Sabtu, 04 Maret 2017

Manfaat dan Keutamaan Menepati Janji

Janji adalah hutang. Janji memang ringan diucapkan namun berat untuk ditunaikan.
Janji menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah perkataan yang menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat. Pengertian lain menyebutkan, bahwa yang disebut dengan janji adalah pengakuan yang mengikat diri sendiri terhadap suatu ketentuan yang harus ditepati atau dipenuhi.

Menepati janji berarti berusaha untuk memenuhi semua yang telah dijanjikan kepada orang lain di masa yang akan datang. Orang yang menepati janji orang yang dapat memenuhi semua yang dijanjikannya. Lawan dari menepati janji adalah ingkar janji. Menepati janji merupakan salah satu sifat terpuji yang menunjukkan keluhuran budi manusia dan sekaligus menjadi hiasan yang dapat mengantarkannya mencapai kesuksesan dari upaya yang dilakukan.

Menepati janji merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan setiap Muslim. Dalam Al-Qur'an,Allah SWT. menegaskan,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَوْفُوا بِالْعُقُودِ

"Hai orang-orang beriman, penuhilah akad-akad (janji-janji) itu." (QS. Al-Maidah: 1)

Dalam ayat lain,

وَأَوْفُوا بِعَهْدِ اللَّهِ إِذَا عَاهَدتُّمْ

"Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji." (QS. An-Nahl: 91)

Firman Allah Swt di atas menunjukkan arti penting akan kewajiban menepati janji. Sebab, di dalamnya terdapat keutamaan dan keistimewaan. Di antaranya,

Pertama, Dalam Al-Quran disebutkan bahwa memenuhi janji termasuk sifat orang-orang bertakwa sekaligus sebab utama dalam menggapai ketakwaan.

Allah Swt berfirman,

بَلَىٰ مَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِ وَاتَّقَىٰ فَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ

"(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa." (QS. Ali Imran: 76)

Kedua, orang yang menepati janji, akan terbebas dari tuntutan baik di dunia maupun di akhirat. Setiap janji akan diminta pertanggung jawabannya. Allah Swt. berfirman,

وَأَوْفُوا بِالْعَهْدِ ۖ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْئُولًا

“Dan penuhilah janji sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggung jawabannya.” (QS. Al-Isra': 34)

Ketiga, orang yang menepati janji, akan terhindar dari sifat munafik. Sebab, perilaku orang yang munafiksalah satunya adalah ingkar janji. Rasulullah Saw. bersabda,

"Ada empat (perkara) jika terdapat pada diri seseorang, dia adalah orang munafik murni. Dan barangsiapa yang melakukan salah satu perkara itu, maka padanya terdapat bagian dari sifatmunafik, hingga ia meninggalkannya. Empat perkara itu adalah apabila berbicara ia dusta, apabila berjanji ia ingkar, dan apabila diberi amanat (dipercaya) ia berkhianat, dan apabila bermusuhan dia aniaya." (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasai)

Keempat, orang yang menepati janji, akan meneladani sifat Allah Swt, yang tidak pernah mengingkari janji-Nya, sebagaimana firman-Nya,

وَعْدَ اللَّهِ ۖ لَا يُخْلِفُ اللَّهُ وَعْدَهُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

“(Sebagai) janji yang sebenar-benarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ar-Rum: 6)

Kelima, orang yang menepati janji dapat menjadi jalan untuk masuk Surga Firdaus. Surga Firdaus ini hanya diperuntukkan bagi orang yang memiliki sifat-sifat baik, di antaranya adalah menepati janji. Allah Swt. berfirman,

وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ

“Dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah (yang dipikulnya) dan janjinya.” (QS. Al-Mukminun: 8)

Keenam, orang yang menepati janji, akan dipercaya orang lain. Kepercayaan adalah modal utama dalam meraih kebaikan di dunia maupun di akhirat. Salah satu sifat Nabi Saw. yang mengantarkannya dipilih Allah Swt menjadi Nabi dan Rasul-Nya adalah karena ia adalah orang yang tepercaya.

Ketujuh, orang yang menepati janji, akan digolongkan menjadi golongan Nabi Muhammad Saw. Rasulullah Saw. bersabda,

"Orang yang merendahkan orang-orang Mukimin dan yang berjanji tetapi tidak menepati janjinya, maka mereka bukanlah golonganku dan aku bukan dari golongan mereka." (HR. Muslim)

Kedelapan, orang yang menepati janji akan terhindar dari dosa besar dan akan meraih keutamaan. Mengingkari janji antara sesama Muslim hukumnya haram, sekalipun terhadap orang kafir, lebih-lebih terhadap sesama Muslim. Jadi, memenuhi janji termasuk keutamaan, sedangkan mengingkarinya dosa besar.

Kesembilan, orang yang menepati janji, akan digolongkan sebagai orang yang berakal. Allah Swt.berfirman,

أَفَمَن يَعْلَمُ أَنَّمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ الْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَىٰ ۚ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ .الَّذِينَ يُوفُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَلَا يَنقُضُونَ الْمِيثَاقَ

“Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran, (yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian,” (QS. Ar-Ra'd: 19-20)

Kesepuluh, menepati janji akan terjalinannya antar individu ke harmonisan yang semakin erat. Menepati janji merupakan wujud dari memuliakan, menghargai, dan menghormati manusia.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang manfaat dan keutamaan menepati janji. Semoga Allah Swt. memberi kemampuan kepada kita menjadi orang-orang yang senantiasa menepati janji sebagai wujud ketaatan kepada Allah Swt. dan memuliakan dan membina jalinan antar sesama. Aamiin.

1 komentar:

  1. Learn about a great master fulfilling his promise
    goo.gl/CWJbqS

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.