Senin, 13 Februari 2017

Khalifah yang Selalu Meletakkan Dahi dan Pipinya di atas Tanah Menjelang Subuh

Umar bin Abdil Aziz adalah seorang khalifah dari Dinasti Umayah yang dikenal adil. Begitu adilnya sehingga dia disejajarkan dengan Sayidina Umar bin Khattab r.a. Karena namanya sama, maka dia pun disebut dengan panggilan Umar II atau Umar Ats-Tsani. Selama memerintah, seluruh waktunya dia abdikan untuk kesejahteraan rakyat, baik kesejahteraan duniawi maupun akhirat.

Selain adil, dia juga sangat wara’. Dia begitu hati-hati dengan harta negara atau harta kaum muslimin, sehingga tidak mau menyentuhnya barang sedikit pun.

Dia pun ahli ibadah. Siang hari dipakai melayani rakyat, malam hari untuk beribadah kepada Allah. Setiap malam dia selalu bangun dari tidurnya di kala semua orang terlelap dalam tidurnya, lalu dia cari masjid yang ditinggalkan orang. Di situ dia melaksanakan shalat tahajud sebanyak yang dia mampu.

Bila datang waktu sahur (penghujung malam, menjelang subuh), dia meletakkan dahi dan pipinya di atas tanah. Dia terus menangis sampai terbit fajar. Itulah kebiasaannya setiap malam.

Suatu kali dia melakukan hal demikian seperti biasa. Ketika dia mengangkat kepala, dan rampung dari shalat serta memelasnya, dia mendapati secarik kertas berwarna hijau. Ada cahaya yang memancar dari langit pada kertas itu. Di situ tertulis, “Ini adalah pembebasan dari neraka untuk Umar bin Abdil Aziz dari Dzat Mahadiraja yang Mahaperkasa.”

Shalat malam atau tahajud memang sarat rahasia. “Shalat dua rakaat di malam hari adalah khazanah atau simpanan kekayaan di akhirat kelak,” tulis Zainuddin Ali Al-Malibari dalam kitabnya Hidayatul Atqiya’. Betapa tidak. Nabi SAW bersabda,

“Manusia bakal dikumpulkan di satu tanah berdataran tinggi. Lalu terdengar seruan, ‘Di manakah orang-orang yang lambungnya menjauh dari pembaringan lalu melakukan salat (malam), sedang mereka tergolong orang yang sedikit.’ Kemudian masuklah mereka ke surga tanpa dihisab.”

Khazanah atau simpanan kekayaan itu sangat kita butuhkan nantinya. Bakal menyelamatkan kita di hari tiada sanak, tiada anak. Alhasil, tiada siapapun yang mau menolong kita di hari itu, kecuali khazanah tersebut. Makanya, kata Syekh Zainuddin, “Perbanyaklah khazanah-khazanah lantaran kau pasti bakal membutuhkannya.”

Shalat tahajud akan menyelamatkan kita dan memasukkan kita, dengan izin Allah, ke dalam surga. Begitulah ditegaskan oleh Rasulullah SAW. “Wahai manusia, sebarkanlah salam, berilah makan (orang miskin), sambunglah tali famili, dan lakukan shalat malam sementara orang-orang tidur, niscaya kamu masuk surga dengan selamat.”

Demikianlah sahabat bacaan madani kisah tentang kahlifah Umar bin Abdul Aziz yang selalu melaksanakan shalat dan Tahajud dan mempunyai rutinitas meletakkan dahi dan pipinya di atas tanah sambil menangis. Dengan shalat tahajjudnya juga khalifah Umar bin Abdul Aziz mendapat pesan tentang penyelamatan dari api neraka. Mudah-mudahan kita diberikan kemudahan untuk melaksanakan shalat tahajjud dan shalat malam lainnya. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.