Selasa, 24 November 2015

Adab atau Etika Bersedekah Agar Menjadi Ibadah


Sedekah adalah pemberian seorang Muslim kepada orang lain secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Sedekah lebih luas dari zakat maupun infak. Karena sedekah tidak hanya berarti mengeluarkan atau menyumbangkan harta. Namun sedekah mencakup segala amal perbutan manusia yang baik. Dalam sebuah hadits digambarkan Rasulullah SAW yang artinya:

“Memberi senyuman kepada saudaramu adalah sedekah.”

Sedekah merupakan amal saleh, tentunya sama dengan ibadah yang lain. Sama-sama punya etika yang harus diperhatikan. Sedekah adalah ibadah yang bisa kita lakukan setiap saat. Justru itulah jangan sampai bersedekah tetapi tidak mendatangkan pahala, malahan menjadi dosa bagi yang bersedekah. Sedekah bukan untuk mencari popularitas dan nama. Disaat butuh sama orang baru mau bersedekah. Contoh disaat menjelang pemilihan anggota DPR/DPD, Presiden, Gubernur, Bupati/Wali Kota sampai ketingkat paling bawah pemilihan RW/RT. Untuk itu perlu kita ketahui adab atau etika sebelum bersedekah, antara lain adalah :

1. Bersedekah Hanya Untuk Mencari Ridha Allah SWT.
Tentunya yang dibutuhkan adalah niat yang ikhlas dan suci karena Allah swt. Bukan untuk mengharapkan pujian dari orang lain. Sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang artinya :

“Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali amal yang ikhlas untuknya dan hanya mencari ridhanya.”(HR Nasa’i)

2. Harta yang Di Sedekahkan Berasal Dari Harta yang Terbaik.
Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an,

Artinya :”Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.”(QS Ali Imran : 92)

Munkin bertolak belakang dengan tabiat manusia pada umumnya. Mereka menginfakkan sesuatu yang tidak baik dimata mereka. Jika mereka menginfakkan pakaian maka mereka memilih pakaian yang lusuh atau bekas yang kadang-kadang kancingya sudah tidak lengkap lagi. Mereka menyedekahkan makanan karena mereka sudah tidak minat lagi.

3. Tidak Mengharapkan Balasan Kepada Orang yang Disedekahi.
Umat Muslim yang bersedekah hanya mengharapkan balasan dari Allah swt. Tidak boleh mengharapkan balasan terhadap orang yang disedekahi. Baik balasan berupa materi maupun dukungan tertentu. Seseuai dengan firman Allah swt. dalam Al-Qur’an,

Artinya :”Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah, baik laki0laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akakn dilipat gandakan (pembayarannya) kepada mereka, dan bagi mereka pahala yang banyak.”(QS Al-Hadid : 18)

4. Barang yang Disedekahkan Berasal Dari Usaha yang Halal.
Barang yang disedekahkan bukan berasal dari hasil korupsi atau berasal dari usaha yang haram. Akan tetapi harus dari usaha yang halal, sesuai dengan hadits Rasulullah saw.

Artinya :”Barang siapa memperoleh harta dari perbuatan dosa lalu dengannya ia menyambung silaturahim, atau menginfakkannya di jalan Allah maka Allah akan mengumpulkan semuanya itu dan melemparkannya ke neraka.”

5. Merahasiakan Sedekah Dalam Kondisi-kondisi Tertentu dan Memperlihatkannya Selama Aman dari Riya’
Sebagaimana firman Allah swt dalam Al-Qur’an,

Artinya :” Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya  dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(QS Al-Baqarah : 271)

Ayat menginformasika kita boleh menampakkan sedekah dengan tujuan supaya dicontoh orang lain. Namun jika menampakkan bisa menyebabkan riya maka menyembunyikan sedekah itu lebih baik dari menampakkannya.

6. Tidak Mengungkit-ungkit Sedekah dan Tidak Menyakiti Perasaan Orang yang Disedekahi.
Larangan ini berdasarkan firman Allah swt dalam Al-Qur’an,

Artinya :”Perkataan yang baik dan pemberian maaf itu lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah mahakaya da maha penyantun.”(QS Al-Baqarah : 263)
Dan Allah juga berfirman yang artinya :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima)....”(QS Al-Baqarah : 264)

7. Sedekah Diberikan dengan Wajah Berseri dan Lapang Dada.
Sedikit sedekah yang diberikan kepada orang fakir dengan wajah berseri lebih baik daripada sedekah banyak yang diberikan dengan wajah cemberut. Sesuai dengan hadits Rasulullah saw, yang artinya:

“jangan meremehkan perbuatan baik sedikit pun, meskipun itu sekedar engkau menemui saudaramu dengan wajah ceria.”(HR Muslim)

8. Sedekah Diberikan Kepada Orang yang Paling Membutuhkan.
Sedekah diberikan kepada orang yang paling membutuhkan, jika kerabat kita yang lebih membutuhkan, maka mereka lebih berhak menerimanya. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW, yang artinya :

“Sedekah yang deberikan kepada orang miskin (bernilai) satu sedekah, dan apabila sedekah diberikan kepada kerabat maka (bernilai) dua. Yakni sedekah dan menyambung kekerabatan.”(HR Muslim, Tirmdzi)

9. Menyegerakan Sedekah Ketika Masih Hidup dan Ketika Mampu Melakukannya.
Sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang artinya :

“Gunakanlah yang lima, sebelum datang lima perkara, masa muda sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa fakirmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum datang matimu.”(HR Hakim) 

2 komentar:

  1. Sedekah bisa membawa berkah bagi harta orang yang melakukannya. dan yang pastinya akan mendapatkan pahala

    Terima kasih sudah berbagi. sangat bermanfaat

    BalasHapus
  2. Sangat bagus artikel ini…wajib untuk dibaca, ijin ngeshare ya…

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.