Selasa, 09 Februari 2016

Keampuhan Kalimat Hasbunallaahi Wani’mal Wakiil Disaat Menghadapi Masalah


Akhir-akhir ini, kita sering dikejutkan oleh berbagai macam bencana dan musibah yang menimpa negeri ini silih berganti. Sebentar-sebentar terdengar kabar bencana, sedikit-sedikit terjadi kecelakaan, baik didarat, dilaut maupun di udara.
Kita saksikan sebagian saudara kita digoncang oleh gempa, dihantam angin beliung, dilanda banjir, ditimbun longsor, kebakaran dan lain sebagainya. Semua itu merupakan ujian yang diberikan Allah swt sebagai ujian untuk kita semua. Bahkan saudara-saudara kita atau mungkin kita sendiri meraskan was-was terhadap potensi bencana yang kita hadapi. Misalnya kita yang tinggal diperbukitan di cemaskan dengan potensi tanah longsor yang bisa datang tiba-tiba. Yang tinggal dipinggir laut digelisahkan oleh datngnya ombak besar yang menggulung dan potensi suami. Yang tinggal di dekat hutan ditakutkan dengan serangan binatang-binatang buas. Yang tengah bepergian melalui jalan darat, dicemaskan oleh kemungkinan terjadinya kecelakaan. Yang bepergian melalui laut dikhawatirkan dengan kemungkinan kapal tenggelam. Yang bepergian melalui udara, ditakutkan pesawatnya mengalami kerusakan di udara.

Dengan demikian seakan-akan tidak ada lagi tempat yang aman di negeri ini. Sungguh jika kita benar-benar mau merenungkan kehidupan di bumi ini, kita akan menyadari bahwa bahaya itu ada di mana mana. Bahaya bisa terjadi kapan saja dan dima saja.

Untuk menghadapi hal ini, kita tidak saja memerlukan kehati-hatian. Kita juga memerlukan kewaspadaan. Dua hal ini tidak cukup, tidak cukup pula kita merencanakn diri dengan sebaik-baiknya, dengan mempertimbangkan segala kemungkinan buruk yang bakal terjadi.

Lebih dari itu, kita membutuhkan suatu pegangan. Pegangan yang bisa membuat kita memperoleh ketenangan, keterjagaan, perlindungan dan kesiap siagaan menghadapi segala kemungkinan yang bakal terjadi. Dan semua itu hanya bisa di dapatkan dengan kekuatan doa yang sanggup melindungi dan membawa kita memperoleh keyakinan dan kepasrahan kepada sang pencipta dan penguasa alam ini, yaitu Allah swt. sebagaimana Rasulullah Saw bersabda,

“Tiada gunanya kehati-hatian dan kewaspadaan orang yang mampu. Doa itu memberi manfaat terhadap apa yang terjadi dan apa yang belum terjadi. Sesungguhnya musibah itu datang, lalu berdoa datng menghadangnya, kemudian keduanya saling mengalahkan sampai hari kiamat.” (HR. Al-Hakim)

Sabda Rasulullah saw ini hendak mengingatkan kita, bahwa tanpa doa, kita tidak akan sanggup menolak musibah atau bencana apapun, betapapun kerasnya usaha yang telah kita lakukan untuk menghindarkannya.

Disaat kita dihadapkan pada suatu perkara yang besar, Rasulullah saw. mengajarkan kepada kita agar sering mengucapkan kalimat doa :

"Hasbunallaahi Wani’mal’ Wakiil"
“Cukuplah Allah bagiku dan (Dia) sebaik-baik penolong.” (HR. Ibnu Mardawih)

Doa ini sangat penting kita baca dalam kehidupan sehari-hari, dimana kita banyak menghadapi perkara-perkara besar. Sudah semenjak dahulu Rasulullah saw telah mewasiatkan kepada umatnya :

“Bagaimana aku bersenang-senang, sedangkankan pemilik terompet telah menelan terompet (dimulutnya), memalingkan jidat, dan memiringkan pendengarannya menunggu kapan ia diperintahkan dengan tiupan lalu meniupnya!” Para sahabat bertanya, “Apa yang harus kita lakukan sekarang?” Beliau bersabda, “Ucapkanlah Hasbunallaahi Wani’mal’ Wakiil ‘alallaahi tawakkalna.” (Cukuplah Allah bagiku dan (dia) sebaik-baik penolong. Hanya kepada Allah aku berserah diri.” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban, Tirmdzi, Al-Hakim, Thabrani)

Makna doa ini berarti, kita mempercayakan kecukupan segala urusan kita kepada Allah, karena Allah adalah Al-Hasiib. Yakni Dzat yang memberikan kecukupan segala sesuatunya kepada seluruh hambaNya. Maka bacakanlah doa ini disaat-saat kita menghadapi perkara atau masalah. Adapun masalah yang kita hadapi dan membacakan doa tersebut, antara lain,

1. Jika kita takut, kemudian kita mengharap dan mempercayakan kecukupan padaNya, maka Allah swt yang akan memberi kecukupan dan keamanan.

2. Jika kita gelisah dan panik, lalu kita meminta kecukupan dari Allah swt. Allah swt yang akan menjadi penenang hati kita.

3. Jika kita sedih atau terluka, kemudian kita memohon kecukupan terhadapnya, maka Allah swt yang akan menghibur dan membahagiakan hati kita.

4. Jika kita menghadapi masalah atau problem besar, lalu kita percayakan dan cukupkan urusannya kepada Allah swt, maka Allah swt. yang akan memberi jalan keluar dalam masalah yang kita hadapi.

Selain mempercayakan kecukupan, kita pun juga menyandarkan dan menyerahkan penyelesaian segala urusan kita kepada Allah, karena Allah adalah Al-Wakiil. Yakni Dzat yang kepadanya disandarkan dan diserahkan pengurusan setiap urusan hambanya. Dan Allah swt adalah Ni’mal wakil, yakni sebaik-baik Dzat yang mewakili, sebaik-baik Dzat yang diserahi dan disandari.

Apabila kita sanggup membaca doa ini dengan penuh keyakinan dan kesadaran, maka kita akan mendapatkan keterjagaan dan pengamanan dari Allah swt. sebagaimana Rasulullah saw. pernah bersabda,

“Hasbunallaahi wani’mal wakiil (cukuplah Allah bagiku dan (dia) sebaik-baik penolong), adalah doa pengamanan bagi setiap orang yang ketakutan.” (HR. Abu Na’im)

Sesungguhnya Allah telah menolong Nabi Ibrahim as. dari kobaran api Raja Namrudz dengan kalimat ini. Disebutkan dalam Hadits riwayat Al-Bukhari bahwa, “Akhir dari ucapan Ibrahim as. ketika dilemparkan ke kobaran api adalah Hasbunallaahi Wani’mal’ Wakiil.”

Ketika Nabi Muhammad saw. diintimidasi dan diprovokasi oleh orang-orang kafir, beliau menghadap Allah seraya berdoa, “Hasbunallaahi Wani’mal’ Wakiil.” (HR. Al-Bukhari)

Tatkala kaum muslimin dibuat takut oleh para musuh-musuhnya, mereka mengucapkan doa, “Hasbunallaahi wanikmal wakiil.” Sebagaimana firman Allah swt. dalam Al-qur’an,

“(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: ‘Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka’, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab : Hasbunallaahi Wani’mal’ Wakiil.” (QR. Ali-Imran : 173)

 Lebih dari itu, kita akan mendapatkan ketenangan hati, kejernihan pikiran, dan ketenteraman jiwa berkat ketawakkalan kita kepada Allah swt. sebagaimana sabda Rasulullah saw,

“Ramalan mujur-sial adalah syirik. (Beliau mengulanginya tiga kali) dan tiap orang pasti terlintas dalam hatinya perasaan demikian, tetapi Allah menghilangkan perasaan itu dengan tawakkal.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sebesar apapun kegelisahan, kecemasan, dan ketakutan itu menyerang hati, jika kita benar-benar memasrah kan diri kepada Allah swt setelah berusaha, niscaya ketakutan itu akan sirna.

Dan andai kata perkara yang kita takutkan itu benar-benar terjadi, maka kita tidak akan terkejut lagi, sehingga dapat lebih tenang mengatasinya. Sebab kita sudah berusaha dan tawakkal kepada Allah swt. kita akan siap menerimanya sebagai kehendak Allah swt, Dzat yang sedang menguji kita.

Demikianla sahabat bacaan madani keampuhan dari kalimat Hasbunallaahi Wani’mal’ Wakiil, mudah-mudah kita selalu dalam lindungan Allah swt. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.