Sabtu, 11 Maret 2017

4 Keutamaan Mengingat Kematian

Hidup di dunia ini tidaklah selamanya. Akan datang masanya kita berpisah dengan dunia berikut isinya. Perpisahan itu terjadi saat kematian menjemput, tanpa ada seorang pun yang dapat menghindar darinya. Karena Ar-Rahman telah berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

“Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati, dan Kami menguji kalian dengan kejelekan dan kebaikan sebagai satu fitnah (ujian), dan hanya kepada Kami lah kalian akan dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya`: 35)

Allah Swt berfirman:

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ

“Di mana saja kalian berada, kematian pasti akan mendapati kalian, walaupun kalian berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An-Nisa`: 78)

Kematian akan menyapa siapa pun, baik ia seorang yang shalih atau durhaka, seorang yang turun ke medan perang ataupun duduk diam di rumahnya, seorang yang menginginkan negeri akhirat yang kekal ataupun ingin dunia yang fana, seorang yang bersemangat meraih kebaikan ataupun yang lalai dan malas-malasan. Semuanya akan menemui kematian bila telah sampai ajalnya, karena memang:

Hazrat Ibn `Umar berkata, “Aku bersama dengan sepuluh orang sahabat lainnya duduk dalam sebuah majelis bersama Nabi Saw. Lain seorang laki-laki dari kaum Anshar bertanya kepada beliau, Rasulullah, siapakah orang yang paling bijak dan paling mulia?’ Jawab beliau, `(Yaitu) Orang yang paling banyak mengingati mati dan mempersiapkan bekal untuk menghadapinya. Mereka adalah orang yang paling bijak karena pergi dengan kemuliaan dunia dan kehormatan akhirat.”

Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah hadits, “Perbanyaklah kalian mengingat mati yang menghancurkan segala kelezatan.”

Suatu kali Aisyah Ra bertanya kepada Rasulullah Saw, “Ya Rasulullah, bilakah seseorang akan dibangkitkan bersama para syuhada?” Beliau menjawab, “Orang yang akan dibangkitkan bersama para syuhada adalah orang yang mengingat mati dua puluh kali sehari.”

Alasan mengapa mengingat mati punya keutamaan dan kelebihan seperti ini adalah bahwa ingat mati menjadikan hati seorang hamba renggang (mengambil jarak) dari negeri yang penuh tipudaya (dunia) dan mendorong seorang hamba mempersiapkan diri bagi kehidupan akhirat yang baik.

Adapun keutamaan mengingat kematian sebagai berikut,

1. Segera Bertaubat, karena yakin mati akan datang dengan tiba-tiba, tanpa disangka dan tidak mengira tempat.
Allah Swt berfirman:

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu serta kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali ‘Imran: 133)

Dari Ibnu Umar, dari Nabi Saw, beliau bersabda:

إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدَ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ

“Sesungguhnya Allah k akan menerima taubat seorang hamba selama ruhnya belum sampai di tenggorokan.” (HR. At-Tirmidzi)

2. Berhati tenang dan senantiasa mewaspadai hati dari dihinggapi dan dikotori oleh berbagai mazmumah (sifat keji). Dan sentiasa mengingati Allah Swt.
Allah Swt berfirman:

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

“Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” (QS. Al-Hijr: 99)

Allah Swt berfirman:

وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا

“Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya.” (QS. Al-Muzzammil: 20)

Rasulullah Saw bersabda:

احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَعْجَزْ

“Bersemangatlah kamu untuk melakukan apa yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah, serta janganlah kamu malas.” (HR. Muslim)


3. Rajin Beribadah dan Taat,
Dengan mengingat kematian akan menyadarkan manusia untuk lebih taat lagi kepada Allah Swt. Sebab kehidupan yang abadi adalah kehidupan akhirat. dunia ini adalah tempat beramal dan akhirat adalah tempat perhitungan.

4. Menyebabkan Hati Memiliki Sikap Qana’ah (merasa cukup) Terhadap Dunia.
Allah Swt berfirman:

بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا .وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ

“Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedangkan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Al-A’la: 16-17)

Demikianlah sahabat bacaan madani keutamaan mengingat mati. Mudah-mudahan kita meninggal dala keadaan khusnul khatimah. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.