Rabu, 03 Mei 2017

Cara Rasulullah Membantu dan Meringankan Pekerjaan IsteriNya

Renungan untuk para suami.
Pekerjaan rumah tangga pada umumnya seperti masak, mencuci baju, membersihkan rumah dan lainnya adalah pekerjaan seorang isteri. Pekerjaan rumah tangga tersebut merupakan ladang ibadah bagi isteri. Sebab yang demikian juga termasuk pelayanan bagi suami. Pekerjaan rumah tangga juga tidak lepas dari tanggung jawab suami.

Semua kewajiban istri di dalam rumah tidak berarti menafikan anjuran kepada suami untuk membantu isterinya mengerjakan pekerjaan rumah ketika ada kesempatan, bahkan hal ini merupakan salah satu bentuk pergaulan yang baik antara suami dan isteri serta sebagai tanda kepedulian suami untuk membahagiakan isteri.

Hal yang demikian pernah dilakukan oleh Rasulullah Saw. membantu isterinya mengerjakan pekerjaan rumah. Sebagaimana pernah di ungkapkan Isteri Beliau Aisyah ra.

Aisyah ra. di tanya: mengenai apa yang di lakukan Rasulullah Saw. di rumahnya? aisyah ra. menjawab: "beliau saw. membantu isterinya dalam menyelesaikan pekerjaan rumah, dan jika beliau Saw. mendengarkan adzan beliaupun keluar (ke mesjid)”. (HR. Bukhari)

Rasulullah Saw. juga mengerjakan sesuatu yang bisa beliau lakukan sendiri untuk meringankan beban isterinya

Aisyah ra. di tanya mengenai apa yang di lakukan Rasulullah Saw. di rumahnya? aisyah menjawab: "beliau saw. mencuci sendiri pakaiannya, memeras susu kambingnya, dan melayani dirinya sendiri.” ( (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Aisyah ra. juga mengatakan bahwa: "Rasulullah Saw. sendiri yang menjahit bajunya, menambal sandalnya dan mengerjakan seperti apa yang di lakukan suami-suami yang lain di rumahnya”. (Hadits shahih, al muhaddits: al baany, sumber: shahihul jaami”, no: 4937).

Sahabat bacaan madani demikianlah contoh sebuah ketawadhu’an dan sikap rendah hati (tidak takabur) Rasulullah Saw dalam hal membahagiakan isterinya. Rasulullah Saw turut mengerjakan dan membantu isterinya untuk pekerjaan rumah tangga. Rasulullah Saw merupakan seorang hamba Allah Swt yang terpilih tidaklah segan atau gengsi mengerjakan pekerjaan isterinya dalam rumah tangga.

Dari hadits tersebut, bisa menjadi renungan bagi suami-isteri dalam menjalankan kehidupan rumah tangga. Dalam rumah tangga membutuhkan kerja sama antara suami dan isteri, supaya pekerjaan rumah tangga tersebut menjadi ringan. Para suami juga tidak boleh egois dalam hal pekerjaan rumah tangga, dan menganggap pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan sepenuhnya isteri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.