Rabu, 20 April 2016

Teman yang Baik dan yang Buruk Laksana Pembawa Minyak Wangi dan Pembawa Selongsong Api


Manusia adalah makhluk sosial yang selalu membuthkan orang lain. Kita bisa melihat sejarah Nabi Adam as. waktu diciptakan seorang diri tanpa Hawa istrinya.  Kehidupan Nabi Adam as. seolah-olah ada yang kurang. Akhirnya Allah Swt. menciptakan Hawa sebagai teman sekaligus isterinya. 

Begitu juga kita yang hidup di atas dunia Allah ini. Hidup kita juga kurang sempurna kalau tidak ada teman, tentunya teman yang dimaksud adalah teman yang bisa membawa kita ke kebaikan. Sebab baik dan buruknya akhlak seseorang bisa juga dipengaruhi oleh pertemannya. Untuk itulah kita di anjurkan untuk mencari teman yang baik.

Jangan sampai kita mendapatkan teman yang buruk, selalu menggiring kita kepada kemaksiatan. Sebab sangatlah dahsyat pengaruh teman yang buruk ini, mereka akan selalu  mempengaruhi dan selalu mencari cara bagaimana mempermainkan otak dan akalnya, dan kemudian merusak kebaikannya atau menghalang-halanginya menuju pintu taubat hingga dia tetap terperangkap dalam candu maksiat. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw,
Dari Abu Musa Al-Asy’ari RA, mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk adalah seperti pembawa minyak wangi dan pembawa selongsong (alat peniup) api. Pembawa minyak wangi akan menyemprotkan bau wangi kepadamu. Kamu membeli minyak wangi atau kamu mencium minyak wangi darinya. Sedangkan pembawa selongsong api akan membakar pakaianmu atau kamu mencium bau busuk darinya.” (HR. Muttafaq ‘alaih)

Hadits tersebut mencakup perintah untuk mencari teman-teman yang baik dan peringatan untuk menghindari teman teman yang buruk.

Nabi Saw memberikan perumpamaan mengenai kedua macam teman ini dengan menjelaskan sebagai berikut; teman yang baik adalah seluruh keadaanmu bersamanya dan kamu dalam kebahagaian dan kebaikan. Ia laksana pembawa minyak wangi yang mana kamu dapat mengambil manfaat dari minyak wangi yang di bawanya, baik dengan memberikannya kepadamu atau menukarkannya. Setidaknya ketika kamu duduk di sampingnya, maka jiwamu akan merasa nyaman karena bau wangi minyak tersebut.

Kebaikan yang dapat di proleh seseorang dari temannya yang baik, sesungguhnya lebih baik dan lebih mulia dari minyak wangi. Ia dapat mengajarkan kepada anda pengetahuan yang berkenaan dengan urusan agama dan duniamu, memberikan nasihat kepadamu atau memperingatkan bahaya yang mungkin dapat menimpamu. Kemudian ia dapat mendorongmu untuk menaati Allah dan Rasulnya, Sesungguhnya watak seseorang akan terbentuk dengan mengikuti temannya , tabiat, dan ruh laksana tentara-tentara  yang berbaris, dan sebagiannya akan menggiring sebagian yang lain kepada kebaikan atau sebaliknya.

Paling sedikit, Anda dapat mengambil manfaat dari teman anda yang baik yaitu manfaat yang tidak dapat di remehkan bahwa teman anda mencegah anda dari keburukan-keburuakan dan  dosa-dosa, memelihara persahabatan dan berlomba-lomba dalam kebaikan, menghindari kejahatan atau memelihara diri anda ketika bersamanya dan ketika anda tidak ada di tempat. Kecintaan dan doanya akan bermanfaat bagi anda ketika anda masih hidup atau sesudah meninggal, dan akan mendukung anda karena hubungan anda maupun karena kecintaanya kepada anda. Hati teman-teman yang baik tidak dapat di ukur dan di hitung. 

Berteman dengan orang-orang yang jahat (hal ini berlawanan dengan apa yang kami sebutkan tadi) merupakan hal yang berbahaya dari segala segi bagi orang yang berteman dengan mereka dan buruk pula bagi orang yang bergaul dengan mereka. Banyak bangsa-bangsa yang hancur karena mereka. Banyak pula orang-orang dekat mereka yang dijerumuskan ke jurang kehancuran karena mereka, baik di sadari ataupun tidak.

Oleh karena itu, salah salah satu nikmat Allah yang terbesar bagi hamba-Nya adalah petunjuk-nya untuk berteman dengn orang-orang yang terbaik. Sedangkan diantara siksaan-Nya atas Hambanya adalah mengujinya dengan berteman bersama orang-orang yang jahat.


Bersahabat dengan orang-orang yang baik dapat membawa seseorang pada kedua kebahagian ( dunia dan akhirat), sedangkan bersahabat dengan orang yang jahat dapat menjerumuskan nya kedalam dua kesengsaraan.

Bersahabat dengan orang yang baik akan memberinya ilmu yang bermanfaat, akhlak yang mulia dan perbuatan yang baik. Sedangkan bersahabat dengan orang yang jahat menghalangi hal itu.

Allah Swt berfirman, 

“Dan (ingatlah) hari (ketika) orang yang zhalim itu mengigit dua tanganya, seraya berkata, ‘aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan (yang lurus) bersama rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan jadi teman akrab (ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Qur’an ketika Al Qur’an telah datang kepadaku. Dan syetan itu tidak akna menolong manusia.” (QS. Al Furqaan (25):27-29)

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang perumapamaan teman yang baik dan teman yang buruk. Semoga kita selalu mendapatkan teman yang baik dan selalu membawa kita ke kebaikan Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.