan bahwa jeritan itu berasal dari nafasnya, sedang rintihannya itu berasal dari tangisannya. Ali bin Abu Thalhah telah berkata dari Ibnu Abbas yang menafsirkan Firman Allah : "Mereka menjerit didalamnya, sedang mereka didalamnya tidak mendengar", yaitu tatkala penghuni neraka disiksa, terkadang mereka akan berteriak dengan suara keras dan terkadang dengan suara lemah.
Sehingga Allah berfirman :
سَوَاءٌ عَلَيْنَا أَجَزِعْنَا أَمْ صَبَرْنَا مَا لَنَا مِنْ مَحِيصٍ
"...Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri." (QS. Ibrahim : 21)
Zaid mengatakan bahwa penghuni neraka bersabar dan menahan siksa selama ber abad2, kemudian mereka menangis selama ber abad-abad, selanjutnya mereka berkata : "Sama saja bagi kita, apakah kami mengeluh atau bersabar dengan siksa neraka, bagi kita tidak akan ada tempat untuk lari daripadanya".
"Ya Allah Selamatkan dan Lindungi kami dari Siksa Api Neraka"
" الَّلهُمَّ أَجِِرْنَا مِنَ النَّار, الَّلهُمَّ اَعْتِقنا مِنَ انًارِ "
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan Tentang tangisan dan rintihan manusia di dalam neraka. mudah-mudahan kita dijauhkan dari siksa neraka. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.