Sabtu, 01 April 2017

Kisah Nabi Yunus yang Lari dari Tanggung Jawab

Yunus bin Mata salah satu Rasul yang diutus oleh Allah Swt untuk menghadapi penduduk Ninawa, suatu kaum yang keras kepala, penyembah berhala, dan suka melakukan kejahatan. Selama lebih tiga puluh tahun menyeru kebaikan secara berulang kali Yunus memperingatkan mereka, tetapi mereka tidak mau berubah, apalagi karena Yunus bukan dari kaum mereka. Hanya ada 2 orang yang bersedia menjadi pengikutnya, yaitu Rubil dan Tanuh. Rubil adalah seorang yang alim bijaksana, sedang Tanuh adalah seorang yang tenang dan sederhana.

Nabi Yunus nyaris putus asa. Allah Swt pun meminta Yunus untuk berdakwah lagi selama 40 hari namun tidak ada perubahan yang terjadi pada kaumnya. Meskipun nabi, tapi ia masih memiliki  kefitrahan sebagai manusia, Dia pun sudahtidak tahan lagi dengan keadaan kaumnya, sehingga Nabi Yunuspun menyeru kepadakaumnya, Ia telah diberi wahyu oleh Allah SWT untuk menyampaikan berita bahwa Allah Swt akan mengadzab mereka karena sikapmereka itu setelah berlalu tiga hari. Menimpakan azab kepada kaum Ninawe berupa azab yang pedih seperti azab yang ditimpakan Allah Swt kepada kaum madyan. Setelah menyucapkan itu pada kaumnya Nabi Yunus pun pergi menainggalkan kaumnya dalam keadaan marah.

Dalam surat ash-Shafat: 139-148, Allah swt. menceritakan kisah nabi Yunus as. secara lebih rinci. Sekalipun cerita yang sama juga ditemukan dalam ayat lain seperti surat al-Qalam [68]: 48-49. Kisah dalam surat ash-Shafat tersebut seperti terlihat dalam ayat berikut,

وَإِنَّ يُونُسَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ(139)إِذْ أَبَقَ إِلَى الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ(140)فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ الْمُدْحَضِينَ(141)فَالْتَقَمَهُ الْحُوتُ وَهُوَ مُلِيمٌ(142)فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ(143)لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ(144)فَنَبَذْنَاهُ بِالْعَرَاءِ وَهُوَ سَقِيمٌ(145)وَأَنْبَتْنَا عَلَيْهِ شَجَرَةً مِنْ يَقْطِينٍ(146)وَأَرْسَلْنَاهُ إِلَى مِائَةِ أَلْفٍ أَوْ يَزِيدُونَ(147)فَآمَنُوا فَمَتَّعْنَاهُمْ إِلَى حِينٍ(148)

Artinya: “Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul (139). (ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan (140). kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian (141). Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela (142). Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah (143). niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit (144). Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit (145). Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu (146). Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih (147). Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu (148).”

Dalam ayat di atas, diceritakan bahwa Nabi Yunus as. diutus ke suatu negeri untuk mengajak penduduknya beriman kepada Allah Swt. Akan tetapi, Nabi Yunus dihadapkan pada masyarakat pembangkang dan keras kepala yang membuat Nabi Yunus as. berputus asa. Pembangkangan kaumnya, membuat Nabi Yunus memilih pergi dan meninggalkan kewajiban dakwahnya, mangajak manusia bertauhid dan mengesakan Allah Swt.

Maka sampailah Nabi Yunus as. ke tepi sebuah dermaga dan mendapati sebuah kapal yang penuh sesak dan siap berlayar menuju laut lepas. Nabi Yunus pun memutuskan untuk menumpang kapal tersebut. Akan tetapi, di tengah lautan kapal tersebut dihadang oleh seekor ikan paus yang sangat besar. kapalpun terombang ambing dan hampir karam. Demi menyelamatkan seluruh penumpang, akhirnya para penumpang sepakat untuk mengadakan undian tantang siapa yang akan dibuang ke dalam untuk menjadi tumbal dan santapan ikan paus. Sehingga, semua penumpang kapal bisa selampat dari ancaman ikan paus tersebut. 

Semua penumpang mengikuti undian, termasuk Nabi Yunus as. wal hasil, setelah beberapa kali diundi, nama yang keluar untuk diceburkan ke dalam laut adalah nabi Yunsu as. Diapun dicampakan ke dalam laut sebagai santapan ikan paus. Begitu sampai di dalam laut, ikan puaspun langsung menelannya. Sehingga, nabi Yunus berada di dalam perut ikan selama berhari-hari dalam sebuah riwayat disebutkan selama empat puluh hari-. 

Di dalam perut ikan, nabi Yunus menyadari kesalahannya. Dia telah meninggalkan kewajibannya sebagai Rasul Allah 
Swt. Diapun bertaubat kepada Allah Swt, dan Allah Swt pun menerima taubatnya. Atas bantuan Allah swt, akhirnya ikan paus itu memuntahkan Nabi Yunus ke daratan. 

Nabi Yunus terdampar di sebuah daratan yang tandus, gersang dan panas. Tidak ada kehidupan dan tanamam di sana. Allah Swt pun menumbuhkan sebatang pohon labu untuk melindungi tubuh Nabi Yunus yang masih lunak. Setelah beberapa hari, Nabi Yunus kembali pulih dan kembali kepada kaumnya untuk berdakwah di tengah mereka.

Sahabat bacaan madani yang selalu dirahmati Allah Swt. Dari kisah Nabi Yunus di atas, banyak pelajaran yang dpat diambil. diantaranya yang paling pokok adalah, bahwa jangan pernah meninggalkan tanggung jawab dan tugas, kalau tidak ingin ditimpa kesulitan dan selau kalah dalam persaingan hidup seperti yang terjadi pada Nabi Yunus. Mudah-mudahan kita selalu konsisten dengan tugas dan tanggung jawab kita sebagai khalifah di muka bumi ini. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.