Sabtu, 25 Februari 2017

5 Golongan Manusia yang Dekat Kepada Rahmat Allah

Rahmat Allah artinya pemberian Allah atas dasar kasih sayangNya atau bisa disebut karunia Allah. rahmat bisa berupa ampunan dosa, perlindungan, petunjuk, dan kebaikan – kebaikan lain. Setiap detik setiap ruang yang kita tempati selalu ada rahmat Allah. Kadar seorang hamba memperoleh rahmat sesuai dengan kedekatannya dengan Allah.

Adalah mereka golongan manusia yang senantiasa meminta kepada Allah Swt akan sekalian Rahmat-Nya apabila suatu perkara kebaikan maupun keburukan menghampiri mereka, dan mereka senantiasa tidak berhenti untuk meminta Rahmat daripada Allah Swt. Sedang Allah Swt akan menghapuskan Murka-Nya demi Rahmat-Nya.

Rasulullah Saw Bersabda :

Dari abu Hurairah ra.  ia berkata ; Rasulullah Saw bersabda; "Tatkala Allah menciptakan makhluk, ia menulis pada suatu  kitab,, kitab itu berada di sisiNya di atas “Arasy, bertuliskan ; Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku." (HR. Bukhari dan Muslim)

dan sesungguhnya Rahmat Allah Swt itu meliputi luasnya langit dan bumi beserta sekalian apa-apa yang ada di antara keduanya.

Rasulullah Saw Bersabda :
Dari Abu hurairah ra.  ia berkata ; "Saya mendengar Rasulullah Saw bersabda; Allah telah menjadikan rahmat itu seratus bagian. sembilan puluh sembilan ditahan disis- Nya, satu bagian Ia turunkan ke bumi, dari satu bagian itulah semua makhluk saling menyayangi sampai binatang itu mengangkat kakinya karena khawatir menginjak anaknya."

Dalam riwayat lain dikatakan Rasulullah Saw bersabda; sesungguhnya Allah mempunyai seratus rahmat dan ia menurunkan satu di antaranya itu untuk jin, manusia binatang dan serangga. dengan satu rahmat itulah mereka saling menyayangi dan dengan satu rahmat itulah binatang buas mempunya rasa kasih sayang terhadap anaknya. Adapun rahmat yang sembilan puluh sembilan . Allah menyimpannya untuk diberikan pada hari kiamat, sebagai rasa sayang terhadap hamba-hambaNya (Hr Bukhari dan muslim)

Setiap manusia tentunya menginginkan rahmat Allah Swt. akan tetapi manusia banyak yang tidak dapat rahmad Allah Swt dan ada juga yang dekat dengan rahmat Allah. Adapun diantara ciri-ciri manusia yang dekat dari Rahmad Allah Swt paling tidak 5 golongan manusia. Adapun ciri-ciri dari orang-orang yang dekat kepada Rahmat Allah Swt itu adalah sebagai berikut :

1. Mengerjakan Amal Ibadah Kepada Allah Swt.
Yaitu adalah mereka yang senantiasa taat lagi patuh pada perintah Allah Swt, senantiasa membaca kitab Allah Swt, mengerjakan shalat wajib lima waktu maupun yang sunnah serta yang membayarkan zakat, infaq dan sadaqah yang menyantuni fakir miskin dan lagi karena akan segala kasih sayang sesama mereka.

Firman Allah Swt:

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرّاً وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَّن تَبُورَ لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karuniaNya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Faathir:29-30)

2. Bersyukur Kepada Allah Swt.
Yaitu apabila seorang manusia yang beroleh rezeki dan harta yang banyak, niscaya ia menyadari bahwa sekalian daripada harta yang ia kumpulkan adalah karunia daripada ALLAH semata, dan menyadari bahwa sekalian daripada hartanya bukanlah miliknya sepenuhnya melainkan adalah harta daripada kaum dhuafa lagi yang fakir dan miskin itulah sebahagiannya.

Rasulullah Saw Bersabda :
Dari annas ra  ia berkata Rasulullah Saw bersabda ; "Sesungguhnya Allah sangat ridha kepada orang yang apabila makan ia memuji kepada – Nya  atau apabila minum ia memuji kepada Nya  karena merasa telah mendapatkan rahmat." (HR. Muslim)

Firman Allah Swt:
وَكَذَلِكَ فَتَنَّا بَعْضَهُم بِبَعْضٍ لِّيَقُولواْ أَهَـؤُلاء مَنَّ اللّهُ عَلَيْهِم مِّن بَيْنِنَا أَلَيْسَ اللّهُ بِأَعْلَمَ بِالشَّاكِرِينَ

“Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang yang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: “Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?” (Allah berfirman): “Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?”. (QS. Al-An’aam:53)

Sedang daripada perjalanannya guna beroleh rezeki daripada Allah Swt, niscaya apabila ia beroleh rezeki yang baik daripada Allah Swt adalah ia bersyukur sepenuhnya atas segala karunia lagi Rahmad-Nya. Sedang  apabila ia beroleh rezeki yang tiada semestinya baginya, tetaplah ia dengan segala kesyukurannya kepada Allah Swt melainkan baginya memohonkan kepada Allah Swt agar memberikan rahmad lagi karunia-Nya pada hari yang lain.

Dan Allah Swt senantiasa menambahkan nikmat-Nya kepada orang yang bersyukur, sedang bagi orang-orang yang ingkar kepada Allah Swt dari rasa bersyukur kepada-Nya, niscaya tiadalah diringankan segala siksa dan dosanya melainkan siksa Allah Swt -lah bagi mereka baik didunia maupun di negeri akhirat kelak.

Firman Allah Swt:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema`lumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim : 7)

3. Berterima Kasih Kepada Allah Swt.
Yaitu mereka yang senantiasa berterima kasih kepada Allah Swt, bahwasanya terdapat limpahan nikmat Allah Swt dibalik daripada kesusahan mereka. Apabila mereka ditimpa kemelaratan dan kesusahan dalam perkara urusan dunianya, lalu mereka hadapi dengan keikhlasan dan kesabaran dan kemudian Allah Swt menghilangkan kemelaratan yang ada pada mereka hingga tiadalah luput atas hati dan lisan mereka untuk berterima kasih kepada Allah Swt.

Firman Allah Swt:
وَإِذَا مَسَّكُمُ الْضُّرُّ فِي الْبَحْرِ ضَلَّ مَن تَدْعُونَ إِلاَّ إِيَّاهُ فَلَمَّا نَجَّاكُمْ إِلَى الْبَرِّ أَعْرَضْتُمْ وَكَانَ الإِنْسَانُ كَفُوراً

“Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia. Maka tatkala Dia menyelamatkan Kamu ke daratan, kamu berpaling. Dan manusia adalah selalu tidak berterima kasih." (QS. Al-Israa’:67)

4. Cinta Kepada Allah Swt.
Yaitu mereka yang senantiasa berbaik sangka kepada Allah Swt, yang patuh lagi taat akan segala perintah-Nya lagi meninggalkan segala apa-apa yang dilarang-Nya. Menjauhkan diri akan sekalian perkara kemaksiatan yang dibenci oleh Allah Swt lagi condong dengan sebenar-benar condong kepada syari’at Allah Swt dan menerima segala apa-apa yang Allah Swt tetapkan ke atas dirinya.
Firman Allah Swt :

وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللّهِ أَندَاداً يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللّهِ وَالَّذِينَ آمَنُواْ أَشَدُّ حُبّاً لِّلّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُواْ إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلّهِ جَمِيعاً وَأَنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ

“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)." (QS. Al-Baqarah : 165)

وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِّنَ الْأَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُوْلَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ

“Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalangan kamu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti (kemauan) kamu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu akan mendapat kesusahan tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus.” (QS. Al-Hujuraat : 7)

5. Menjalin Silaturrahim
Yaitu mereka yang senantiasa menjalin hubungan yang baik dengan saudara seiman di antara mereka, karena sesungguhnya seluruh muslim itu adalah bersaudara oleh karena kecintaan mereka terhadap sesama dan menjalin silaturrahim bukan hanya karena dunia yang ada pada mereka melainkan adalah karena akhirat yang terdapat di antara mereka serta merta dengan persaudaraan yang tiada akan terputus baik didunia maupun di negeri akhirat kelak. Yang senantiasa nasehat menasehati dalam kebenaran dan saling tolong menolong apabila dalam kesusahan.

Firman Allah Swt :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS. An-Nisaa’ : 1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.