Minggu, 05 Februari 2017

Bacaan Dzikir dan Wirid Sesudah Sholat Arab dan Latin

Bacaan dzikir dan wirid setelah shalat fardhu maupun shalat sunnah.
Mulailah dengan membaca Istighfar

أستغفر الله

Bacaannya:
“Astaghfirullah.”(3 X)

Artinya: “Aku mohon ampunan-Mu ya Allah.” (3 X)

اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ

Bacaannya:
“Allahumma Antas salaamu, wa mingkas salaamu, tabaarokta dzal jalaali wal ikroomi.”

Artinya:
“Ya Allah Engkau lah As-Salaam (Yang memberi keselamatan), dari-Mu lah keselamatan, dan keberkahan dari-Mu yang Maha Agung lagi Maha Mulia. (HR. Imam Muslim dari Tsaubaan)

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Bacaannya:
“Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai ing qodiir.”

Artinya:
“Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Allah, satu-satunya dan tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah segala kerajaan, segala pujian dan Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”

اللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِىَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

Bacaannya:
“Allahumma laa maani’a lima a’thoita, wa laa mu’thiya lima mana’ta, wa laa yanfa’u dzal jadi minkal jaddu.”

Artinya:
“Ya Allah tidak ada yang dapat menghalangi terhadap apa yang Engkau beri, tidak ada yang dapat memberi terhadap orang yang Engkau halangi, dan tanpa izin-Mu pemilik manfaat tidak dapat memberikan manfaat.” (HR Muslim dari Mu’aawiyah)

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Bacaannya:
“Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai ing qodiir.”

Artinya:
“Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Allah, satu-satunya dan tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah segala kerajaan, segala pujian dan Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”

لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ

Bacaannya:
“Laa haula wa laa quwwata illaa billaahi.”
Artinya:
“Tidak ada daya, tidak ada kekuatan kecuali dari Allah.”

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ

Bacaannya:
“Laa ilaaha illallahu, wa laa na’budu illaa iyyaahu, lahun ni’matu wa lahul fadhlu wa lahuts tsanaa ul hasan.”

Artinya:
“Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Allah, kami tidak beribadah kecuali hanya kepada-Nya. Hanya milik Allah segala nikmat, segala keutamaan, dan segala pujian yang baik”

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ

Bacaannya:
“Laa ilaaha illaallahu mukhlishiina lahud diina wa lau karihal kaafiruuna”

Artinya:
“Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Allah, dalam keadaan tulus, hanya untuk-Nya dien ini, walaupun orang-orang kafir membenci.”
(HR. Imam Muslim dari Ibnuz Zubair)

سبحان الله

Bacaannya:
“Subhaanallahu.” (33 X)
Artinya:
“Maha Suci Allah” (33 X)

الحمد لله
Bacaannya:
“Al hamdu lillaahi.” (33 X)
Artinya:
“Segala puji hanya bagi Allah” (33 X)

ألله أكبر

Bacaannya:
“Allahu Akbar.” (33 X)
Artinya:
“Allah Maha Besar” (33 X)

(1x)لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Bacaannya:
“Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai ing qodiir.” (1 X)

Artinya:
“Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Allah, satu-satunya dan tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah segala kerajaan, segala pujian dan Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu.” (1 X) (HR. Imam Muslim dari Abu Hurairoh)

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Bacaannya:
“Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuumu, laa ta’khudzuhu sinatuw walaa nauum, lahu maa fis samaawaati wamaa fil ardhi mandzalladzii yasyfa’u ‘indahu illaa bi idznihii, ya’lamu maa baina aidiihim wa maa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai im min ‘ilmihi illaa bimaa syaa-a, wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardhi walaa ya uuduhu hifdzuhuma wahuwal ‘aliyyul ‘adziimu.”

Artinya:
“Allah adalah tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Dia yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri sendiri. Allah tidak mengantuk dan tidak lah tidur. Milik-Nya apa-apa yang ada di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah kecuali dengan izin-Nya. Allah Maha Mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sedikit pun dari ilmu-Nya kecuali dengan apa yang Allah kehendaki. Kursi Allah meliputi langit dan bumi dan Allah tidak lah berat dalam memelihara keduanya dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Agung.” (HR. Imam An Nasaa-i dari Abu Umaamah)
بسم الله الرحمن الرحيم
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4)

Bacaannya:
“Bismillaahir rohmaanir rohiim.
(1) Qul huwoollahu ahad.
(2) Allahush shomad.
(3) Lam yalid wa lam yuulad .
(4) Walam yakull lahuu kufuwan ahad.”

Artinya:
“Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
(1) Katakan (yaa Muhammad), Allah itu Esa (tak berbilang).
(2) Allah adalah tempat bergantung.
(3) Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan.
(4) Allah, tidak ada sesuatu apa pun yang menyamai-Nya.”
(HR. Imam Abu Daawud dari ‘Uqbah bin ‘Aamir)

بسم الله الرحمن الرحيم
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (1) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (2) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (3) وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (4) وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (5)

Bacaannya:
“Bismillaahir rohmaanir rohiim.
(1) Qul a ‘uudzu birobbil falaq,
(2) ming syarri maa kholaq,
(3) wa ming syarri ghoosiqin idzaa waqob,
(4) waming syarrin naffaatsaati fil ‘uqod,
(5) wa ming syarri haasidin idzaa hasad.”

Artinya:
“Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
(1) Katakan (yaa Muhammad), Aku berlindung kepada Penguasa waktu Shubuh,
(2) dari kejahatan makhluk yang Dia (Allah) ciptakan
(3) dan dari kejahatan malam apabila sudah gelap gulita
(4) dan dari kejahatan wanita penyihir yang meniup buhul tali]
(5) dan dari kejahatan orang-orang yang dengki ketika mendengki.”
] Biasanya tukang-tukang sihir dalam melakukan sihirnya, membuat buhul-buhul dari tali lalu membacakan jampi-jampi dengan menghembuskan nafasnya ke buhul tersebut
(HR. Imam Abu Daawud dari ‘Uqbah bin ‘Aamir)

بسم الله الرحمن الرحيم
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) إِلَهِ النَّاسِ (3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6)

Bacaannya:
“Bismillaahir rohmaanir rohiim.
(1) Qul a’uudzu birobbinnaasi,
(2) malikin naasi,
(3) ilaahin naasi,
(4) ming syarril waswaasil khonnaasi,
(5) alladzii yuwaswisu fii shuduurin naasi
(6) minal jinnati wannaasi.”

Artinya:
“Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
(1) Katakan (yaa Muhammad), aku berlindung kepada Penguasa manusia.
(2) Rajanya manusia.
(3) Yang diibadahi oleh manusia.
(4) dari kejahatan was-was (bisikan) syaithoon yang tersembunyi,
(5) yang membisikkan pada dada manusia
(6) dari kalangan jin dan manusia.”
(HR. Imam Abu Daawud dari ‘Uqbah bin ‘Aamir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.