Senin, 09 September 2019

Langkah-Langkah Praktis Penelitian Hadis

Langkah-Langkah penelitian Hadis meliputi penelitian sanad dan penelitian matan.

a. Penelitian Sanad dan Rawi Hadis

1) Meneliti Sanad dan Rawi adalah takhrij.

2) I`tibar
I`tibar yaitu menyertakan sanad-sanad yang lain untuk suatu hadis tertentu, dan hadis tersebut pada bagian sanadnya tampak hanya terdapat rawi saja, dan dengan menyertakan sanad-sanad yang lain tersebut akan dapat diketahui apakah ada rawi yang lain atau tidak untuk bagian sanad dari sanad yang dimaksud. Langkah ini tidak dapat ditinggal sama sekali, mengingat sebelum melakukan penelitian terhadap karakteristik terhadap setiap rawi, perlu diketahui lebih duhulu rangkaian para rawi yang terlibat dalam periwayatan hadis yang bersangkutan. Langkah ini dilakukan dengan membuat skema sanad.

3) Penelitian asma Ar-ruwat
Meneliti nama para rawi yang tercantum dalam skema sanad (penelitian asma Ar-ruwat). Langkah ini dilakukan dengan mencari nama, nisbat, kunyah, dan laqob setiap rawi dalam kitab-kitab rijalul hadis, seperti kitab Tahdzib At-Tahdzib.

4) Meneliti Tarikh Ar-Ruwat
Meneliti Tarikh Ar-Ruwat, yaitu meneliti al-Masyayikh wa al-Talamidz (Guru dan murid) dan al-mawalid wa alwafayat (tahun kelahiran dan kematian). Dengan langkah ini dapat diketahui bersambung atau tidaknya suatu sanad.

5) Meneliti Jarh wa Ta`dil
Meneliti Jarh wa Ta`dil untuk mengetahui karakteristik rawi yang bersangkutan, baik dari segi aspek moral maupun aspek intelektualnya (keadilan dan kedhobitannya)

b. Penelitian Matan
Langkah terakhir adalah penelitian terhadap matan hadis, yaitu menganalisa matan untuk mengetahui kemungkinan adanya `illat dan syudzudz padanya. Langkah ini dapat dikatakan sebagai langkah yang paling berat dalam penelitian suatu hadis, baik teknik pelaksanaannya maupun aspek tanggung jawabnya. Hal itu karena kebanyakan pengalaman suatu hadis justru lebih bergantung pada hasil analisis matannya daripada penelitian sanad.

Langkah ini memerlukan wawasan yang luas dan mendalam, untuk itu seorang peneliti dituntut untuk menguasai bahasa arab dengan baik, menguasai kaidahkaidah yang berkaitan dengan tema matan hadis, memahami isi al-Qur`an, baik tekstual maupun kontekstual, memahami prinsip-prinsip ajaran islam, mengetahui metode istinbath, dan sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulan bahwa Langkah-langkah praktis penelitian hadis yaitu melalui penelitian sanad dan rowi hadis serta penelitian matan hadis.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang langkah-langkah praktis penelitian hadis. Sumber Modul 3 Konsep Dasar Ulumul Hadis PPG dalam Jabatan Tahun 2019 Kementerian Agama Republik Indonesia JAKARTA 2019. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.