Senin, 17 April 2017

Kayu yang Dapat Melindungi Kesehatan Gigi dan Gusi

Kesehatan Mulut adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada kesehatan rongga mulut yang didalamnya termasuk gigi, gusi dan lidah. Kesehatan mulut harus kita jaga dengan baik dan jangan pernah untuk menyepelekan ketika kita mengalami permasalahan pada gigi dan gusi.

Gigi tidak hanya berfungsi untuk mengunyah makanan tapi juga memiliki fungsi estetika yang menunjang kecantikan seseorang. Oleh sebab itu, sangat diperlukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatannya. Kerusakan pada gigi jika tidak segera ditangani dapat menimbulkan gangguan pada organ tubuh lainnya, karena mulut dan gigi juga dapat menjadi pintu masuk dari seluruh kuman-kuman dan bakteri dari luar tubuh. Bahkan bisa menganggu aktivitas kita.

Banyak cara untuk melindungi gig dan gusi. salah satunya memilih pasta gigi yang cocok. Untuk saat ini banyak pasta gigi yang memberikan jaminan pemakainya untuk perlindungan gigi. Mulai dari memutihkan gigi, menghilangkan rasa ngilu pada gigi, menghilangkan bau mulut dan lain sebagainya. Semua pasta gigi tersebut dikemas dengan kemasan modern.

Sejak zaman dahulu, manusia telah mengenal beberapa variasi teknik dalam membersihkan gigi. Mulai dari bulu ayam, duri landak, tulang hingga kayu dan ranting-ranting digunakan sebagai alat pembersih gigi. Masyarakat arab sebelum kedatangan Islam, menggunakan akar dan ranting kayu dari pohon arak (Salvadora persica) yang hanya dapat tumbuh di daerah asia tengah dan afrika, yang belakangan diketahui sebagai alat pembersih gigi terbaik hingga saat ini.

Setelah kedatangan agama Islam, Rasulullah Saw menetapkan penggunaan siwak sebagai sunnah beliau yang sangat dianjurkan, bahkan beliau bersabda :

Seandainya tidak memberatkan ummatku, maka aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan wudhu” (Muttafaq ‘alaihi).

Siwak berbentuk batang, diambil dari akar dan ranting segar tanaman arak (Salvadora persica) yang berdiameter mulai dari 0,1 cm sampai 5 cm. Pohon Arak adalah pohon yang kecil, seperti belukar dengan batang yang bercabang-cabang, diameternya lebih dari 1 kaki, jika kulitnya dikelupas warnanya agak keputihan dan memiliki banyak juntaian serat. Akarnya berwarna coklat dan bagian dalamnya berwarna putih, aromanya seperti seledri dan rasanya agak sedikit pedas.

Dari berbagai sumber dijelaskan bahwa siwak berfungsi mengikis dan membersihkan bagian dalam mulut. Kata siwak diambil dari kata arab ‘yudlik’ yang artinya adalah ‘memijat’ (yakni memijat bagian dalam mulut). Jadi siwak lebih dari hanya sekedar sikat gigi biasa. Selain itu, batang siwak memiliki serat batang yang elastis dan tidak merusak gigi walau dibawah tekanan yang keras, bahkan batang siwak yang berdiameter kecil, memiliki kemampuan fleksibilitas yang tinggi untuk menekuk ke daerah mulut secara pas untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan dari sela-sela gigi dan menghilangkan plaque. Siwak juga aman dan sehat bagi perkembangan gusi.

Perlu diketahui, bahwa sisa-sisa makanan yang ada pada sela-sela gigi, menjadikan lingkungan mulut sangat baik untuk aktivitas pembusukan yang dilakukan oleh berjuta-juta bakteri yang dapat menyebabkan gigi berlubang, gusi berdarah dan munculnya kista. Selain itu, bakteri juga menghasilkan enzim perusak yang ‘memakan’ kalsium gigi sehingga menyebabkan gigi menjadi keropos dan berlubang. Bahkan, pada beberapa keadaan bakteri juga menghasilkan gas sisa aktivitas pembusukan yang menyebabkan bau mulut menjadi tak sedap.

Dalam sebuah penelitian terhadap kayu siwak menunjukkan bahwa siwak mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plaque, mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi.

Sebuah penelitian yang lain tentang ‘Periodontal Treatment’ (Perawatan gigi secara periodik/berkala) dengan mengambil sample terhadap 480 orang dewasa berusia 35-65 tahun di kota Makkah dan Jeddah oleh para ilmuwan dari King Abdul Aziz University, Jeddah, menunjukkan bahwa Periodontal treatement untuk masyarakat Makkah dan Jeddah adalah lebih rendah daripada studi yang dilakukan terhadap negara-negara lain, hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan siwak berhubungan sangat erat terhadap rendahnya kebutuhan masyarakat Makkah dan Jeddah terhadap ‘Periodontal Treatment’.

Penelitian lain dengan menjadikan bubuk siwak sebagai bahan tambahan pada pasta gigi dibandingkan dengan penggunaan pasta gigi tanpa campuran bubuk siwak menunjukkan bahwa prosentase hasil terbaik bagi kebersihan gigi secara sempurna adalah pasta gigi dengan butiran-butiran bubuk siwak, karena butiran-butiran tersebut mampu menjangkau sela-sela gigi secara sempurna dan mengeluarkan sisa-sisa makanan yang masih bersarang pada sela-sela gigi. Sehingga banyak perusahaan-perusahaan di dunia menyertakan bubuk siwak ke dalam produk pasta gigi mereka. WHO pun turut menjadikan siwak termasuk komoditas kesehatan yang perlu dipelihara dan dibudidayakan. (Sumber Majalah As-Sunnah Edisi 05/Tahun VII/1424H/2003M)

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang manfaat dan kegunaan siwak untuk gigi dan gusi. Mudah-mudahan dengan adanya ulasan ini, bisa menyadarkan kita begitu perlunya menjaga kesehatan gigi dan gusi. Sehingga Rasulullah Saw memerintahkan kita untuk bersiwak atau bersugi walaupun tidak sampai wajib hukumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.