Selasa, 14 Februari 2017

8 Keutamaan Menafkahi Keluarga

Menafkahi keluarga adalah tanggung jawab utama seorang suami dan hak utama istrinya. Apabila diberikan kepada istri dengan lapang dada, tanpa sedikitpun unsur kikir, merupakan kontribusi utama yang dapat mendatangkan keseimbangan dan kebahagiaan rumah tangga.

Nafkah menjadi hak dari berbagai hak istri atas suaminya sejak mendirikan kehidupan rumah tangga. Oleh karena itu, syariat Islam menetapkan, baik istri kaya ataupun fakir dalam firman Allah Swt. :

ﻠِﻴُﻨﻔِﻖْﺬُﻮﺴَﻌَﺔٍﻤِّنﺴَﻌَﺘِﻪِ

“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya.”(QS. Ath-Thalaq :7)

Melihat begitu besar urgensinya, Allah Swt. Dan Rasul-Nya memerintahkan untuk ditunaikannya.

Firman Allah Swt tentang nafkah.:

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ

“Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum perempuan, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka(laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (QS. An-Nisa:34).

Sesungguhnya sebagian dari dosa-dosa yang tidak terampuni dengan sholat,dan tidak pula dengan puasa dan tidak pula dengan berjihad,kecuali terampuni dosa tersebut dengan melangkahkan kaki untuk menghidupi keluarga. Siapa orang yang memiliki 3 anak perempuan kemudian memberinya nafkah dan berbuat baik kepadanya sampai Allah SWT mencukupi mereka (saat dewasa) dan tidak lagi membutuhkannya maka niscaya dia masuk surga kecuali dia melakukan perbuatan yang tidak ada ampunannya.

Nabi Saw besabda :

Rasulullah Saw. bersabda: "Dinar (harta) yang paling utama (yang dinafkahkan oleh seseorang) adalah, dinar yang dinafkahkan untuk kepentingan keluarganya, dan juga dinar yang dinafkahkan untuk hewan ternak dan sahabat-sahabatnya, hanya karena untuk taat kepada Allah Swt." 

Imam Abu Qilabah ra. berkata: "Dahulukanlah nafkah untuk keluarga yang menjadi tanggunganmu, sebab orang yang besar pahalanya ialah orang yang memberi nafkah keluarganya yang masih kecil-kecil dan memeliharanya dengan baik. Atau dengan sebab nafkah itu, Allah Swt. memberikan manfaat kepada mereka dan mencukupkannya."

Adapun ikmah dan keutamaan dari menafkahi keluarga sebagai berikut,

1. Lebih Utama dari Berjihad.
Rasulullah Saw. bersabda: 

"Apabila salah seorang diantara kalian semalam suntuk dalam keadaan susah dan prihatin karena memikirkan keluarganya (sebab rizki yang sangat sempit), maka yang demikian itu bagi Allah Swt. lebih utama dari pada seribu kali sabetan pedang dimedan perang demi menegakkan agama Allah Azza wa Jalla."

2. Termasuk Sedekah.
Rasulullah Saw bersabda :

"Ketika seorang laki-laki menafkahi keluarganya yang sudah tercukupi maka termasuk sedekah."

Rasulullah Saw bersabda :

"Tangan di atas lebih mulia daripada tangan di bawah,dan mulailah dari orang yang telah merawatmu: ibumu,ayahmu,saudara perempuanmu, saudara laki-laki mu,kerabat dekatmu,dan kerabatmu."

Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungguhnya yang dinafkahkan oleh seseorang untuk dirinya sendiri, istrinya, anak-anak, famili-famili, dan kerabat-kerabatnya, maka nafkah itu menjadi sedekah baginya. Dan biaya yang dikeluarkan oleh seseorang untuk mempertahankan harga dirinya, maka akan ditulis baginya sebagai sedekah. Begitu pula nafkah yang diberikan oleh seorang mukmin, maka sesungguhnya Allah Swt. akan menggantinya. Dan Allah Swt. yang menanggung semua bentuk nafkah, kecuali barang-barang yang digunakan untuk bangunan atau kemaksiatan."

3. Selalu di doakan Dua Malaikat.
Rasulullah Saw bersabda :

"Tidaklah suatu hamba yang apabila datang waktu pagi kecuali datang dua malaikat Allah salah satu malaikat berdo'a: Ya Allah berikanlah pengganti bagi hambamu yang menyedekahkan hartanya. malaikat yang satunya lagi berdo'a: Ya Allah,berikanlah kerusakan bagi hamba yang pelit/menahan hartanya di pagi hari."

4. Pahalanya Sama Seperti Pahala Orang yang berjuang Menegakkan Agama Allah.
Nabi Saw. bersabda:

"Barang siapa memberikan nafkah kepada dua atau tiga anak wanitanya, atau memberinafkah kepada dua atau tiga orang saudara wanitanya, maka antara (atau dia sudah mati meninggalkan mereka) saya dengan dia didalam surga seperti ini, (beliau memberi isyarat dengan jari-jari beliau, yaitu telunjuk dan jari tengah) dan dia memperoleh pahala sebagaimana pahala orang yang berjuang demi menegakkan agama Allah dalam keadaan puasa dan selalu beribadah." Seorang wanita bertanya, 'Apabila anak wanita itu hanya satu, apakah sama, ya Rasulallah?' Beliau menjawab, 'Ya, meskipun hanya satu orang anak wanita'."

5. Pahalanya Pertama Kali di Letakkan di Timbangan di Hari Kiamat.
Rasulullah Saw bersabda :

"Sesungguhnya pertolongan datang dari Allah atas perkiraan biaya(yang di keluarkan) dan sesungguhnya sabar datang dari Allah atas perkiraan cobaan, dan pertama kali yang di letakkan di timbangan seorang hamba nanti di hari kiamat ialah nafakah atas keluarga nya."

6. Di cintai Allah dan Ampuni Dosa-dosanya.
Rasulullah Saw. bersabda:

"Jika seorang hamba telah banyak berbuat dosa, maka Allah akan mencobanya dengan kesulitan dalam memberi nafkah keluarganya, agar Allah memberi ampunan atas dosa-dosanya itu."

Rasulullah Saw bersabda :

"Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang menjaga agamanya sekaligus menjadi seorang ayah dalam keluarga"

Rasulullah Saw bersabda :

"Barang siapa yang bermalam-malaman dalam mencari nafkah untuk anak-anaknya maka ia akan di ampuni oleh Allah selama waktu itu."

7. Di Hadapan Allah di Hari Kiamat dengan Wajah yang Bersinar Bagaikan Rembulan di Malam Purnama.
Rasulullah Saw bersabda :

"Barangsiapa yang mencari dunia yang halal dan menjaga diri dari meminta-minta(mengemis) dan berusaha(bekerja) untuk menghidupi keluarganya,dan berbuat baik dengan tetangga maka ia akan datang di hadapan Allah nanti di hari kiamat dengan wajah yang bersinar bagaikan rembulan di malam purnama. dan barangsiapa yang mencari dunia yang halal untuk memperbanyak harta dan kesombongan serta di pamer-pamerkan,maka kelak di hari kiamat ia akan di benci di hadapan Allah."

8. Di Masukkan kedalam Surganya Allah Swt.
Rasulullah Saw bersabda :

"Sesungguhnya di surga ada beberapa kamar yang mana bagian luar kamar tersebut tampak dari dalam, begitu juga sebaliknya," para sahabat kemudian bertanya: "dan siapa ya Rasulullah orang-orang yang dapat menempatinya?" Rasul menjawab: “orang-orang yang selalu memberi makan,dan berkata yang indah-indah/baik,dan melanggengkan puasa, dan selalu meramaikan salam, melaksanakan sholat di malam hari,ketika manusia terlelap.”

Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah,siapa yang kuasa melakukan itu?” Rasul menjawab: “Barangsiapa yang mengucapkan kalimat (سُبْحَانَ اللّهُ وَالْحَمْدٌ لِلّهِ وَلاَإلَهَ إلاّاللّهُ وَاللّهُ أكْبَرْ) maka ia telah membaguskan kalamnya, dan barang siapa yang memberi nafkah kepada keluarganya, maka ia termasuk golongan orang yang selalu memberi makan, dan barangsiapa yang berpuasa di bulan ramadhan, niscaya ia termasuk orang yang melanggengkan puasa, dan barangsiapa yang berjumpa dengan saudaranya lalu ia mengucapkan salam, maka ia termasuk orang yang meramaikan salam, dan barang siapa yang melakukan sholat isyak dan sholat subuh, maka benar-benar ia sholat di waktu malam ,disaat manusia sedang tidur.”
Sumber : Kitab Qurratul Uyun, Syech Muhammad Al Tahami.

2 komentar:

  1. kalau menafkahi kedua orangtua apakah sama saja maksudnya dengan menafkahi keluarga ?

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.