Selasa, 07 Februari 2017

Ketika Nabi Yusuf Mengharapkan Kematian

Yusuf  (sekitar 1745-1635 SM) adalah salah satu nabi agama Islam. Ia juga merupakan salah satu dari 12 putra Yaʿqub dan merupakan buyut dari Ibrahim. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 1715 SM dan ia ditugaskan berdakwah kepada Kanʻān dan Hyksos di Mesir. Namanya disebutkan sebanyak 27 kali di dalam Al-Quran. Ia memiliki 2 anak laki dan 1 anak perempuan dan ia wafat di Nablus Palestina.

Suatu hari Nabi Yusuf pernah memohon diwafatkan, walaupun dalam ajaran Allah memohon kematian itu dilarang. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw,

Dari Abu Hurairah ra dari Rasulullah Saw bahwa beliau bersabda:

لَا يَتَمَنَّى أَحَدُكُمْ الْمَوْتَ وَلَا يَدْعُ بِهِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَهُ إِنَّهُ إِذَا مَاتَ أَحَدُكُمْ انْقَطَعَ عَمَلُهُ وَإِنَّهُ لَا يَزِيدُ الْمُؤْمِنَ عُمْرُهُ إِلَّا خَيْرًا

“Janganlah seseorang mengharapkan kematian dan janganlah dia berdoa untuk mati sebelum datang waktunya. Karena orang yang mati itu amalnya akan terputus, sedangkan umur seorang mukmin tidak akan bertambah melainkan menambah kebaikan.” (HR. Muslim)


Pada keadaan-keadaan tertentu dimana seorang muslim menderita dengan penderitaan yang sangat, dia tidak mati tapi juga tidak hidup dengan baik (seperti orang yang tertimpa penyakit yang sangat kronis yang sangat menyiksa dia akan tetapi dia tidak kunjung meninggal, misalnya), maka kalaupun dia ingin meminta kematian kepada Allah, hendaknya dia berdoa dengan doa yang tersebut dalam hadits Rasulullah Saw.


Dari Anas bin Malik ra dia berkata: Rasulullah Saw telah bersabda:

لَا يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدُكُمْ الْمَوْتَ لِضُرٍّ نَزَلَ بِهِ فَإِنْ كَانَ لَا بُدَّ مُتَمَنِّيًا فَلْيَقُلْ اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتْ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتْ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي

“Janganlah seseorang di antara kalian mengharapkan kematian karena tertimpa kesengsaraan. Kalaupun terpaksa ia mengharapkannya, maka hendaknya dia berdoa, “Ya Allah, berilah aku kehidupan apabila kehidupan tersebut memang lebih baik bagiku dan matikanlah aku apabila kematian tersebut memang lebih baik untukku.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Allah Swt berfirman mengabarkan tentang Nabi Yusuf 'AS dalam Surah Yusuf,

رَبِّ قَدْ آتَيْتَنِي مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِي مِنْ تَأْوِيلِ الْأَحَادِيثِ ۚ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ

“Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian takbir mimpi. ( Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang - orang yang shaleh.” (QS. Yusuf : 101)

Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Kiamat tidak akan terjadi sebelum ada seseorang melewati kubur orang lain seraya mengatakan : Andaikata aku berada di tempatnya.” (Muttafaq 'Alaih)

Qatadah mengatakan bahwa tidak ada seorang Nabi pun yang pernah mengharapkan kematian selain Nabi Yusuf 'AS. Ketika merasa sudah mendapatkan kenikmatan - kenikmatan yang sempurna dan meraih segalanya, Nabi Yusuf rindu untuk segera bertemu dengan Tuhannya.

Ijma' ulama ahli tafsir dalam menafsiri ayat tersebut adalah Nabi Yusuf 'AS tidak hanya sekedar mengharapkan kematian tetapi ia ingin meninggal dunia dalam keadaan beragama Islam. Atau dengan kata lain Nabi Yusuf berkata : "Jika telah tiba ajalku maka wafatkanlah aku dalam keadaan Islam."

Boleh mengharapkan kematian dan berdoa memintanya demi menyelamatkan agamanya. Artinya bahwa yang menjadi sebab adalah dimana keadaan manusia yang sudah sangat memprihatinkan karena sudah sangat minimnya akhlaq dan hilangnya nilai - nilai agama, sementar dirinya sudah tidak berdaya mengatasinya maka dalam kondisi demikian seseorang tinggal di dalam bumi itu lebih baik dari pada tinggal diatasnya.

Sedangkan mengharap kematian dan berdoa memintanya karena penderitaan yang menimpa, baik yang menyangkut kesehatan, ekonomi maupun lainnya maka hal ini jelas tidak diperbolehkan.

Rasulullah Saw bersabda : "Mintalah segera mati karena enam hal : 1. Maraknya istri orang - orang yang bodoh....2. Banyaknya syarat....3. Maraknya penjualan hukum....4. Diremehkannya darah....5. Maraknya pemutusan hubungan kekeluargaan....6. Banyaknya anak - anak muda yang menjadikan Al Qur'an sebagai permainan, sampai - sampai mereka menyuruh orang untuk melagukan Al Qur'an kepada mereka meskipun mereka adalah orang yang sangat minim pengetahuannya." (HR. Ahmad)

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang ketika nabi Yusuf mengharapkan kematian. Mudah-mudahan kita mendapatkan pelajaran dari ulasan tersebut. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.