Kamis, 13 Oktober 2016

Inilah Sumber dari Semua Maksiat


Maksiat merupakan tindakan manusia yang melanggar hukum moral yang bertentangan dengan perintah Allah. Maksiat dapat melemahkan dan memutuskan jalan menuju Allah Swt. Maksiat membuat seorang individu untuk berbuat suatu hal yang condong kepada kemungkaran.. Perbuatan maksiat mempunyai ciri-ciri intrinsik yaitu dapat menghasilkan kepuasan diri, mengasikkan serta nikmat sehingga dapat membuat seorang individu senang dan bahkan kecanduan untuk melakukan kembali hal tersebut.

Sedangkan lawan dari maksiat adalah taat yang artinya mau menerima, mengikuti atau melaksanakan. Adapun menurut istilah, taat adalah menerima dan melaksanakan semua yang diperintahkan Allah Swt. dan meninggalkan semua yang dilarang-Nya.

Dari pengertian maksiat dan taat diatas, bisa kita simpulkan bahwa maksiat dan taat dua pekerjaan yang saling berlawanan. Namun perlu kita ketahui bahwa yang mempengaruhi maksiat dan taat itu terdapat pada diri manusia itu sendiri. Lalu apa-apa saja sumber yang mempengaruhi untuk berbuat maksiat tersebut?

firman Allah Swt dalam AlQur’an yang berbunyi:

وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي ۚ إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي ۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ

"Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha penyanyang.” (QS. Yusuf : 53)

Ridho dengan nafsu itu menjadi sumber semua kemaksiatan dan lupa kepada Allah Swt dikarenakan menjadi sebabnya tertutupnya cela dan cacatnya nafsu, sehingga celanya nafsu akan dianggap baik. dan orang yang ridho dengan nafsunya akan menganggap baik kelakuannya, orang yang menganggap baik kelakuannya tentu akan lupa kepada Allah Swt, dan sebab lupa itu manusia tidak mau meneliti kelakuannya dan meneliti aib dan cela dirinya, sehingga macam-macamnya kesenangan nafsu menguasai hatinya, dan ahirnya dia terjerumus pada kemaksiatan.

Abu Hafash berkata: "Barangsiapa yang tidak menuduh hawa nafsunya sepanjang waktu dan tidak menentangnya dalam segala hal, dan tidak menarik ke jalan kebaikan, maka sungguh ia telah tertipu. Dan barangsiapa melihat padanya dengan sebuah kebaikan, berarti ia telah dibinasakannya."

Al-Junaid al-Baghdadi berkata: "Jangan mempercayai hawa nafsumu, walaupun telah lama taat kepadamu, untuk beribadah kepada Tuhan-mu."

Al-Bushiry dalam Burdahnya berkata: "Lawan selalu hawa nafsumu dan syaitan serta jangan menuruti keduanya, walaupun keduanya itu memberi nasehat kepadamu untuk berbuat kebaikan, tetap engkau harus curiga dan waspada."

Sedangkan curiga terhadap nafsu(tidak ridho dengan nafsu)itu menjadi sumber ketaatan dan ingat kepada Allah Swt, itu dikarenakan orang yang tidak ridho dengan nafsunya ia tidak menganggap baik kelakuannya, sehingga ia selalu waspada dan selalu meneliti semua kelakuannya, sehingga nafsunya tidak bisa bebas menguasai orang tersebut. dan orang yang waspada terhadap gerak gerik nafsu akan selalu menjauhi apa yang dilarang oleh Allah Swt. dan itulah yang dinamakan taat kepada Allah Swt.

Kesimpulannya sahabat bacaan madani. Sumber dari semua maksiat yang ada dalam diri manusia adalah kelalaian dan syahwat, karena ingin memuaskan (ridho dengan)hawa nafsu. Mudah-mudahan kita selalu dijauhkan dari sumber yang mendatangkan maksiat tersebut. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.