Jumat, 01 Juli 2016

Bentuk Godaan Syetan yang Sering Timbul Ketika Shalat


Shalat adalah merupakan urutan kedua setelah mengucapkan dua kalimat syahadat dalam rukun Islam. Shalat sangat berperan penting dalam kehidupan umat Islam. Sebab shalat juga merupakan amalan yang pertama kali akan dihisab. Amalan seseorang bisa dinilai baik buruknya dinilai dari shalatnya.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda,
.
“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Swt mengatakan, ’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.”

Dari hadits Rasulullah Saw sudah sangat jelas bagaimana kedudukan ibadah shalat dalam kehidupan orang Islam. Shalat bisa menetukan baik dan buruknya amal ibadah yang lain. Dengan alasan inilah setan akan terus merusak ibadah shalat orang Islam. Dengan bermacam cara setan untuk merusak pahala ibadah shalat umat Islam. Mulai dari awal shalat sampai selesai, setan selalu berusaha untuk merusak pikiran orang yang shalat tersebut. secara garis besar ada tujuh bentuk godaan setan yang sering dalam ibadah shalat, sebagaimana berikut ini: 

1. Selalu Ragu Saat Takbiratul Ihram.
Saat mulai membaca takbiratul ihram “Allahu Akbar”, ragu apakah takbir yang dilakukannya itu sudah sah atau belum sah.

Ibnul Qayyim ra, berkata: “Termasuk tipu daya syetan yang banyak mengganggu mereka adalah was-was dalam bersuci (berwudhu) dan niat atau saat takbiratul ihram dalam shalat”. Was-was itu membuat mereka tersiksa dan tidak tenteram.
2. Memalingkan Konsentrasi Orang Yang Shalat.
 Konsentrasi orang yang shalat selalu di lemahkan oleh syetan, terutama di masalah,

a. Bacaan Shalat.
Sahabat Rasulullah Saw yaitu ‘Utsman bin Abil ‘Ash datang kepada Rasulullah dan mengadu: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syetan telah hadir dalam shalatku dan membuat bacaanku salah dan rancau”. Rasulullah Saw menjawab, “Itulah syetan yang disebut dengan Khinzib. Apabila kamu merasakan kehadirannya, maka meludahlah ke kiri tiga kali dan berlindunglah kepada Allah Swt Akupun melakukan hal itu dan Allah Subhaanahu wa ta’aala menghilangkan gangguan itu dariku” (HR. Muslim)

b. Jumlah Rakaat.
Abu Hurairah Ra berkata, “Sesungguhnya Rasulullah Saw telah bersabda: “Jika salah seorang dari kalian shalat, syetan akan datang kepadanya untuk menggodanya sampai ia tidak tahu berapa rakaat yang ia telah kerjakan. Apabila salah seorang dari kalian mengalami hal itu, hendaklah ia sujud dua kali (sujud sahwi) saat ia masih duduk dan sebelum salam, setelah itu baru mengucapkan salam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat yang lain,
Abu Hurairah Ra berkata: “Rasulullah Saw bersabda, “Apabila dikumandangkan azan shalat, syetan akan berlari seraya terkentut-kentut sampai ia tidak mendengar suara azan tersebut. Apabila muadzin telah selesai azan, ia kembali lagi. Dan jika iqamat dikumandangkan, ia berlari. Apabila telah selesai iqamat, dia kembali lagi. Ia akan selalu bersama orang yang shalat seraya berkata kepadanya: “Ingatlah apa yang tadinya tidak kamu ingat!”, sehingga orang tersebut tidak tahu berapa rakaat ia shalat.” (HR Bukhari)

3. Terburu-buru Menyelesaikan Shalat.
Ibnul Qayyim berkata: “Sesungguhnya ketergesa-gesaan itu datangnya dari syetan, karena tergesa-gesa adalah sifat gegabah dan sembrono yang menghalang-halangi seseorang untuk berprilaku hati-hati, tenang dan santun serta meletakkan sesuatu pada tempatnya. Tergesa-gesa muncul kerana dua perilaku buruk,yaitu sembrono dan buru-buru sebelum waktunya.”

Tentu saja bila sholat dalam keadaan tergesa-gesa, maka cara pelaksanaannya asal mengerjakan shalat, asal selesai, sudah!. Tidak ada ketenangan atau thuma’ninah.

Pada zaman Rasulullah Saw ada orang sholat dengan tergesa-gesa. Akhirnya Rasulullah Saw memerintahkannya untuk mengulanginya lagi karena shalat yang telah ia kerjakan belum sah.

Rasulullah Saw bersabda kepadanya: “Apabila kamu shalat, bertakbirlah (takbiratul ihram). Lalu bacalah dari Al-Qur’an yang mudah bagimu, lalu ruku’lah sampai kamu benar-benar ruku’ (thuma’ninah), lalu bangkitlah dari ruku’ sampai kamu tegak berdiri, kemudian sujudlah sampai kamu benar-benar sujud (thuma’ninah) dan lakukanlah hal itu dalam setiap rakaat shalatmu.” (HR Bukhari dan Muslim)

4. Melakukan Gerakan Yang Tidak Perlu.
Dahulu ada seorang sahabat yang bermain kerikil ketika sedang tasyahud. Ia membolak-balikkannya. Melihat hal itu, maka Ibnu Umar segera menegurnya selepas shalat. “Jangan bermain kerikil ketika shalat karena perbuatan tersebut berasal dari syetan. Tapi kerjakan seperti apa yang dikerjakan Rasulullah Saw”. Orang tersebut bertanya: “Apa yang dilakukannya?” Kemudian Ibnu Umar meletakkan tangan kanannya diatas paha kanannya dengan jari telunjuk menunjuk ke arah kiblat atau tempat sujud. “Demikianlah saya melihat apa yang dilakukan Rasulullah Saw”, kata Ibnu Umar. (HR Tirmidzi)

5. Melirik Ke Kanan dan Ke Kiri Waktu Shalat.
Dengan sadar atau tidak, seseorang yang sedang shalat memandang ke kiri atau ke kanan, itulah akibat godaan syetan penggoda. Karena itu, setelah takbiratul ihram, pusatkan pandangan pada satu titik. Yaitu tempat sujud. Sehingga perhatian kita menjadi fokus dan tidak mudah dicuri oleh syetan.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah Rh, ia berkata: “Saya bertanya kepada Rasulullah Saw tentang hukum menengok ketika shalat”. Rasulullah Saw menjawab, “Itu adalah curian syetan atas shalat seorang hamba.” (HR Bukhari)

6. Menguap dan Bersin
Rasulullah Saw bersabda: “Menguap ketika shalat itu dari syetan. Karena itu bila kalian ingin menguap, maka tahanlah sebisa mungkin.” (HR Thabrani)

Dalam riwayat lain Rasulullah Saw bersabda, “Adapun menguap itu datangnya dari syetan, maka hendaklah seseorang mencegahnya (menahannya) selagi bisa. Apabila ia berkata ha… berarti syetan tertawa dalam mulutnya” (HR Bukhari dan Muslim)

Syetan ingin mengganggu kekhusyukkan sholat dengan bersin, sebagaimana yang dikatakan Abdullah bin Mas’ud: “Menguap dan bersin dalam sholat itu dari syetan.” (Riwayat Thabrani)

Ibnu Hajar menguraikan pernyataan Ibnu Mas’ud Ra, “Bersin yang tidak disenangi Allah Swt adalah yang terjadi dalam sholat, sedangkan bersin di luar shalat itu tetap disenangi Allah Swt. Hal itu tidak lain karena syetan memang ingin mengganggu shalat seseorang dengan berbagai cara”.

7. Perasaan Mau Buang Angin Atau Buang Air.
Rasulullah Saw bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian bimbang atas apa yang dirasakan di perutnya apakah telah keluar sesuatu darinya atau tidak, maka janganlah sekali-kali ia keluar dari masjid sampai ia yakin telah mendengar suara (keluarnya angin) atau mencium baunya” (HR Muslim)

Demikianlah sahabat bacaan madani upaya-upaya syetan untuk merusak ibadah shalat umat Islam. Mudah-mudahan kita jauh dari godaan syetan yang terkutuk tersebut. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.