Senin, 19 Februari 2018

Pengertian Jabariyah, Tokoh Aliran Jabariyah dan Doktrin Ajaran Aliran Jabariyah

Pengertian Jabariyah.
Secara bahasa Jabariyah berasal dari kata jabbara yang mengandung arti memaksa dan mengharuskannya melakukan sesuatu. Salah satu sifat dari Allah Swt adalah al-Jabbar yang berarti Allah Maha Memaksa. Sedangkan secara istilah Jabariyah adalah menolak adanya perbuatan dari manusia dan menyandarkan semua perbuatan kepada Allah Swt. Dengan kata lain adalah manusia mengerjakan perbuatan dalam keadaan terpaksa (majbur).

Aliran Jabariyah lahir di Khurasan, Iran pada paruh pertama abad ke-2 H/ ke-8 M, yang dipelopori oleh Ja’ad bin Dirham ( wafat 124 H/ 724 M).

Menurut Harun Nasution Jabariyah adalah paham yang menyebutkan bahwa segala perbuatan manusia telah ditentukan dari semula oleh qaḍa dan qadar Allah Swt. Maksudnya adalah bahwa setiap perbuatan yang dikerjakan manusia tidak berdasarkan kehendak manusia, tapi diciptakan oleh Tuhan dan dengan kehendak-Nya, di sini manusia tidak mempunyai kebebasan dalam berbuat, karena tidak memiliki kemampuan. Ada yang mengistilahlkan bahwa Jabariyah adalah aliran manusia menjadi wayang dan Tuhan sebagai dalangnya.

Abu Zahra menuturkan bahwa paham ini muncul sejak zaman sahabat dan masa Bani Umayyah. Ketika itu para ulama membicarakan tentang masalah qadar dan kekuasaan manusia ketika berhadapan dengan kekuasaan mutlak Tuhan.

Tokoh Aliran Jabariyah.

1) Jahm bin Shafwan
2) Al-Ja’ad bin Dirham
3) Husain bin Muhammad al-Najjar
4) Dirar Ibn ‘Amr

Doktrin Ajaran Aliran Jabariyah.

1) Aliran Ekstrim.

Tokoh aliran ekstrim adalah Jahm bin Shafwan, dengan doktrin pokok adalah:

a) Manusia tidak mampu untuk berbuat apa-apa. Ia tidak mempunyai daya, tidak mempunyai kehendak sendiri, dan tidak mempunyai pilihan.

b) Surga dan neraka tidak kekal, dan yang kekal hanya Allah Swt.

c) Iman adalah makrifat atau membenarkan dengan hati, dan hal ini sama dengan konsep yang dikemukakan oleh kaum Murji’ah. 

d) Kalam Tuhan adalah makhluk.

e) Allah Swt tidak mempunyai keserupaan dengan manusia seperti berbicara, mendengar, dan melihat.

f) Allah Swt tidak dapat dilihat dengan indera mata di akhirat kelak.

2) Aliran Moderat.

a) Tuhan menciptakan perbuatan manusia, baik itu positif atau negatif, tetapi manusia mempunyai bagian di dalamnya. Tenaga yang diciptakan dalam diri manusia mempunyai efek untuk mewujudkan perbuatannya.

b) Manusia tidak dipaksa dan tidak pula menjadi pencipta perbuatan, tetapi manusia memperoleh perbuatan yang diciptakan Tuhan.

c) Tuhan tidak dapat dilihat di akhirat.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang pengertian Jabariyah, tokoh aliran Jabariyah dan doktrin ajaran aliran Jabariyah. Sumber buku Siswa Kelas X MA Ilmu Kalam Kementerian Agama Republik Indonesia, 2014. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.