Senin, 21 Desember 2015

6 Cara Agar Terhindar dari Putus Asa


Kehidupan tidak selamanya berjalan mulus seperti yang kita inginkan. Secara bergantian kita akan merasakan senang, menderita, sukses dan gagal. Keadaan yang seperti ini sudah merupakan sunatullah. Akan tetapi tidak banyak di antara kita mampu bangkit  setelah mendapatkan atau merasakan kegagalan. Ada yang menyerah kalah dan putus asa begitu saja tanpa mengambil pelajaran dari kegagalan tersebut. Padahal orang-orang yang berputus asa merupakan orang yang sesat. Sebagaimana firman Allah swt. dalam Al-Qur’an, yang artinya,
“Dia (Ibrahim) berkata, ‘tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang yang sesat.’” (QS. Al-Hijr : 56)

Oleh karena itu, agar terhindar dari rasa putus asa, setiap umat muslim harus menanamkan rasa optimis, bahwa Allah swt. pasti memberikan yang terbaik untuk hamba-hambanya. Karena dengan optimis, seorang muslim akan berusaha mencapai cita-citanya dengan penuh keikhlasan karena Allah swt. untuk mendapatkan sikap optimis perlu dilakukan cara-cara berikut ini.

1. Menggali hal-hal positif dari pengalaman masa lalu.
Allah swt. tidak menciptakan langit dan bumi beserta isinya dengan sia-sia, pastinya banyak manfaat di dalamnya. Begitu juga kehidupan yang kita alami, terkadang kita mendapatkan rintangan, halangan dan musibah untuk mencapai yang diinginkan. Kita dituntut untuk sabar dan pandai menyikapinya, serta harus menyadari bahwa dibalik musibah itu pasti ada hikmahnya. Allah swt. berfirman yang artinya,

“Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya sia-sia...” (QS Shad : 27)

2. Menata ulang target yang ingin dicapai.
Apabila usaha yang kita rintis selama ini belum membuahkan hasil, sementara modal, tenaga dan waktu kita sudah banyak habis, maka perlu kita menata ulang kembali target yang ingin kita capai. Langkah ini akan membuat hidup kita terarah untuk menuju sukses. Allah swt. berfirman yang artinya,

“Wahai orang-orang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memerhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya, Allah maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”(QS. At-Thalaq : 3)

3. Mencegah target besar menjadi target-target kecil yang segera dapat dilihat keberhasilannya.
Apabila selama ini target kita terlalu besar, sehingga sulit untuk mencapainya. Alangkah lebih baik kita pecah menjadi target yang kecil-kecil. Sehingga kita mudah untuk mencapainya.

4. Bertawakkal kepada Allah swt setelah melakukan ikhtiar.
Hidup kita akan merasa lebih ringan tanpa beban, apabila bertawakkal kepada Allah swt. atas hasil yang kita peroleh setelah kita berikhtiar dengan sungguh-sungguh. Dengan tawakkal, insya Allah kita semakin optimis dalam hidup. Allah swt. berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya,

“...Dan barang siapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya)...” (QS. At-Thalaq : 3)

5. Mengubah cara pandang terhadap kegagalan.
Kegagalan bukan berarti dunia kiamat. Terkadang kita mersa takut gagal, sehingga tidak berani mencoba melakukan langkah awal untuk meraih target yang diimpikan. Orang yang sukses adalah orang yang mampu memanfaatkan kegagalan menjadi kunci kesuksesan. Allah swt. berfirman dalam Al-Qur’an, yang artinya,

“...Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri...” (QS. Ar-Ra’d : 11)

6. Meyakini bahwa Allah swt. akan menolong dan memberi jalan keluar.
Ketika kita sudah mengikuti aturan yang Allah swt. tetapkan, insya Allah akan memberikan segala kebutuhan yang kita perlukan. Allah swt. akan menolong kita, jika tertimpa kesulitan, sebagaimana firman Allah swt. dalam Al-Qur’an yang artinya,

“...Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan dia memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka...” (QS. At-Thalaq : 2-3)

Sahabat madani yang selalu berbahagia, itulah 6 cara bagaimana supaya menjadi orang yang selalu optimis dalam kehidupan. Sebab setan selalu mengarahkan manusia untuk putus asa apabila menghadapi rintangan atau kegagalan dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.