Kamis, 09 Maret 2017

Penyebab Kebinasaan Seseorang

Pada dasarnya, dunia dengan segala kenikmatan yang terdapat di dalamnya bukanlah sesuatu yang harus dijauhi. Ia boleh saja dinikmati, namun tidak menyimpang dari ketentuan Allah swt. Bila tidak, umat ini justru akan tenggelam dalam kenikmatan itu yang membuatnya menjadi binasa. Rasulullah Saw sudah mengingatkan soal ini kepada para sahabat yang berarti kepada kita semua dalam salah satu sabdanya,

"Akan datang suatu masa di mana kamu akan diperebutkan oleh umat lain sebagaimana makanan lezat diperebutkan oleh orang yang lapar". Para sahabat bertanya, "Apakah saat itu jumlah kami sedikit ya Rasulullah ?" Beliau menjawab, "Tidak, bahkan jumlah kamu banyak, tetapi seperti buih di lautan karena kalian terserang penyakit wahn." Mereka bertanya lagi, "Apakah penyakit wahn itu ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Terlalu cinta dunia dan takut kepada mati" (HR. Abu Dawud)

Manakala kita tidak ingin mengalami kebinasaan, maka tidak ada pilihan kecuali terus melakukan gerakan perbaikan dan melestarikan nilai-nilai kebaikan yang sesuai dengan ketentuan Allah dan RasulNya, Allah Swt berfirman,

ÙˆَÙ…َا Ùƒَانَ رَبُّÙƒَ Ù„ِÙŠُÙ‡ْÙ„ِÙƒَ الْÙ‚ُرَÙ‰ٰ بِظُÙ„ْÙ…ٍ ÙˆَØ£َÙ‡ْÙ„ُÙ‡َا Ù…ُصْÙ„ِØ­ُونَ

“Dan Tuhanmu tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, selama penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Huud:117)

Adapun yang menyebabkan kebinasaan seseorang di jelaskan oleh Rasulullah Saw melalui sabdanya yang berbunyi,

Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Saw bersabda, "Akan datang suatu zaman saat itu orang yang beriman tidak akan dapat menyelamatkan imannya, kecuali bila dia lari membawanya dari puncak bukit ke puncak bukit yang lain dan dari suatu gua ke gua yang lain. Maka apabila zaman itu telah tiba, segala mata pencarian (pendapatan kehidupan) tidak dapat diperoleh kecuali dengan melaksanakan sesuatu yang menyebabkan kemurkaan Allah Swt. Apabila ini telah terjadi, maka kebinasaan seseorang adalah dari sebab mengikuti kehendak isteri dan anak-anaknya. Kalau ia tidak mempunyai isteri dan anak, maka kebinasaannya dari sebab mengikuti kehendak kedua orang tuanya. Dan jikalau orang tuanya sudah tidak ada lagi, maka kebinasaannya dari sebab mengikuti kehendak familinya atau dari sebab mengikuti kehendak tetangganya".

Sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah Saw, apakah maksud perkataan engkau itu?" (kebinasaan seseorang karena mengikuti kemauan isterinya, atau anaknya, atau orang tuanya, atau keluarganya, atau tetangganya). 

Nabi Saw menjawab, "Mereka akan menghinanya dengan kesempitan kehidupannya. Maka ketika itu lalu dia menceburkan dirinya di jurang -jurang kebinasaan yang akan menghancurkan dirinya." (HR Baihaqi).

Kita tidak pernah dilarang untuk memenuhi kemauan istri, anak, orang tua maupun keluarga, selama kemauan mereka itu masih dalam kewajaran dan tidak melanggar syari’at Allah dan Rasulnya.

Akan tetapi perlu diingat apabila telah melanggar aturan Allah dan rasulnya. Maka inilah yang menyebabkan kebinasaan dirinya. Keterangan Benar sekali sabda Rasulullah Saw ini. Banyak orang yang mengetahui perkara-perkara yang diharamkan dalam agama namun oleh karena mengikuti kemauan isteri, anak, orang tua, famili atau tetangganya, dia sanggup menceburkan diri ke dalam jurang kemaksiatan demi untuk memuaskan hati mereka. Sebagai contoh korupsi atau mencuri untuk memenuhi kemauan istri, anak, orang tua, keluarga maupun tetangga.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang hadits Rasulullah Saw yang menjelaskan tentang penyebab kebinasaan seseorang. Mudah-mudahan kita semua di jauhkan dari sifat yang demikian. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.