Rabu, 03 Maret 2021

Nilai-Nilai Keteladanan Tokoh-Tokoh dalam Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia

Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia 

Tokoh-tokoh penggerak utama dalam penyebaran Islam dan telah menggoreskan nilai-nilai keteladan mereka lebih dikenal dengan sebutan “Wali Songo” yaitu sebagai berikut. 


1. Maulana Malik Ibrahim, nama lainnya adalah Maulana Maghribi (Barat). Disebut Maghribi karena asalnya dari Persia, pusat kegiatannya di Gresik, Jawa Timur. 


2. Sunan Ampel atau Ngampel, nama kecilnya Raden Rahmat yang berkedudukan di Ngampel Surabaya. Melalui peran beliau lahirlah generasi Islam yang tangguh, salah satunya Raden Fatah sultan pertama Demak. 


3. Sunan Giri, nama aslinya Raden Paku. Beliau adalah murid Sunan Ampel. Pusat kegiatannya di Bukit Giri, Gresik.


4. Sunan Bonang, nama kecilnya adalah Makdum Ibrahim putra Raden Rahmat yang berkedudukan di Bonang dekat Tuban. 


5. Sunan Drajat, nama kecilnya adalah Malik Munih juga putra Raden Rahmat dengan pusat kegiatan di daerah Drajat, dekat Sedayu suatu wilayah antara Gresik dan Tuban. 


6. Sunan Kalijaga, nama aslinya Joko Said. Pusat kegiatannya di Kadilangu, Demak (Jawa Tengah). 


7. Sunan Gunung Jati disebut pula Syarif Hidayatullah, berkedudukan di Gunung Jati, Cirebon (Jawa Barat). 


8. Sunan Kudus, berkedudukan di Kudus. 


9. Sunan Muria, yang berkedudukan di gunung Muria dekat Kudus. 


Masing-masing anggota Wali Songo tersebut, memiliki tugas menyampaikan dakwah Islam, melalui berbagai perbaikan dalam sistem nilai dan sistem sosial budaya masyarakat. Menurut buku Atlas Wali Songo, disebutkan tugas tokoh-tokoh Wali Songo dalam mengubah dan menyesuaikan tatanan nilai-nilai budaya masyarakat, sebagai berikut: 

1. Sunan Ampel membuat peraturan-peraturan yang islami untuk masyarakat Jawa. 

2. Raja Pandhita di Gresik merancang pola kain batik, tenun lurik dan perlengkapan kuda. 

3. Susuhunan Majagung, mengajarkan mengolah berbagai jenis masakan, lauk pauk, memperbaharui alat-alat pertanian, membuat gerabah. 

4. Sunan Gunung Jati di Cirebon mengajarkan tata cara berdoa dan membaca mantra, tata cara pengobatan, serta tata cara membuka hutan. 

5. Sunan Giri membuat tatanan pemerintahan di Jawa, mengatur perhitungan kalender siklus perubahan hari, bulan, tahun, windu, menyesuaikan siklus pawukon, juga merintis pembukaan jalan.

6. Sunan Bonang mengajar ilmu suluk, membuat gamelan, menggubah irama gamelan. 

7. Sunan Drajat, mengajarkan tata cara membangun rumah, alat yang digunakan orang untuk memikul orang seperti tandu dan joli. 

8. Sunan Kudus, merancang pekerjaan peleburan, membuat keris, melengkapi peralatan pande besi, kerajinan emas juga membuat peraturan undangundang hingga sistem peradilan yang diperuntukkan orang Jawa.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang fase perkembangan Islam di Indonesia. Sumber Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XII SMA. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, 2018. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.