Minggu, 13 Agustus 2017

Pengertian dan Konsep Kepedulian Sosial Menurut Q.S. Al- Kautsar dan Q.S. Al- Ma’un

Pengertian Kepedulian Sosial
Kata kepedulian berasal dari akar kata peduli yang artinya memerhatikan atau menghiraukan. Menaruh peduli berarti menaruh perhatian atau menghiaraukan sesuatu. Kepedulian  merupakan suatu sikap  memperhatikan atau menghiraukan  urusan orang lain ( sesam anggota masyarakat).

Kepedulan sosial bukan berarti mencampuri urusan orang lain tetapi lebih pada membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi orang lain dengan tujuan kebaikan. Mengapa manusia perlu memiliki kepedulian sosial?

Dikarenakan manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa menjalin hubungan kerjasama dengan orang lain. Kerjasama itu dapat terjalin harmonis manakala masing-masing pihak memiliki kepedulian sosial.  Sikap kepedulian sosial sangat dianjurkan dalam ajaran Islam.

Karena kepedulian sosial  mempunyai dampak positif antara lain terwujudnya sikap tolong menolong sehingga menumbuhkan kerukunan dan  dan kebersamaan yang erat. Banyak cara  untuk membentuk jiwa sosial dalam kehidupan masyarakat , antara lain :

1. Menyadari bahwa rezeki adalah berasal dari Allah Swt dan jika Allah Swt menghendaki dapat di ambil dalam waktu yang relative singkat.

2. Menyadari bahwa kepedulian sosial termasuk ibadah yang pasti akan mendapat pahala dari Allah Swt.

3. Menjauhkan diri dari sifat rakus(Tamak), kikir dan bakhil.

Konsep kepedulian sosial terdapat pada surah al-Kautsar dan al- Ma'un.

Surah Al Kautsar dan Al-Maun Tentang Kepedulian Sosial

1. Surah al- Kautsar.

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ . فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ . إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ

Artinya,
1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah
3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus.

 Penjelasan Surah Al Kautsar.

Surah al-Kautsar terdiri dari 3 ayat, termasuk golongan surat-surat makiyyah. Surah ini diturunkan oleh Allah menghibur  hati nabi Muhammad. Adapun isi kandungan surah al- Kautsar sebagai berikut:

Ayat 1, menerangkan tentang Allah Swt telah memberikan yang banyak kepada Nabi Muhammad Saw. Nikmat yang banyak tersebut disebut Al-Kautsar.

Ayat 2, menerangkan tentang dua perintah kepada Nabi Muhammad saw., khususnya dan umat Islam pada umumnya, yaitu melaksanakan sholat dan berqurban. Pelaksanaan dua perintah tersebut sebagai bukti rasa syukur atas limpahan nikmat Allah Swt. Yang begitu banyak.

Ayat 3, menerangkan tentang  orang yang membenci Nabi Muhammad saw. Dan risalahnya akan terputus dari rahmat-Nya. Dalam ayat ini terdapat lafal al-abtar. Menurut kebiasaan orang arab, kata ini digunakan untuk menyebut orang yang tidak memiliki anak laki-laki.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bahwa isi kandugan surah al-Kautsar menjelaskan bahwa Allah mengnugerahkan nikmat yang berlimpah kepada nabi muhammad, sehingga Allah memerintahkan untuk bersyukur denga mendirikan salat dan berkurban penuh keikhlasan.Orang-orang yang membenci Nabi Muhammad tidak akan mendapat kebaikan dunia dan akhirat, dia benar-benar orang yang merugi.

Surah al- Ma’un.

َرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ . فَذَٰلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ . وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ . فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ . الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ . الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ . وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ

Terjemah surah
1. tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3. dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin.
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
6. orang-orang yang berbuat riya.
7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna.

Penjelasan Surah Al-Ma'un.
Ayat1-3 menjelaskan tentang pendusta agama yaitu orang yang menghardik ( menyia-nyiakan) anak yatim dan enggan memberi makan kepada orang miskin.

Ayat 4-7 menjelaskan tentang orang-orang yang melaksanakan salat tetapi mendapat celaka. Kecelakan disebabkan karena mereka lalai atau mengabaikan waktu salatnya. Orang yang melalaikan salatnya termasuk pendusta agama.

Juga menjelaskan tentang  ria, yaitu orang-orang yang berbuat baik karena ingin memperoleh pujian dan sanjungan dari orang lain  bukan ikhlas karena Allah.  Al- Ghazali  dalam menjelaskan  ria terjadi jika seseorang menampilkan amal dalam bentuk ibadah dengan tujuan supaya diperhatikan oleh orang lain, sehingga ia mendapat tempat di dalam hatinya. Orang yang ria termasuk pendusta agama karena pernbuatan itu menyekutukan Allah.

Ayat 7, mnerupakan salah satu ajaran tentang larangan berperilaku bakhil atau kikir yaitu  enggan memberi bantuan kepada orang lain. Perilaku ini termasuk pendustaan terhadap agama.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa surah al- Ma’un menjelaskan tentang sifat manusia yang dipandang oleh Allah sebagai pendusta agama, yaitu:

1. Orang-orang yang menghardik anak yatim
2. Enggan memberi bantuan kepada orang lain lain yang sangat membutuhkan bantuannya.
3. Orang yang enggan member makan kepada fakir miskun.
4. Orang yang lalai dalam salat dan ria.

Pertama, menghardik anak yatim. Pengertian menghardik anak yatim ada dua kategori yaitu menghardik secara verbal dan menghardik secara non verbal. Menghardik secara verbal yaitu menghardik dengan ucapan-ucapan yang kasar, sedangkan menghardik yang bersifat nonverbal misalnya bertutur kata lembut dengan anak yatim , tetapi tidak  memberikan makan dan pakaian yang dan pendidikan yang layak bagi mereka.

Para pelaku kesewenang-wenangan terhadap yatim, akan mendapatkan balasan dari Allah Swt. antara lain, ditegaskan di dalam Al-Qur'an. Allah Swt mengganjar mereka yang memakan harta yatim secara lalim, sebenarnya menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala neraka.

إِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَىٰ ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ نَارًا ۖ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًا

Artinya, “ Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).” (QS. An-Nisaa' : 10)

Kedua, menghina anak yatim sama saja dengan menempuh jalan ke neraka. Karena, dengan menyakiti hati anak yatim, apa pun doa anak yatim akan dikabulkan oleh Allah swt. “Doa baik dan buruk dari yatim akan dikabulkan oleh Allah.,”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.