Kamis, 06 Oktober 2016

Proses Janin Dalam Kandungan Menurut Al-Qur’an


Janin adalah mamalia yang berkembang setelah fase embrio dan sebelum kelahiran. Dalam bahasa Latin, fetussecara harfiah dapat diartikan "berisi bibit muda, mengandung". Pada manusia, janin berkembang pada akhir minggu kedelapan kehamilan, sewaktu struktur utama dan sistem organ terbentuk, hingga kelahiran. Janin disebut juga Calon Bayi.

Dalam Al-Qur’an, Allah menjelaskan dengan sangat rinci tentang proses penciptaan manusia termasuk proses perkembangan janin di dalam tubuh manusia. Hal ini adalah bukti bahwa Al-Qur’an merupakan wahyu Allah Swt. karena ilmu pengetahuan yang berkembang ketika itu belum mempunyai alat untuk melihat ataupun mengetahui proses perkembangan janin tersebut.

Namun, sekarang khususnya setelah perkembangan sains dan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat, barulah ayat tersebut dapat dibuktikan dan benar bahwa proses perkembangan janin yang disampaikan dalam Al-Qur’an sejalan dengan pembuktian yang dilakukan oleh pakar sains di dunia modern ini.

Firman Allah Swt dalam Al-Quran Surat. Al Mukminun, ayat 12-14  sebagai berikut :

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ مِن سُلَالَةٍ مِّن طِينٍ -١٢- ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَّكِينٍ -١٣- ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَاماً فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْماً ثُمَّ أَنشَأْنَاهُ خَلْقاً آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ - ١٤

“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati   (berasal ) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani ( yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha suci Allah, Pencipta yang paling baik.” 

Kandungan Al-Qur’an Surat Al Mukminun ayat 12 – 14 adalah :
Penegasan Allah bahwa manusia merupakan makhluk ciptaan-Nya yang asal kejadiannya dari tanah. Informasi dari Allah Swt tentang proses kejadian manusia ketika masih ada dalam kandungan.

Proses kejadian manusia ketika masih dalam kandungan sebagai berikut:

  1. Allah Swt menjadikan saripati tanah yang terdapat dalam tubuh manusia sebagai nutfah (spermatozoa), yang kemudian ditumpahkan kedalam qarar (rahim atau kandungan).
  2. Allah Swt merubah nutfah (Air mani) menjadi alaqah (segumpal darah) yang berbentuk gumpalan darah menyerupai buah lecis atau lintah.
  3. Dari alaqah (segumpal darah) Allah Swt menjadikannya sebagai mudgah yaitu segumpal daging menyerupai daging yang telah hancur berkas dikunyah.
  4. Dari mudgah Allah Swt menjadikannya sebagai idzam yaitu tulang belulang yang menjadi rangka.
  5. Kemudian Allah Swt menjadikannya sebagai makhluk lain yaitu manusia dengan segenap anggota-anggotanya.
Dalam ayat yang lain juga Allah Swt juga menjelaskannya, sebagaimana di sebutkan dalam Surah Al-An’am ayat 98

 وَهُوَ الَّذِي اَنْشَاَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَّاحِدَةٍ فَمُسْتَقَرٌّ وَّمُسْتَوْدَعٌ قَدْ فَصَلْنَا اْلآيَاتِ لِقَوْمٍ يَّفْقَهُوْنَ

“Dan Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu, maka bagimu ada tempat menetap dan tempat simpanan. Sesungguhnya kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran kami kepada orang-orang yang mengetahui” (QS. Al-An'am : 98)

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah Swt menciptakan manusia dari seorang diri yakni Adam As dan dari istrinya manusia berkembang biak atau menciptakan manusia dengan jenis yang satu. Allah telah memulai penciptaan manusia dari adam, dimana Allah menciptakannya dari tanah basah, kemudian Allah menjadikan tempat tinggal dimana manusia pernah tinggal didalamnya yaitu rahim kaum wanita, dan Allah juga menjadikan tempat penyimpanan yaitu tulang sulbi kaum laki-laki. Nabi Adam lah yang menurunkan seluruh manusia melalui proses kelahiran dan pernikahan yang kemudian menetap di dalam rahim, dan tersimpan di dalam tulang rusuk. Allah Swt menunjukkan kepada manusia betapa maha kuasa dan maha besar kekuasaan-Nya.

Ayat ini juga berbicara tentang asal kejadian manusia yang sama dari seorang ayah dan ibu atau sperma ayah dan ovum(sel telur) ibu, tetapi disini juga tersirat sebuah pesan, bahwa hakikat kemanusiaan orang perorang itu setara atau sama, karena walaupun berbeda-beda ayah dan ibu, tetapi unsur dan proses kejadiannya sama.

Setelah sampai pada masanya barulah dilahirkan alam dunia dalam keadaan tidak mengetahuin apa-apa. Sebagaimana firman Allah Swt dalam Al-Qur'an,

وَٱللَّهُ أَخۡرَجَكُم مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ شَيۡ‍ٔٗا وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَٰرَ وَٱلۡأَفۡ‍ِٔدَةَ لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ ٧٨
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur." (QS an-Nahl:78)

Bagaimana menurut pandangan ilmu kedokteran tentang proses kejadian manusia itu?
Allah memberikan anugrah kepada manusia sejak lahir tiga hal, yaitu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani. Dengan tiga hal tersebut manusia akan menjadi makhluk yang paling sempurna. Menurut para ulama bahwa pendengaran merupakan alat untuk mendengar seruan di dunia dan akherat. Dalam perkembangan organ bayi bahwa pendengaran itu lebih dahulu berfungsi dari pada mata. Dalam ilmu Embriologi janin ketika masih ada di rahim ibunya, mereka telah mendengarkan pesan-pesan yang diberikan melalui ibunya. Kemudian barulah mata itu berfungsi ketika bayi itu telah lahir di dunia, sehingga bayi itu dapat melihat apa-apa yang ada di sekelilingnya. Barulah pada perkembangan berikutnya bayi itu bisa berfungsi hati nuraninya yang terdiri dari otak dan hatinya.

Berdasarkan penelitian yang ilmiah di bidang kedokteran ditemukan bahwa otak manusia terdiri dari beberapa kepingan, yaitu keping otak bagian depan, dahi, pelipis, dan belakang. Kepingan-kepingan itu menjadi pusat berbagai macam indra manusia. Kepingan-kepingan itu mengalami perkembangan menuju kesempurnaan sesuai dengan derap perkembangan manusia sejak lahir sampai tua.

Sedangkan menurut ilmu sains janin terbentuk dalam tiga fase, persis seperti pembangunan gedung yang besar dan rumit.

Fase pertama adalah fase perencanaan dan persiapan. Fase ini disebut dengan nuthfah, masanya adalah 40 hari sejak hari pertama setelah masa menstruasi.

Fase kedua adalah fase pelaksanaan dan pembangunan dengan cepat. Nama fase ini adalah ‘alaqah,karena isi kandungan dalam kondisi tergantung di dinding rahim. Di sana pula ia menjalani pembentukan organ-organ. Saat janin sudah memiliki bentuk yang utuh, maka ia sudah mirip dengan manusia dalam bentuk hal, kecuali tulang otot-ototnya yang belum terbentuk. Fase ini juga berlangsung selama 40 hari. Dan saat berakhir, maka isi kandungan telah mengisi rongga rahim secara penuh. Ia tidak algi tergantung pada dinding rahim.

Fase ketiga adalah fase mudhghah, disebut demikian karena isi kandungan menjadi seperti segumpal daging. Mudghah terdiri dari dua macam, salah satunya disebut dengan mudhghah sempurna yaitu janin, dan yang kedua tidak sempurna yaitu plasenta. Kedua mudghah ini membentuk satu kesatuan yang tak terpisahkan dan satu sama lain saling membutuhkan. Fase mudghah ini juga berlangsung selama 40 hari. Kita tidak tahu pasti apa yang terjadi pada fase ini, kecuali yang berhubungan dengan pembentukan tulang dan otot. Fase ini akan berakhir dengan ditiupkannya ruh.

2 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.