Sabtu, 25 Juni 2016

Makna dan Adab Menebarkan Salam


Salam adalah ucapan penghormatan dalam Islam, yang di dalamnya berisikan doa keselamatan antara sesama Muslim dan Muslimah, ketika berjumpa atau berpisah, ketika memulai pembicaraan atau mengakhirinya. Setiap muslim dan muslimah dianjurkan (sunat) menebarkan salam. Sebgaimana sabda Rasulullah Saw,

“Hai manusia! Tebarkanlah salam.” (HR. Tirmdzi)

Menebarkan salam itu tidaklah terbatas hanya kepada muslim dan muslimah yang dikenal saja. Sebab hak untuk mendapatkan salam itu adalah hak setiap orang Islam, baik yang dikenal maupun tidak kenal. Sebagaimana diterangkan Rasulullah Saw dalam sabdanya,

“Seorang laki-laki bertanya kepadda Nabi Saw, “Bagaimana Islam yang baik?” Beliau menjawab : “Kau beri makan (orang yang lapar). Kau ucapkan salam terhadap orang yang kau kenal dan orang yang tidak kau kenal.” (HR. Bukhari)

Selanjutnya setiap orang Islam yang telah menerima ucapan salam dari saudaranya berkewajiban pula untuk menjawabnya. Sebagaimana firman Allah Swt :

“Jika kamu dihormati dengan suatu penghormatan, balaslah kehormatan itu dengan yang lebih baik daripadanya, atau balslah kehormatan itu dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah itu menghitung segala sesuatu.” (QS. An-Nisa’ : 86)

Dalam ayat di atas diungkapkan dengan kata “Huyyitum” (kamu dihormati) , ”Bitahiyyatin” (dengan sesuatu kehormatan) dalam Islam memberi penghormatan itu termasuk dengan mengucapkan salam sekurang-kurangnya adalah:

Assalaamu ‘Alaikum (Semiga keselamatan atas kamu)

Dan jawabannya,

Wa ‘Alaikumussalaam (Semoga juga keselamatan atas kamu)

Yang lebih baik dari itu adalah,

Assalaamu ‘Alaikum Warahmatullaah (Semoga keselamatan atas kamu, begitu juga rahmat cinta kasih Allah)

Dan jawabannya :

Wa ‘Alaikumussalaam warahmatullaah (Semoga juga keselamatan atas kamu, begitu juga rahmat cinta kasih Allah)

Sedangkan salam yang sempurna adalah :

Assalaamu ‘Alaikum Warahmatullaah wabarakaatuh (Semoga keselamatan atas kamu, begitu juga rahmat cinta kasih Allah dan keberkahannya)

Dan jawabannya adalah :

Wa ‘Alaikumussalaam warahmatullaah wabarakaatuh (Semoga juga keselamatan atas kamu, begitu juga rahmat cinta kasih Allah dan keberkahannya)

Selanjutnya adab atau etika mengucapkan salam.

Biarpun sunnat mengucapkan salam, berlaku untuk siapa saja yang Islam, apakah dia tua atau muda, kaya atau miskin, pejabat atau rakyat biasa. Sebaiknya orang yang memberi salam itu lebih dahulu orang yang sesuai dengan kedudukannya saat itu, mislanya :

1. Orang yang berkenderaan memberi salam kepada yang berjalan.

2. Orang yang berjalan kepada orang yang duduk.

3. Orang yang sedikit kepada orang yang banyak.

4. Orang yang muda kepada yang tua.

Sebagaimana sabda Rasulullah Saw,

“Orang yang berkendaraan memberi salam kepada yang berjalan, yang berjalan memberi salam kepada yang duduk, dan yang sedikit memberi salam kepada yang banyak.’’ (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat yang lain Rasulullah Saw bersabda,

“Memberi salam anak-anak kepada orang tua, yang berjalan kepada yang duduk, dan yang sedikit kepada yang banyak.” (HR. Bukhari)

Namun demikian jika prakteknya ketentuan ini tidak demikian, insya Allah tidak apa-apa. Maksudnya bukan berarti menunggu yang muda mengucapkan salam dulu kepada orang tua. Boleh-boleh saja orang tua mengucapkan salam kepada yang muda.

Disamping itu, setiap orang Islam juga di anjurkan pula mengucapkan salam ketika masuk kedalam rumah sendiri, sekalipun dalam keadaan kosong. Begitu juga kita di anjurkan mengucapkan salam kepada orang-orang Islam yang sudah meningga dunia, ketika berziarah ke kubur mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.